Part 15

210K 13.5K 209
                                    

Meskipun Rajata Mahendra itu drama king, tapi Lea tetap tak bisa memungkiri bahwa pria itu memang menjaganya dengan sangat baik. Dibalik kata - katanya yang kadang nyebelin ampun - ampunan itu, Raja tak pernah melalaikan kebutuhan Lea sama sekali. Well, meskipun mereka baru menikah dua hari.

Seperti saat ini, mereka berdua sedang duduk di salah satu meja kantin rumah sakit bersama dua orang yang Lea tahu selama ini hidup mereka bagaikan kucing dan anjing. Siapa lagi kalau bukan Diandra, sahabat Lea, dan Ergan Adiwangsa, kakak yang pulang ke Indonesia cuma setahun dua kali itu.

Lea sibuk memperhatikan Diandra yang tampak makan dengan mood ancur - ancuran dan Kak Ergan yang tersenyum lima jari menatap Diandra, sementara Raja sedang memesan makanan di kaunter. Lea tertawa geli. Ia sangat tahu sejak dulu kakaknya itu sangat suka menggoda Diandra jika ia pulang ke Indonesia, tapi sejak dulu pula Diandra tak pernah tampak tertarik meladeni kakaknya itu.

"Makan pelan - pelan Di, nggak bakalan lari itu makanan..." Kata Kak Ergan seraya tersenyum geli menatap Diandra yang makan terburu - buru.

"Gue yang mau lari dari sini. Capek gue denger lo ngoceh mulu dari tadi kak, sumpah!" Balas Diandra ketus.

Ergan terkekeh. "Nggak kangen apa kamu sama ocehan kakak? Kan udah lama gak ketemu."

"Nggak!" Kata Diandra plus dengan gelengan cepat.

Ergan langsung menampilkan mimik kecewa yang kentara sekali dibuat - buat. "Yaah... Padahal kan kakak emang kangen beneran sama kamu. Tapi lebih kangen Lea sama Lili, sih..."

"Hm..."

Semenit kemudian, Raja datang ke meja mereka membawa nampan berisi dua piring makanan dan dua gelas jeruk hangat. Pria itu dengan sigap menata makanan untuk dirinya dan Lea.

"Makasih..." kata Lea.

Raja tak menjawab dan langsung duduk. Mereka langsung fokus menikmati makanan, terkecuali Ergan yang memang sudah selesai sejak tadi. Pria 26 tahun itu malah asyik memandang adik dan iparnya dengan kening berkerut.

"Are you okay, Le?" Tanya Ergan pada adiknya itu.

Lea menghentikan suapan ayamnya dan menatap kakaknya itu tak mengerti.

"No, i just little bit worried, your hubby is so tough, i wonder if you faint or something when you guys... You know..."

Raja ikut mendongak mendengar ucapan iparnya itu. Sebagai laki - laki yang sudah berpengalaman dia langsung tahu maksud perkataan pria didepannya ini. Diliriknya Lea yang berada disampingnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tak ada yang salah kok dengan istrinya itu. Lea memang kurus, tapi tak terlalu kurus seperti model yang tubuhnya mirip papan itu. Tubuhnya berisi ditempat - tempat yang dibutuhkan. Dia udah terbayang-----

Ergan sialan!! Kenapa dia jadi mikirin hal kayak gitu sih?

Sementara Lea yang tak mengerti apa maksud ucapan kakaknya itu hanya menggeleng bingung, kemudian melanjutkan kembali makannya. Perutnya tiba - tiba lapar mencium aroma ayam panggang di depannya.

"Kenapa? Lea perfect kok... Kata abang - abang gue model kayak Lea ini yang paling sempurna buat dijadiin fantasi---"

UHHUUKKK

Raja dan Ergan kompak tersedak dan terbatuk - batuk mendengar ucapan Diandra yang belum kelar itu. Mata Raja sampai memerah dan mengeluarkan air mata saking syok nya.

Kurang ajar abang - abang Diandra itu! Beraninya mereka jadiin istri gue objek fantasi liar mereka!

"Abang lo yang mana yang berani jadiin adek gue fantasi liarnya? Bangsat! Biar gue hajar mereka satu - satu!" Kata Ergan berang. Muka pria itu merah padam saking geramnya.

Raja & Lea (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang