37.Makam?

534 32 0
                                    

Caca baru saja bersiap siap untuk pergi bersama Tristan,rambut Caca dibiarkan terurai,Caca mengenakan pakaian berwarna putih dan celana jeans berwarna putih.

Tristan P: Ca,aku udah di depan rumah kamu bisa keluar sekarang apa biar aku yang masuk ke dalam?

Satu notifikasi muncul di handphone Caca,Caca segera berpamitan kepada orang tuanya sedangkan Rafa masih sibuk dengan kegiatan nya yaitu tidur sampai siang hari karena hari ini adalah hari minggu.

"Hai,udah lama nunggu?"sapa Caca sambil tersenyum kearah Tristan yang sedang bersandar di mobil miliknya.

"Enggak sih,mau berangkat sekarang?"Caca mengangguk, Tristan lantas membukakkan pintu mobilnya untuk Caca,Caca yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum geli.

Dan disinilah mereka sekarang berada di tempat pemakaman.

"Tristan kamu tau makamnya Om Firman,Tante Gina sama Raga kan?"Tristan mengangguk

"Kok kamu bisa tau makamnya Om Firman?"tanya Caca sambil berjalan bersebelahan dengan Caca.

"Waktu Om Firman kecelakaan jenazahnya langsung ditemuin sama TIM SAR mereka bawa jenazahnya Om Firman kerumah asalnya yaitu di Indonesia tadinya aku mau ngelayat tapi berhubung waktu itu kamu lagi koma yaudah aku tungguin kamu,nah pas pemakamannya Om Firman aku nitipin kamu ke suster yang ada dirumah sakit dan akhirnya aku ikut ke pemakamannya Om Firman."tak terasa mereka berdua sudah sampai didepan sebuah makam disanalah Om Firman dikuburkan. Caca memegang batu nisan Om Firman kemudian dia berbicara.

"Hai Om,Caca dateng kesini gimana kabar Om Firman disana? Gimana kabar Tante Gina? Kabar Raga juga gimana? Semoga kalian ditempatkan disisi yang terbaik ya,aku ga nyangka padahal belum lama kita semua liburan ke Bali tapi kenapa kalian pergi secepat ini?"Tristan yang mendengar suara Caca yang mulai terisak ia membiarkan gadisnya itu mencurahkan segala kesedihannya didepan makam Om nya.

"Makasih banyak Om,berkat kebaikan Om Mama sama Papa Caca udah ga kayak dulu lagi,makasih banyak ya Om Caca gatau lagi harus bilang apa yang pasti Caca selalu doain Om Firman disana,kenapa Om harus pergi secepat ini? Caca masih ga nyangka Om,maafin Caca karena waktu Om dikuburkan Caca ga datang karena Caca koma Om"Bahu Caca bergetar hebat,isak tangis mulai memasuki pendengaran Tristan cowo itu lantas memeluk erat gadisnya itu.

"Ssttt,kamu gaboleh nangis Ca Om Firman pasti gasuka kalo kamu nangis lebih baik kamu doain aja semoga Om Firman tenang disana,aku juga ga nyangka Om Firman bisa pergi secepat ini tapi kami juga harus tau Ca,Om Firman baik sama kamu dia pasti seneng ngelihat keluarga kamu kembali seperti semula,Om Firman pasti senang karena Papa dan Mama kamu sudah mau mengelola Cafe dan Butiknya,yang pasti sekarang kamu doain Om Firman,Tante Gina dan juga Raga mereka gasuka kalo kamu nangisin mereka. Kamu harus percaya sama aku Ca,Om Firman pasti disana sudah berkumpul dengan orang orang yang baik deh karena Om Firman baik semasa hidupnya Ca,kamu juga harus baik Ca kayak Om kamu apapun masalah yang sedang kamu alami kamu jangan lupa berdoa karena Tuhan gaakan ngasih cobaan melebihi batas umatnya,jangan nangis Ca aku mau lihat ini tangisan kesedihan untuk kamu selanjutnya kamu gaboleh nangis lagi kecuali tangis bahagia"Caca melepaskan pelukannya dan melihat mata dalam Tristan disana terlihat jelas bahwa ada ketulusan dari Tristan,Caca tidak bisa menyangkal itu.

"Yaudah pulang yuk"Caca bangkit lebih dulu,sebelumnya Caca sudah menaburkan bunga di makam Om Firman,Tante Gina dan juga Raga.

"Tristan,ada yang mau aku omongin penting gimana kalo kita makan di restoran dulu bisa?"Tristan mengiyakan ajakan Caca,tak lama mobil Tristan berhenti disebuah restoran milik almarhum Om Firman yang sekarang sudah jatuh menjadi milik Arga karena sebelum meninggal Om Firman menyempatkan untuk menulis surat wasiat.

Mereka berdua berjalan memasuki restoran tersebut setelah memesan makanan,mereka bardua memilih untuk duduk di dekat jendela. Keheningan tercipta sampai akhirnya Caca memulai perkataan yang membuat dada Tristan sesak.

"Besok aku ke Inggris,aku diterima disana sebenarnya aku ga tega bilang ini sama kamu ini semua terlalu cepat buat aku Tristan"ujar Caca sambil menggenggam tangan Tristan erat.

"Kenapa harus besok Ca? Apa gabisa diundur aja?"Caca menggeleng lesu.

"Kamu marah kalo aku kuliah di Inggris? Papa aku udah beli tiketnya buat besok"Tristan tidak rela jika gadis itu pergi secepatnya.

"Caca,dengerin ya mau kamu kuliah di Inggris atau dimanapun itu terserah kamu aku ga akan ngelarang kamu untuk pergi kemanapun lagian juga kan kamu mau kejar cita cita kamu disana jadi aku gaakan ngelarang kamu tapi kamu harus janji sama aku,kamu jangan lupain aku disana ya"ujar Tristan sambil mengacak acak rambut Caca, Caca yang tadinya menunduk langsung melihat wajah Tristan dari sorot mata Tristan ada yang tidak rela jika Caca pergi meninggalkan Tristan.

"Kamu beneran ga marah?"Tristan tersenyum hangat.

"Aku ga akan marah Ca,tapi kamu harus pulang ke Indonesia jangan lupain aku ya,kamu juga jangan terlalu sibuk sama kuliah kamu disana harus pikirin kesehatan kamu juga,jangan lupa minum vitamin maafin aku kalo misalnya nanti aku jarang bales chat kamu itu berarti aku lagi sibuk,tapi kalo kamu mau kamu bisa kok sering sering ngirim email ke aku pasti aku lihat yaudah aku siap nunggu kamu disini kok tapi jangan lupain aku ya? Nanti pas kamu balik ke Indonesia aku udah mapan pasti dan bisa langsung lamar kamu,aku janji sekarang kita habisin hari ini bareng bareng ya sebelum kamu pergi ke Inggris,aku siap kok LDR sama kamu yang pasti kamu jangan genit kalo ada cowo yang coba ngedeketin kamu janji ya"Caca tersenyum."Iya aku Janji"kemudian di hari itu mereka menghabiskan waktu bersama seolah olah dunia hanya milik mereka berdua,dalam hati Tristan sangat bersyukur bertemu dengan Caca semoga esok dan seterusnya tidak akan ada masalah yang besar di kehidupan Caca semoga saja Caca selalu bahagia karena Tuhan pasti memiliki rencana yang indah untuk Caca.

1001 Story In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang