Apa sih maunya?

3.6K 134 4
                                    

Hai readers senang nya cerita baru ku ini sekarang sudah mencapai ribuan kali di baca, Alhamdulillah klo kalian suka.

Tapi ada insiden menyedihkan waktu aku buat chapter ini, aku tuh udah nyicil alur nya dan udah hampir di tahap akhir tapi mendadak... semua cerita ku hilang😱😱😨😨😨😨😨😨😨😨😨😨😨😨😨😱😱😱😱😱😱😱 OMG!!!!!

Entahlah mungkin gak sengaja kehapus waktu ketiduran sambil megang hp android ku ini.

Ya sallam, sedih banget aku.😢😢😢 Terpaksa ketik ulang, ide nya buyar pula.....Waw amazing👏👏👏👏👏👏

Okelah kelarin aja deh galau nya dan happy reading,

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Author POV :

Saat ini Kinan telah sampai di rumah ia masuk ke halaman setelah Pak Yatno, satpam rumah keluarga nya membukakan pintu gerbang.

Kinan memarkirkan mobilnya secara asal, meraih tas sekolah lalu setengah berlari menuju pintu utama. Seorang pria muda yang sejak dari sekolah sengaja mengikuti nya, hanya tersenyum kecil melihat tingkah Kinan. Siapa lagi orang nya kalo bukan Varo sang guru ganteng.

Ia berjalan santai di belakang Kinan setelah menutup pintu mobil, alis nya sedikit berkerut tak kala menyadari jika dirinya benar-benar diabaikan.

Kinan memang tak perduli pada apa yang Varo lakukan, ia sudah cukup kesal karena terus bertemu sang guru di sekolah dan tak dapat berbuat apa-apa untuk melawan ketidak-adilan yang ia rasakan.

Bahkan kesialan-nya seakan berkali lipat ketika guru yang paling ingin ia hindari itu terus mengejar nya sampai ke rumah.

Kinan seolah mati kutu, tak biasa nya ia merasa begitu dan sepertinya cepat atau lambat gelar Kinan benar-benar akan musnah dengan kedatangan Alvaro. Sang wali kelas sementara 11 IPA 1 di pelita raya.

Brukkk.
Kinan membanting tas sekolah nya di atas meja pantry.

"Ya Allah Kinan, pulang-pulang bukan nya ngucapin salam kok malah banting tas di depan mama. Klo jantung mama kumat gimana?" Kata Dinda mama Kinan.

Kinan melirik mama nya tapi tak ada niat untuk menjawab. Kinan berbelok dan membuka kulkas di belakang mama nya. Mengambil susu rasa strawberry dan meneguk nya dengan cepat.

Melihat putri nya berlalu menuju ke lantai atas, Dinda pun memanggil nya.

"Kinan kamu mulai gak sopan sama mama ya, klo orang tua lagi ngomong harus nya kamu jawab bukan malah ngeloyor pergi gitu aja."

Kinan berbalik dan menatap mama nya kemudian berkata "Ma, sekarang Kinan gerah banget jadi mau mandi dulu, ngomong nya diterusin nanti aja ya." Ia pun berjalan lagi dan ketika sampai di ujung tangga terakhir Kinan kembali berkata,

"Ohya Ma, nanti malam Kinan ijin nginep di rumah Alex ya. Bareng-bareng sama yang lain, biasa lah mau hang out kita."

Dinda mama Kinan mendelik dan berteriak marah agar putri nya yang sudah berada di lantai atas mendengar ucapan nya.

"Ya Allah Kinan, kalian itu bukan anak SMP lagi gak boleh terus-terusan nginep bareng. Nanti klo ada apa-apa gimana nak, biarpun kalian sahabatan udah lama tapi tetap aja kalian kan beda jenis kelamin. Mama gak mau ya sampai ada tragedi mengerikan karena kalian gak sengaja ngelakuin dosa besar."

Di kejar guru Ganteng (Sequel Novel Dosenku, Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang