Akhir untuk semua

3.8K 103 16
                                    


Happy reading 😘

👧👧👧👧👧👧👧👧👧👧👧👧👧👧

"Dhea, jangan lari-larian sayang nanti kamu jatuh lagi."

Gadis kecil yang belum genap tiga tahun itu hanya tersenyum memandang raut wajah cemas dari sang bunda. Ia masih ingin bermain sambil berlari kecil mengitari taman bunga yang terhampar indah dalam pandangan matanya.

Sesosok pria tampan yang juga berada di samping bunda nya hanya tersenyum sambil mengelus bahu terbuka sang istri untuk menenangkan nya.

Brukkk,

"Huuaaa.... Unda akit Nini!" Tangis sang bocah dengan suara cadel nya memudarkan senyum pria tadi, dengan cepat ia segera berlari mendekat.

"Apa bunda bilang, Dhea sih gak mau dengar. Sekarang jadi jatuh kan." Ucap sang bunda yang kini telah berada di samping putri kecilnya.

"Sudah bunda jangan kesal lagi ya. Kasian princess nya ayah lagi kesakitan, lebih baik kita kembali ke rumah dan obati luka nya ya." Bela sang ayah.

Istrinya yang masih kesal akhirnya hanya bisa menghela napas saja, ia sadar bahwa Dhea masih sangat kecil untuk mengerti maksud dari ucapannya.

Yang terpenting sekarang adalah membawa sang putri pulang kerumah, mengobati nya dan menemani nya tidur karena hari hampir siang.

🌻🌻🌻🌻🌻

Seorang wanita muda tengah duduk di pinggir kolam sambil memberi makan koi-koi peliharaan nya dengan pandangan menerawang.

Hingga tak sadar jika di belakang nya telah berdiri sang mama yang sangat ia Cintai.

Wanita paruh baya itu pun memutuskan duduk di samping putrinya sambil ikut memberi makan ikan mereka dengan perlahan.

"Eh, mama dari kapan ada disini." Tanya putri nya dengan wajah bingung.

"Beberapa menit yang lalu nak, kamu aja yang sibuk melamun sampai gak sadar klo mama manggil-manggil."

"Hehehe maaf ya mah. Dhea cuma lagi mengenang kejadian empat tahun lalu. Waktu mama masih koma di Singapura." Jawab sang putri jujur.

Mamanya menatap sang putri lekat, ada perasaan syukur bercampur sedih menyelimuti hatinya ketika menyadari keegoisan yang sudah ia perbuat pada putri semata wayangnya tersebut.

"Mama minta maaf ya, sudah membuat kamu berkorban begitu banyak. Mama egois dengan memaksa kamu menjalani kehidupan yang bukan keinginan mu, nak."

Wajah keheranan melingkupi sang putri mendengar nada sedih yang mama nya ucapkan.

"Mama ngomong apa sih, Dhea gak ngerti?"

"Klo saja dulu mama gak sakit keras dan menginginkan ada seseorang yang bisa mengganti kan mama menjagamu, tentu sekarang kamu sedang menjalani masa indah perkuliahan seperti teman yang lain. Bukan malah mengurus suami dan anak di usia muda seperti ini." Air mata sang mama mulai menetes di pipinya membuat sang putri merasa tak enak hati.

"Maafin Kinan mah, bukan maksud Kinan untuk mengungkit hal itu. Mama jangan salah paham, Kinan bahagia dengan hidup kita yang sekarang kok. Kembali nya mama ditengah-tengah kami sudah mengembalikan senyum papa, perhatian dan cinta dari suami Dhea dan kehadiran putri kecil kami sudah merupakan paket lengkap dan sumber kebahagiaan terbesar buat Kinan.

"Kinan justru mau berterima kasih sama mama dan papa yang sudah menjodohkan Kinan dengan Kak Varo, dia suami yang begitu baik dan ayah yang bertanya jawab kok. Jadi please, mama jangan berpikir yang tidak-tidak lagi ya." Tutur Kinan dengan senyuman ikhlas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di kejar guru Ganteng (Sequel Novel Dosenku, Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang