Ingatan yang hilang.

1.8K 81 4
                                    

Hai aku update lagi nih, mumpung ada waktu ya.

Happy reading aja deh😊😊😊

================================

Saat musibah terlanjur datang rasa sesal pun tiada guna💐
-----

"Pasien mengalami pendarahan di kepala dan kondisinya saat ini belum sadarkan diri, tapi syukurnya dini hari tadi pasien telah melewati masa kritis. Kami akan memindahkan nya ke ruang rawat biasa jika ia telah siuman." Kata seorang dokter berwajah oriental kepada Varo.

Meski Kinan masih belum sadar namun Varo sudah dapat bernapas lega, karena setidaknya nyawa gadis yang dicintainya tidak lagi dalam bahaya.

Sosok Cinta, Ratu dan Raja tengah berjalan tergesa-gesa menuju ruang ICU yang terletak di bagian paling ujung.

"Bagaimana keadaan Kinan, nak?" Tanya Cinta dengan napas memburu khas seorang yang habis berlari.

Varo tak segera menjawab hanya membimbing Cinta duduk di kursi tunggu di sebelahnya, tanpa di suruh Ratu dan Raja pun ikut duduk di sebelah Cinta.

"Dokter bilang masa kritisnya sudah lewat Ma, tapi Kinan masih belum siuman. Sebaiknya kita terus berdoa sambil menunggu kabar selanjutnya." Jawab Varo akhirnya.

Cinta menghela napas lemah, wanita paruh baya itu sangat khawatirkan pada keadaan anak sepupunya itu.

"Kecelakaan nya kapan kak? Bukan nya kemarin sore kak Kinan masih makan di restoran sama aku?" Tanya Ratu dengan raut wajah bingung.

"Gak lama dari kamu pulang dek'. Waktu kakak datang Kinan marah dan pergi ninggalin kakak dan waktu mau nyebrang jalan dia di tabrak pengendara motor."

"Innalilahi, ya Allah Gusti." Tangis Cinta pecah mendengar jawaban putra pertama nya.

Raja dan Ratu tampak ikut sedih membayangkan peristiwa yang menimpa kakak sepupunya itu.

"Trus Andre sudah kamu hubungi belum nak? Bagaimana pun Kinan butuh orang tuannya, kamu harus secepatnya mengabari mereka." Ucap Cinta lalu kembali menangis tersedu.

Ratu memeluk mama nya dan Raja mengelus punggung Cinta berusaha menenangkan. Varo sendiri hanya terdiam sambil menggenggam erat kedua tangan Cinta.

"Biar Ratu aja yang telp om Andre mah, kayak nya kak Varo masih shock takut nya nanti malah salah bicara."

Cinta memandang wajah putrinya dan menatap ke arah Varo dan Raja bergantian.

"Sebaiknya biar kak Varo aja dek'. Nanti takutnya om Andre malah salah paham, Kak Varo kan ada di tempat kejadian habis berantem sama kak Kinan lagi. Gimana klo om Andre tau dan semakin marah." Kata Raja kepada adik nya.

Lalu Cinta mengangguk setuju dan kembali menatap Varo.

"Tenang aja Ma. Varo udah nelpon om Andre sekitar jam dua malam tadi, Varo sempat lupa soal itu karena terlalu panik." Jawab Varo.

"Trus Andre dan Dinda kapan sampainya?"tanya Cinta lagi.

"Sepertinya sebentar lagi mah, ini sudah lewat subuh kan."

Sepuluh menit dalam keheningan, kembali terdengar derap langkah kaki saling bersahutan.

Sepasang suami istri dengan raut wajah penuh cemas menghampiri Varo dan keluarganya.

"Bagaimana keadaan putri kami nak?" Tanya Andre langsung.

"Dinda, Andre duduk dulu ya. Kalian pasti lelah setelah perjalanan ini." Ucap Cinta sambil membimbing Dinda duduk di sampingnya dan memberi isyarat kepada Ratu untuk menggeser posisi nya.

Di kejar guru Ganteng (Sequel Novel Dosenku, Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang