Pelakor😎

2.8K 102 7
                                    

Happy reading 😘😘😘😘😘😘😘😘

=========={{{========={{{{========

"Iya Dev, sebentar lagi saya ke rumah kamu."

"......"

"Gak perlu siapin apa-apa saya baru saja makan siang, saya juga gak bisa lama. Masih ada urusan disini."

"......"

"Iya salam untuk mama kamu."

________________Varo memutus sambungan telepon nya.

Kinan yang baru saja selesai meminum obatnya sedikit melirik ke arah Varo, Gadis itu tak sengaja mendengar kan percakapan telepon yang dilakukan Varo.

Gelanyar aneh terasa dalam hatinya Kinan tak tau itu perasaan apa, namun rasa tidak suka mendadak memenuhi pikiran nya ketika mendengar Varo berkata akan menemui seseorang di sebrang telepon nya.

Gadis itu menaruh gelas bekas minum nya dengan kasar, lalu melempar gulungan tissue yang telah ia pakai sembarangan. Dengan wajah ditekuk Kinan mengulur tangan kanan untuk menggapai kursi roda miliknya.

"Mau kemana sayang?" Tanya Varo yang melihat Kinan akan pergi.

"Kemana kek, suka-suka saya pak. Bukannya bapak juga ada urusan, ya udah sana buruan berangkat kasian yang lagi nungguin nanti jamuran."

Varo memicing kan mata nya sejurus kemudian tersungging senyum di wajah gantengnya.

"Saya memang mau ke rumah Devi anak IPA 1, tapi cuma sebentar kok. Kebetulan dia mau ikut kompetisi dan barusan dia minta saya bantu koreksi soal yang dikasih pak Erwin."

Kinan mengerutkan bibir tipisnya sambil memasang wajah kesal mendengar jawaban Varo.

"Kenapa gak pak Erwin langsung yang koreksi, kok malah minta sama bapak. Alasan aja paling dia cuma mau ketemu bapak." Kembali Kinan berucap dengan menekan suaranya agar tak terdengar aneh.

Varo tau nada bicara Kinan yang menunjukkan ketidak sukaan nya. Pemuda pintar itu memiliki perasaan yang cukup peka, Varo bisa merasakan jika Kinan...😚😚😚

"Iya harus nya gitu, tapi tadi pak Erwin sendiri yang minta kakak bantu murid bimbingan nya. Beliau harus menyusul ke rumah sakit karena istrinya mau melahirkan. Kakak gak mungkin nolak karena cuma kakak yang gak sibuk di sekolah, tapi kamu tenang aja kakak gak akan macam-macam kok. Janji deh." Ujar Varo dengan cengiran nya.

'Mo ngapa-ngapain juga emang aku perduli, kepedean banget iyyuuhhh. Lagian kalo pun dia bohong aku juga gak bakal tau. Kaki sakit gini klo pun mau mata-matain juga gak bisa....eeeehhh'😷

Kinan kesal sekaligus bingung dengan kata hati nya barusan, dirinya bersikap tak perduli namun mengapa di pikiran nya terlintas keinginan untuk mengawasi kegiatan Varo.

Diam nya Kinan dianggap sebagai jawaban setuju bagi Varo, iapun mendekati gadis nya dan menggendong tubuh Kinan dengan hati-hati.

Tak memberi kesempatan pada Kinan untuk membuka mulutnya, Varo dengan cepat menjawab kebingungan di wajah gadis nya.

"Kakak bantu kamu ke halaman belakang ya, daripada di kamar sendirian mending kamu kumpul sama yang lain. Tenang aja cantik, sebelum pesta barbeque nya mulai kakak pasti sudah kembali. Jadi jangan galau lagi ya." Janji Varo meyakinkan Kinan.

Kinan hanya menghela napas dan memilih pasrah ketika Varo terus menggendong dirinya ala bridal style dan meninggalkan kursi roda nya disana.

"Ciiieeeee..... Kinan asik nya di gendong, Aku juga mau dong sakit biar di gendong terus sama guru ganteng." Ucap Acha ketika keduanya sampai di halaman belakang.

Di kejar guru Ganteng (Sequel Novel Dosenku, Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang