Chapter 14 : We Are..

905 81 13
                                    

Hinata perlahan membukakan kelopak matanya, penglihatan nya langsung terbias disapa oleh cahaya mentari yang mendesak masuk pada sebuah celah ruangan yang ia gunakan untuk beristirahat.

Dengan sambil menghirup udara segar yang menyapa hidung mancungnya, Hinata meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, dan mulai membereskan alas dan selimbut bekasnya tidur.

Ia melirik jam yang tergantung di dingding ruangan itu, dan waktu masih menujukan pukul 5 dini Hari, rasa syukur ia panjatkan karena ia rasa bangangun kesiangan.

Ia tidak mau membuang banyak waktu, Hinata hendak mencuci wajahnya dan setidaknya ia ingin membalas budi pada wanita yang sudah baik membiarkan nya menginap semalam tadi dengan membuatkan sebuah menu sarapan sehat.

Dengan ksadaran yang sudah menguasai dirinya, Hinata keluar dari ruangan itu dan menelusuri rorong yang semalam ia lalui saat Kushina menunjukan ruangan yang bisa ia gunakan untuk tidur, dekat dengan dapur.

Dan hal itu tidak membuat Hinata keberatan dan kesulitan sekedar untuk membuat sesuatu sebagai balas budinya, Langkah Hinata terhenti saat pandangan nya menangkap sosok wanita yang sudah bangun dan melakukan sesuatu di dapur.

" Ohayo, Hinata-chan.." Sapa Kushina ramah, dengan memanggil Hinata menggunakan susfik Chan dan Hinata memanggilnya dengan tambahan kata "Bibi"agar terekesan dekat, sudah mereka sepakati.

" O-ohayo Kushina Ba-san..." balas Hinata malu, karena merasa jika ia bangun telat dari pemilik rumah.

" Apa tempat nya tidak nyaman ? kau bangun pagi sekali..." Tanya Kushina khawatir saat melihat Hinata sudah terbangun pada jam seperti ini.

" Ti-tidak sama sekali Ba-san, aku sangat nyenyak semalam. " Jawab Hinata sambil mengibas-ngibaskan tangan nya.

" Lalu ? kenapa kau bangun pagi-pagi sekali ? " tanya nya penasaran sambil mengisyaratkan kepada Hinata untuk duduk di meja makan bersamanya, dan Hinata pun mengikuti perintahnya.

" Aku sudah terbiasa bangun pagi, seperti yang sudah pernah ku ceritakan semalam, dulu aku bekerja sebagai pembantu di sebuah penginapan di desaku." Jelas Hinata sambil mengingat percakapan yang ia lakukan dengan Kushina malam tadi sekedar untuk membagi cerita dan pengalaman dan mengusir kebosanan. " bagaimana dengan Ba-san ? kenapa Ba-san tebangun ?" Hinata balik bertanya.

Kushina menyodorkan secangkir teh manis hangat Pada Hinata dan duduk berhadapan dengan gadis Indigo itu sambil menikmati minuman yang di buatnya." Aku seorang pedagang Hinata, dan sudah seharusnya aku bangun sepagi ini untuk membuat bahan daganganku,aku selalu membuat bahan rotiku dengan tanganku sendiri, dan masalah pembakaran aku menyerahkan tugas itu pada dua orang yang bekerja padaku, mereka juga yang melayani pengunjung di Toko. " Jelas Kushina sambil sesekali menyesap Teh nya.

" Lalu mengapa mereka tidak tinggal disini ? kupikir jika mereka disini, mereka bisa membantumu membuat adonan nya Ba-san.." Tanya Hinata kembali, saat ia merasa penasaran dengan ketidak beradaan kedua pembantu yang membantu Kushina.

" Mereka memiliki keluarga, aku tidak ingin jika mereka mengabaikan keluarga nya hanya demi uang. Lagipula, asalkan mereka tidak menyalahi aturan yang ku buat, aku tidak masalah." Jelas Kushina santai.

Dan Hinata hanya ber Oh ria puas dengan penjelasan Kushina. " Apa kau sudah selesai ?" Tanya Kushina sambil melirik cangkir Hinata yang terlihat sudah kosong " apa kau mau lagi ? Biar aku buatkan..." tambahnya seraya menawarkan kembali pada Hinata sambil mengambil cangkir milik Hinata, namun Hinata cegah.

" Sudah cukup Ba-san, terimakasih. Dan biar aku saja yang mencucinya.." Ucap Hinata sambil merebut cangkir Kushina yang sama kosong.

Kushina tersenyum melihat Hinata yang sudah berada di tempat pencucian piring, Gadis itu bahkan mencuci semua piring dan barang-barang Kotor bekas pembuatan adonan,dan Hal itu membuat Kushina lebih tertarik pada Hinata duan mulai menyukai sifat dan sikap Hinata.

A Song For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang