Gone (Oneshoot)

7.1K 458 41
                                    

Jan lupa diputer Mulmed nya👌

Sebuah mobil sedan hitam berhenti didepan rumah. Pria paruh baya berjas hitam turun dari kursi pengemudi lalu memutari mobil untuk membukakan pintu penumpang.

Muncul lelaki imut yang terlihat memakai jas seragam sekolah dengan tas warna hitam dipunggungnya turun dari dalam mobil.

Han Jisung, nama laki-laki berparas imut itu di name tag jas sekolahnya

Jisung berjalan masuk kedalam rumah diikuti supirnya, pria paruh baya tadi. Didepan pagar pintu masuk, terlihat pria tua berambut putih menunduk sopan menyambut kedatangan Jisung.

Jisung tetap berjalan lurus menghiraukan sambutan dari pria tua itu.

Didalam rumah terdapat seorang laki-laki tampan yang tengah memainkan piano sambil diawasi pelatihnya yang membawa sebuah tongkat kayu kecil ditangan kanannya.

Panggil saja Lee Min Ho, nama itu juga tertera di name tagnya.

Lagi asik-asiknya memainkan piano, Minho melihat Jisung dari dalam jendela. Karna penasaran, Minho tidak fokus dan pandangannya terus mengikuti kearah Jisung.

Pelatihnya yang melihat Minho tidak fokus, memukul meja piano dengan tongkatnya. Alhasil, Minho kembali memainkan pianonya, tapi tatapannya tetap melihat kearah Jisung yang tengah duduk diruang tunggu dengan tatapan kosongnya.

Minho udah selesai belajar main pianonya. Dia keluar sambil membawa buku dan keluar dari ruangan itu.

Lee Minho memakan permen dijalan dan berpas-pasan dengan Jisung yang berjalan melewatinya tanpa nengok kearahnya.

Pandangan Minho tidak pernah lepas dari Jisung, sampai bodyguardnya mendorong dia untuk cepet-cepet keluar.

"Yak, tunggu sebentar. Aku sedang melihat laki-laki itu." Pinta Minho tapi tetap diabaikan.

Keesokannya, Minho kembali datang ketempat les pianonya bersama body guardnya itu.

Seperti biasa, pria tua berambut putih menyambut siapa saja yang datang. Seperti Minho, dia menyambut minho dengan membungkukkan badannya. Minho membalas pria tua itu juga dengan membungkukkan badannya sambil tersenyum.

Minho berjalan memasuki rumah itu, dan duduk diruang tunggu. Dari luar jendela, dia melihat jisung sedang diam didepan piano.

Tiba-tiba pelatihnya datang dan memukul punggung Jisung dengan tongkat kayunya. Minho kaget tambah penasaran, makanya dia berjalan mendekati jendela agar terlihat lebih jelas.

Pelatihnya yang terlihat kesal pergi meninggalkan Jisung sendirian. Permen yang Jisung genggam terjatuh dari genggaman tangannya ke lantai.

Minho yang melihat Jisung sedang mencari-cari permennya dilantai menjadi bingung.
Lalu, dia memanggil dan bertanya ke pria tua yang menyambutnya tadi.

"Apa dia tidak bisa melihat?" Tanya Minho. Pria itu menaruh jari telunjuknya dibibirnya sendiri. Menyuruh Minho untuk tetap diam.

Minho yang akhirnya mengerti. Diam-diam datang keruangan itu dan duduk disamping Jisung sambil membunyikan tuts-tuts piano.

"Jangan mengatakan hal ini kepada siapapun, oke." Suruh Minho. Kemudian Minho mulai memainkan tuts-tuts piano itu.

Jisung hanya bisa tersenyum dan menikmati alunan indah dari tuts piano itu.

Pelatihnya datang dengan wajah kebingungan. Dia melihat Jisung tengah tersenyum sendiri. Tak lama, kemudian dia pergi ninggalin Jisung lagi.

Minho keluar dari tempat persembunyiannya dibelakang Piano. Setelah merasa pelatihnya sudah keluar, Minho bangun dan duduk disamping Jisung lagi.

Just you, MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang