Letting Go (Oneshoot)

3.1K 269 47
                                    

"Woojin hyung~" namja imut berperawakan mungil datang menghampiri seorang namja berambut pirang yang tengah bersender di motor besarnya lalu memeluknya.

Woojin mengusap pelan rambut namja imut didekapannya.

"Aigoo, Jisungie mengapa dirimu begitu manja hm?" Tanya Woojin dengan nada mengejek.

Tapi gak lama Woojin tertawa gemas melihat perubahan wajah Jisung.

Gimana Woojin tidak gemas jika Jisung mengembungkan pipinya karena kesal. Baginya itu terlihat lucu dan menggemaskan.

"Aku hanya bercanda. Mian." Ujar Woojin sambil mencubit pelan pipi gembilnya Jisung.

Setelah itu Woojin mengajak Jisung untuk pergi meninggalkan parkiran sekolah.

"Ayo naik. Kau laparkan? Kita cari tempat makan bersama." Ajak woojin. Jisung ngangguk sebentar dan mulai naik keatas motor besarnya Woojin kemudian tangannya dia lingkarkan diperut Woojin.

Woojin tersenyum menatap wajah Jisung dari pantulan kaca spionnya. Lalu dia mulai melajukan motornya.

Dibalik tembok parkir. Minho mengintip mereka berdua.

"Kau bilang ada urusan penting yang mendadak. Apa urusan penting itu Woojin, Jisung-ah?" Minho bergumam sendiri sambil menatap sedih punggung Jisung yang memeluk Woojin dari belakang.

###


"Minho? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jisung heran. Padahal kalau dinget-inget Jisung belum membuat janji bertemu dengan Minho.

Minho yang lagi duduk diruang tamu Jisung, segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Jisung kemudian menarik tubuh Jisung kedalam pelukannya.

"Memangnya salah bila aku datang kerumahmu? Aku hanya merindukanmu, Jisung-ah." Ujar Minho sambil mengelus lembut kepala belakang Jisung.

Jisung masih terdiam tanpa membalas pelukan dari Minho.

Minho tau kalo Jisung tidak balas pelukannya.

Tanpa Jisung sadari, Minho sedang berusaha mempertahankan senyumannya yang sempat luntur.

Cukup lama Minho memeluk tubuh Jisung, ia mulai melepaskan pelukannya. Kemudian ia menatap lembut kedalam mata Jisung.

"Apa kau ada janji hari ini?" Tanya Minho.

"Tidak ada."

"Aku ingin mengajakmu jalan berdua."

Jisung mengangguk, "Tunggu sebentar, Aku akan bersiap-siap dulu." Mendengar jawaban dari Jisung, Minho tersenyum lebar. Kemudian Minho mengusak pelan rambut Jisung.

"Jangan lupa untuk mandi ya!" Suruh Minho.

Jisung menonjok pelan perut Minho, sampai sang empunya pura-pura meringis kesakitan.

"Tentu saja aku mandi." Sebelum pergi Jisung menghentakkan kakinya kesal dan pergi ninggalin Minho sendirian.

Minho hanya tertawa geli melihat tingkah lucu kekasihnya.

"Apa suatu hari aku masih bisa bercanda denganmu lagi?
Aku selalu berdoa untuk suatu hari nanti bisa melihatmu tertawa dan tersenyum karenaku." Ujar Minho dengan nada sedih.

Just you, MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang