H Y U N J I N

3.6K 557 31
                                        

Seungmin hanya menghela nafas melihat Hyunjin yang sedang menggoda siswi-siswi yang sedang berjalan pulang. Dan tentu saja, siswi siswi itu mengangapinya dengan sok malu malu.

"Liat apaan?" tanya Jeongin mengikuti arah pandang Seungmin, lalu berdeham paham.

"Ngga usah diliatin lah, sakitin hati doang" lanjut Jeongin dan Seungmin mengangguk sambil tersenyum tipis. Semakin dilihat memang semakin menyakitkan kan? Jadi mending Seungmin pura pura ngga melihatnya.

Setidaknya, itu akan membuat hatinya baik baik saja.

"Yuk balik" ajak Seungmin sambil menyeret Jeongin. Tapi Jeongin tetap diam di posisinya membaut Seungmin menatapnya aneh.

"Aku balik sama Jisung" ucap Jeongin dan Seungmin menatap Jeongin dengan pandangan curiga.

"Sekarang Jeongin sama Jisung?" tanya Seungmin heran dan Jeongin tersenyum tipis. Seungmin tidak habis fikir saja. Jeongin dan Jisung kan sama sama pihak bawah. Lihat saja saat Jisung masih pacaran sama Minho.

"Ngga kok, beneran. Aku ngga ada niat pacaran dulu" ucap Jeongin. Dia melambaikan tangan dan menghampiri Jisung yang ada didepan gerbang. Seungmin memilih untuk percaya.

Minho
Dek?

Seungmin
Iya?

Minho
Saya ada didepan gerbang sekolah kamu, bareng saya ya?

Seungmin
Maaf, saya pulang sama pacar saya kak, terimakasih

"Jin, anterin aku pulang bisa?" tanya Seungmin setelah berada didepan Hyunjin. Hyunjin menatap laki laki manis didepannya.

"Aku abis ini ada basket, maaf ngga bisa" ucap Hyunjin penuh penyesalan. Seungmin tersenyum tipis dan menggeleng.

"Ngga papa, aku pulang duluan" pamitnya dan Hyunjin hanya menatap Seungmin yang menjauh. Seungmin berjalan menuju halte bus. Ada basket?

Berapa kali lagi sih Hyunjin harus boongin dia? Seungmin menggeleng. Ngga boleh berfikiran yang aneh aneh pokoknya.

"Ngga jadi pulang sama pacarnya dek?" sebuah mobil berhenti didepan halte bis. Seungmin melihat kearah jendela yang terbuka menampilkan laki laki yang sangat familiar, Minho. Ternyata itu mobilnya Minho.

"Ngga kak, dia ada basket jadi saya pulang sendiri" ucap Seungmin.

"Mau bareng saya aja?" ajak Minho. Seungmin menggeleng.

"Ngga kak, makasih. Saya naik bis aja" tolak Seungmin halus. Minho tersenyum miris. Tapi senyum itu menghilang dengan cepat dan terganti dengan senyum hangatnya seperti biasa.

"Yaudah, hati hati dijalan dek. Kalo ada apa apa bisa telfon saya" ucap Minho. Dia menaikkan jendela dan akhirnya pergi dengan berat hati. Gak lama, bis yang Seungmin tunggu datang. Seungmin naik kedalam bis dan duduk dikursi dekat jendela.

Dia memakai earphonenya dan mendengarkan musik. Dia menatap jalanan. Dia akhirnya turun dihalte bis dekat rumahnya, setelah turun dia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Dan benar saja kan? Hyunjin tentu saja berbohong. Buktinya dia ada didepan sana dengan anak perempuan kelas sebelah. Seungmin ngga pernah paham bagaimana latihan basket bisa berpindah tempat ke minimarket.

Seberapa lama lagi Seungmin harus bertahan dan pura pura buta, pura pura tidak melihat segalanya. Karena jujur saja, Seungmin sudah mulai merasa lelah dengan ini semua.

---

08.02.2018

Min [Hyunmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang