S E M B I L A N

2.6K 456 50
                                    

Seungmin menundukkan kepalanya sembari menutup hidungnya. Di meja perpustakaan, sudah banyak tisu yang bernoda merah.

Seungmin masih menghitung waktu. Waktu untuk menutup hidungnya dan agar menjaga dirinya tetap sadar.

"Min kenapa?" Hyunjin yang baru datang menghampiri Seungmin dengan panik setelah keadaan Seungmin. Seungmin menggeleng dan masih sibuk menghitung.

"Gapapa gapapa" ucap laki laki itu setelah mimisannya selesai. Hyunjin menatap laki laki itu khawatir.

"makanya kesehatan tuh dijaga, jangan diforsir gitu" nasehat Hyunjin dan Seungmin mengangguk.

"Udah biasa kok, gapapa. Santai aja sih" ucap Seungmin berusaha mencairkan suasana sembari menyengir. Tapi Hyunjin malah merasa canggung.

Seungmin sudah sering mimisan, dan Hyunjin tidak mengetahuinya. Membuatnya semakin sadar bahwa dia memperlakukan Seungmin dengan sangat buruk.

Bahkan dia tidak tahu apa saja yang dilewati Seungmin dan sibuk. Tapi hingga akhir, dia tidak berusaha dan terus menyalahkan Seungmin.

Sekarang dia sadar, siapa yang jahat. Bukan Seungmin.

Tapi dia.

"Kenapa muka lo?" tanya Seungmin. Hyunjin menggeleng dan tersenyum.

"Gapapa" ucapnya.

"Wkwkw tumben sih gue liat lo ke perpus, bentar deh" ucap Seungmin. Membereskan tisu tisu yang ada diatas meja dan membuangnya di tong sampah didepan perpustakaan.

"Gapapa, pengen belajar aja" ucap Hyunjin saat Seungmin sudah duduk kembali di depannya. Laki laki itu menarik tasnya yang tergeletak di atas meja dan mengeluarkan sebuah botol.

Lalu laki laki itu memakan satu buah pil dan menaruh botol itu kembali ke tasnya.

"itu apa?" tanya Hyunjin.

"Vitamin kenapa sih? Wkwkkw khawatir?" ucap Seungmin dan Hyunjin mendengus. Seungmin masih sama seperti yang dia kenal. Ckckckck.

"Lagipula tumben banget belajar" ucap Seungmin sembari membuka kembali buku buku tebalnya. Hyunjin yang awalnya sedang memperhatikan Seungin segera sadar dari lamunannya dan tertawa canggung.

"Gapapa, sekali kali tobat" ucap Hyunjin asal. Seungmin memutar bola matanya malas dan akhirnya kembali sibuk dengan soal soalnya.

Hyunjin ikut membuka bukunya dan mulai mengerjakan soal soalnya. Tapi belum juga sepuluh menit Hyunjin sudah merasa bosan dan tidak nyaman. Dia mulai mengetuk-ketuk meja dengan pulpen, membalikkan bukunya dengan malas hingga membuka buka barang Seungmin dengan penasaran.

"Jin diem napa, kesle tau ga liatnya" ucap Seungmin kesal dan Hyunjin menarik tangannya dan cemberut.

"Gabut tau" ucapnya dan Seungmin memandangnya datar. Gabut?

Baru aja Hyunjin belajar ga ada sampe sepuluh menit. Mana ada tobat cuman sepuluh menit?

Bingung sama Hyunjin.

"Udah basket aja sana" ucap Seungmin dengan nada mengusir. Tapi Hyunjin merasakan hal lain. Seperti Seungmin menyindirnya secara tidak langsung dengan alasan yang selama dia beri untuk menghindari Seungmin.

"Maaf" ucap Hyunjin, membereskan barang barangnya dan pergi. Seungmin menatap punggung Hyunjin bingung, dan akhirnya sadar.

"Bego deh" ucap Seungmin sembari memukul kepalanya pelan. Tapi ya sudahlah sudah terucap juga.

---

Seungmin memperhatikan Hyunjin dari koridor lantai dua. Sebenarnya tidak sih, dia ingin kembali kekelasnya dan secara tidak sengaja melihat Hyunjin.

Hyunjin tetaplah Hyunjin yang jago main basket. Yang bisa membuat semua orang bersorak untuknya.

Hyunjin mendongak ketika dia sadar ada yang memperhatikannya dari atas sana. Dan benar saja, dia menemukan Seungmin ada diatas sana. Ketika mata mereka saling berteu, Seungmin tersenyum kearahnya dan Hyunjin balas tersenyum.

Seungmin masih saja terlihat sangat spesial bagi Hyunjin, walau Hyunjin sendiri tidak paham kenapa. Keberadaan Seungmin sangat mudah dia temukan.

Hyunjin menatap sekelilingnya sebentar.

Seungmin memejamkan matanya, telinganya berdenging kencang dan tenggorokannya sakit. Seungmin terus berdeham lalu disertai dengan batuk kuat.

Seungmin menutup mulutnya dan Hyunjin, yang kembali menatap Seungmin menatap Seungmin yang berlari dengan aneh.

Seungmin kenapa?

----

Betewe jangan terlalu berharap sama aku. Aku tukang php yang handal.

Oke buku ini bakal happy ending menurut aku. BECAUSE AKU TUH GA JAGO BUAT HAPPY ENDING.

Jagonya ending gantung yang bikin kalian kesel pengen gorok aku:( yaudahlah

BETEWE
M
FAAK HELP MEEEH ITU MAKSUDNYA I'M NOT APA HUHUHUHHU HYUNJINNYA GANTENG BANGET. TAPI SUMPAH NGGA SUKA RAMBUTNYA SEUNGMIN ANEH BANGET/ yaudahlah cuman menurutku doang sih.

BUT SUMPAH JISUNG HYUNJINNYA BADDAS. DAN WOOJIN NGGA KAKAK KAKAK UCUL LAGI): dan gue ngga suka rambut belah lepek simetrisnya Felix, maap liks):

Dan jujur aja gue perlu ngeliatin mereka dua kali baru sadar itu siapa ini siapa #ini juga kejadian di go nya ensiti drim karena ya kalo ini gue pusing liatnya oke balik ketopik.

BUT GUE SUKA BANGET uuhuhuhuuhuhuhu keren tema yang diangkat sih:( dedek Jeongin kusudah besar juga T.T

Apalagi ya, yah mau gue cuap cuap panjang lebar juga intinya sama mereka semua tetep ganteng walau mata sliwer gue agak susah ngenalinnya.

GUYS DOAIN AKU SNM YA semakin banyak doa kan semakin baik kwwkwkwkkwkwkwkwkw gapapalah):

Aamiin

udah ah aku banyak bacot banget

06.03.2018

Min [Hyunmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang