Seungmin keluar dari tempat lesnya, mengecek jam tangan dan jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan. Seungmin menunggu bis dihalte seperti biasa. Jangan mengharapkan Hyunjin untuk menjemput.
Dia pasti lagi jalan sama degem degemnya.
Sebuah mobil hitam berhenti didepan Seungmin, dan Seungmin tahu siapa pemiliknya. Minho. Lee Minho. Dia keluar dari mobilnya dan menghampiri Seungmin.
"Sama saya aja dek, sudah malem" ucapnya saat sudah didepan Seungmin. Seungmin menggeleng dan menolak.
"Udah malem, bisnya juga udah jarang mending kamu sama saya" ucapnya, nadanya setengah memaksa. Seungmin tampak berfikir dan akhirnya mengangguk. Minho tersenyum setelah melihat anggukan Seungmin. Minho dan Seungmin masuk kedalam mobil. Setelah keduanya memasang seat belt Minho akhirnya menjalankan mobilnya.
"Kamu les disana setiap Senin Rabu?" tanya Minho. Seungmin melihat kearah Minho dan mengangguk.
"Iya. Kaka kok lewat sini?" tanya Seungmin balik.
"Tadi dari rumah temen, ngeliat kamu dihalte deh" jelasnya Minho. Seungmin mengangguk dan tidak tahu harus membalas apa.
"Kamu rajin banget bener, saya aja seumuran kamu tuh ya kerjaannya bolos les. Nanti nongkrong di MCD atau dimana" ucapnya sambil tertawa. Seungmin ikut tertawa. Kadang juga kalau dia sedang penat, dia bolos les. Ke Gramedia atau cafe atau MCD sebelah tempat les dan masuk les jam kedua.
"Saya juga kao lagi penat bolos les. Nanti masuknya abis istirahat" jelas Seungmin
"Kamu juga? Saya ngga nyangka murid teladan macem kamu suka bolos juga"
"Ya namanya juga manusia, khilaf dikit ngga papa" ucap Seungmin memberi alasan. Minho tertawa.
"Rumah kamu dari sini belok kanan kan?" tanya Minho, Seungmin menengok kearah jalanan dan mengangguk.
"Iya terus didepan belok kiri. Rumah yang warna krem" ucap Seungmin. Minho mengangguk lalu membelokkan mobilnya.
"Kamu ngga ada kepikiran bawa kendaraan gitu kesekolah dek?" tanya Minho.
"Ngga sih ka. Sayang aja mending naik bis. Sayanya juga males, enakan naik bis bisa tidur dijalan" Seungmin memberi alasan, dia tersenyum miris. Untungnya Minho tidak melihat itu karena Seungmin segera mengubah ekspresinya menjadi seperti biasanya.
Bohong. Dia tidak membawa kendaraan karena mungkin saja Hyunjin akan mengajak dia pulang bersama kan?
Tidak ada salahnya dia berharap.
Walau kadang dia lelah dengan semua harapan harapan yang tidak akan terkabul itu.
"Udah sampai rumah kamu nih" ucap Minho. Seungmin kembali dari lamunannya.
"Terima kasih" ucap Seungmin melepas seatbelt. Minho menganggukkan kepalanya dan tersenyum hangat.
"Besok besok kalo kamu pulang malem gini, chat saya aja, saya pasti jemput kamu kok kalo saya bisa" ucapnya. Seungmin tidak jadi turun. Dia menatap Minho sekali lagi.
"Makasih ka, tapi saya ngga mau ngerepotin kaka" tolaknya halus dan jelas sekali dia membuat jarak dengan jelas kepada Minho. Dia tidak mau Minho terus terus berharap dan mengejarnya.
Minho bisa mendapatkan yang lebih baik dari Seungmin. Banyak perempuan atau laki laki yang pantas dengan Minho. Tapi Seungmin yakin dia bukan salah satu diantara mereka.
Lagipula, Seungmin menyukai Hyunjin. Dan selama itu, dia akan berusaha tetap bertahan dan melakukan segalanya.
Walau harus membuatnya menjadi bodoh dan buta akan perbuatan Hyunjin.
---
16.02.2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Min [Hyunmin]
Hayran KurguSometimes, two people have to fall apart to realize how much they need to fall back together ----- Bahasa non baku Lowcase Mengandung bahasa kasar yaoi Cover by: -ellonoelxx-