Apakah ada seseorang yang bisa menjelaskannya?
Dunia berkabut yang aku miliki sekarang ini.
.
.Saat pintu otomatis rumah sakit itu terbuka. Sai melihat seorang wanita yang berjalan dengan dipapah oleh seseorang wanita lainnya. Dari pakaiannya saja ia sudah tahu bahwa wanita itu adalah pasien dari rumah sakit ini. Lihatlah dia, wanita berwajah pucat itu masih mengenakan selang infus dan yang masih menjadi pusat perhatian Sai adalah matanya.
Mata aquamarine milik wanita itu membuat Sai tak bisa berpaling darinya. Mata yang menyiratkan kesedihan mendalam membuat Sai seakan pernah merasa melihat wanita itu dulunya.“Pasien itu.. Apakah kamu tahu siapa dia?” Sai bertanya pada Sakura sambil menujuk ke arah gadis pirang yang masih dipapah.
“Tentu saja aku tahu, Dia adalah Yamanaka Ino. Apakah kamu juga mengenalnya?” Jawab Sakura. Tumben sekali Sai tertarik akan sesuatu pikir Sakura.
“Yamanaka Ino..?” Sai mencoba mengingat kembali nama itu. Tapi nihil ingatannya begitu payah.
“Sakura-san.. Lihat dia... Matanya terlihat sama seperti generasiku.. mata sayu yang sangat menyedihkan... pandangan matanya seperti tidak jelas sama sekali” Ucap Sai sembari masih melihat Ino, Sakura terdiam sedikit tidak mengerti apa yang sebenarnya pemuda dihadapannya bicarakan.
“Ehem..! Sekarang lihatlah kemari Shimura Sai!!” Sai berbalik memandang Sakura.
“Dari perkataanmu tadi, sepertinya aku mencium ada sedikit nada penghinaan disana! Hey! aku juga sama satu generasi seperti denganmu! Kita itu seumuran! Kamu tahu itu!!” ucap Sakura sedikit kesal. Sai melihat wajah Sakura sedikit memerah karena marah, memangnya apa tadi yang dikatakannya sehingga membuat perawat di hadapannya itu terlihat begitu kesal.
“Apa menjadi seorang perawat itu begitu melelahkan ya? Lihatlah dirimu, kau terlihat lebih tu..Aww!!” Sai tidak melanjutkan perkataannya setelah ia mendapat sebuah injakan dari Sakura.
--
Shimura Sai
28 tahun...
Vocalis dan gitaris dari band indie ‘Donkey Benjamin’
‘Donkey Benjamin’ adalah sebuah band yang sudah aktif lebih dari 5 tahun...
Dan disini adalah tempat latihan kami.Sai masih berjalan sembari sesekali memijat pelipisnya, Ia menuruti apa yang tertulis pada peta dibuku catatannys tersebut. Ketika ia melihat buku catatannya kembali, ia melihat ada sebuah jadwal latihan bandnya disana. Dan Sai akhirnya hanya menuruti jalan peta sebagai mana yang tertulis buku dicatatannya. Sambil menyusuri jalanan yang terlihat asing baginya dan berusaha untuk mengingatnya.
Xiulin Building Basement.
Sai sampai pada tempat yang Ia tuju sebuah basement tempat dimana ia selalu melakukan latihan bandnya. Walaupun ingatannya sedikit kabur tapi Sai sepertinya memang pernah mendatangi tempat ini sebelumnya.
Sai memberanikan diri mencoba membuka pintu basement itu dengan pelan. Siapa tahu ia salah masuk basement ia kan?!.Dan ketika Sai memasuki tempat Latihan itu, Ia melihat tiga orang laki-laki menatapnya dengan tajam dan dengan wajah yang tidak bersahabat.
“Yo..” Sai melambaikan tangan pada mereka.
“Ah.. ternyata kalian masih menyimpan gitarku dengan baik, thanks” Sai berbicara mencoba mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Dust
RomanceTangan wanita pirang itu selalu bergetar tak terkendali . Sementara langkah kakinya masih mengikuti seorang dihadapannya, pria yang membawa sebuah gitar di punggungnya, ia bahkan tidak mengenal dengan jelas siapa pria itu tapi hati dan perasaannya...