Se Pu Luh

42 1 0
                                    

"Kalo tidur ya tidur jangan ngeluarin air mata,"Ucap Fariz yang mengerti akan kesedihan Kinan,"Hm,"Kinan menahan seluruh isak tangisnya, ia berusaha memejamkan matanya.

Kini, mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, karena sepinya jalan, Fariz dengan santai menambah kecepatan mobil itu, ia mendengarkan lagu dari handphone-nya.

Sang surya mulai menampakkan diri, ya! Fariz mengendarai mobil itu semalaman penuh,"Bangun oy bangun, dah sampe nih di Bantul, gue males di pusat kota, rame"Ucap Fariz membangunkan teman-temannya,"Riz, lo itu spiderman ya? Perasaan cepet banget kita sampek sini"Ucap Rizky yang bingung keadaan disekitar,"Tadi malem ngebut?"Tanya Kinan seraya mengumpulkan nyawanya,"Hehe"Jawab Fariz sok polos,"Dah sana masuk"Ucap Fariz sembari menunjukkan salah satu kamar di hotel itu,"Udah check-in?" Tanya Kinan semakin bertanya-tanya,"Bawel deh, gih masuk"Ucap Fariz yang semakin mengantuk,"Hm," Jawab Kinan sembari meregangkan otot-ototnya,

Fariz mulai tersenyum melihat punggung Kinan mulai menjauhinya,"Manjanya kok gak ilang ya?"Ucap Rizky menyadarkan Fariz,"Auk dah tu cewek"Jawab Fariz yang ingin segera mandi.

Mereka berkeliling kota istimewa itu, hari semakin siang, membuat perut mereka meronta minta jatah,

"LAPER!!!"Ucap Keyla tak kuat menahan laparnya,"Iya, abis ini berhenti noh,"Jawab Rizky

Mereka sampai didepan rumah makan, yang dapat dikatakan rumah makan mewah! Jujur, mereka tak membawa duit, namun, rumah makan itu milik ayahnya Fariz, maka mau tidak mau, makan disitu. Mereka makan sesuai makanan yang mereka pilih. Setelah selesai makan mereka pergi ke malioboro.

Dalam perjalanan itu, Kinan merasakan tubuhnya berat, ia merara letih, matanya berkunang-kunang,"Lo ga papa kan?"Tanya Fariz cemas,"Hm" Jawab Kinan seraya mengangguk. Mereka cukup cepat sampai tujuan. Baru saja Kinan turun dari mobil Almira, tubuh Kinan oleng, entah apa yang terjadi selanjutnya Kinan tak tau.

"Ssshhh, dimana?" Ucap Kinan yang tersadar,"Pulang"Jawab Rizky dingin,"Kenapa?" Tanya Kinan,"Gara-gara lo," Jawab Fariz, desiran aneh membuat mata Kinan memanas, entah kenapa ia sekarang menyalahkan dirinya sendiri,"Oh, sorry" Jawab Kinan ketus.

Dalam perjalanan itu semua terasa sunyi, benar-benar sunyi. Fariz benar-benar melajukan mobil itu dengan cepat, hingga tak disangka jam 23.54 mereka sampai dirumah Kinan,"Makasih semua"Ucap Kinan sedikit ngantuk,"Iya ki, met bobook"Sahut Almira dan Keyla bersamaan, setelah itu mobil itu melaju cepat. Kinan melihat mobil itu semakin menjauh darinya, kemudian pandangannya kabur akan air mata yang dari tadi ia tahan."Aku!? Salah!? Oke fine!? Gue bukan Kinan, gue Athena!" Ucapnya melemah seraya mengeluarkan isak tangis,Kiana melihat kakaknya itu menangis."Kak, masuk yuk"Ucapnya menggiring kakaknya itu.

3 hari serasa berlalu dengan cepat. Pagi itu Kinan mengikat rambutnya bak ekor kuda kemudian memotong rambutnya lebih pendek dengan poni didepannya, "KAK!?" Ucap Kiana kaget,"Hm?" Jawab Kinan dengan menaikkan satu alisnya,"At.. Athena?" Sahut Kiana sedikit gugup,"Kuy berangkat, ntar telat"Jawab Kinan menaruh gunting dan membawa tasnya,"Ok,, oke"Jawab Kiana masih ragu.

Mereka sampai didepan gerbang sekolah yang masih menganga lebar "Gue duluan, ntar balik kalo mau bareng bilang" ucap Kinan seraya memasang headset di telinganya,"Oke" Jawab Kiana mengancungkan jempol.

Kinan berjalan melewati lorong sekolah yang terbilang sepi karena masih pagi, baru saja memasukkan satu kakinya ke kelas, ia disambut oleh Keyla,"Pagi sayaaang"Ucapnya,"Hm" Jawab Kinan ketus.

Selama proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, mulut Kinan tak mengeluarkan sepatah katapun selain yang berhubungan dengan pelajaran,

Rizky mengerti gerak gerik Kinan,"Athena" ucapnya lirih,"Sapa?" sahut Fariz tak mengerti,"Nanti pas dikantin aja"Jawab cepat Rizky, mereka berdua akhirnya fokus terhadap pelajaran dari guru didepan kelas mereka itu.

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang