Sem Bi Lan

39 0 0
                                    

"Tunggu..."

"Rizky..."

"Aku mau bilang sesuatu.."

"Ini mumpung banyak orang,"

"Aku mau menyatakan apa yang aku rasakan,"

"Perasaanku paling dalam,"

"Sebenernya aku malu,"

"Tapi apa boleh buat,"

"Rizky, aku..."

"Aku.. "

"..."

".."

"...."

"..."

"Ijin kekamar mandi" Wush

Almira pergi begitu saja ke kamar mandi,"Wah dah blushing tuh" Ucap Kinan menyenggol siku Rizky,"Wah wah, dasar tukang PHP" Ucap Keyla,"Apa kabar jantung lu? " Sahut Fariz,"Gue ini apa!?" Ucap Rizky memelas,

"Lega deh" Ucap Almira,"Anjir lu mah, untung gue belum ngefly" Ucap Rizky,"Lu ngefly?"

MAMPUSH

"Apaan sih, sapa juga yang ngomong ngefly?" Ucap Rizky polos,"Kacang kacang,"Ucap Fariz, Kinan, dan Keyla bersamaan,"Dah kuy cabut,"Ucap Keyla yang mengajak Kinan dan lainnya,"Oke, jangan lupa besok nempel nempel in,"Sahut Fariz.

"Mau nebeng gak nih?" Tanya Fariz dengan motornya yang berhenti disamping Kinan,"Boleh boleh"Ucap Kinan semangat.

Tomorrow

"Hari ini jadi?" Tanya Fariz yang baru datang,"Iya" Jawab Rizky cepat,"Duh yang blushing kemaren mana ya?" Sahut Fariz menyenggol siku Rizky,"Paan lo,"Ucap sinis Rizky,"Weh weh, blushing ya kemaren? Enak diPHP?"Ucap Almira menutup mulutnya tuk menahan tawa,"Gini-gini gue ngelakuin gituan biar lo tau bahwa dunia luar lebih kejam dari Kinan" Ucap Almira tegas,"lah kok sampek ke aku,"Sahut Kinan yang sedang memegang HPnya,"Kamu 'kan gak pernah kejam" Ucap Almira cepat.

Hari itu jam pertama hingga jam ke empat digabung, karena, agar kelas 3 lebih mudah dalam melaksanakan bimbingan reguler, and then kelas 3 tetap sengsara, mendapat jadwal mata pelajaran ganda, sampai sore pula

"Eh ntar abis pelajaran PPKn apa?" Tanya Rizky sedikit lirih karena guru PPKn sedang menerangkan,"Bahasa Indonesia"Jawab Keyla,"Woke" Jawab Rizky sembari mengacungkan jempol

"Oke anak-anak, kita akhiri pelajaran PPKn hari ini, semoga bermanfaat,assalamualaikum, see you next time" Ucap guru itu,"Guru apa sih tuh, perasaan pelajaran PPKn, banyak ceramah agama, banyak inggris pula, gak to the point, kan hayati capek" Keluh Keyla,"Lah, daripada prakarya, lu jantungan" Sahut Fariz.

"Pagi anak-anak, keluarkan selembar kertas, kita ambil nilai dari test ini ya"

DUAR

"Buu, belom siaap"Keluh murid sekelas itu,"Baris 1 buat Puisi, Baris 2 buat Syair, Baris 3 buat Pantun, Baris 4 buat gurindam, kemudian diklasifikasikan, lalu di bedakan ke-4nya" Perintah guru itu,"Saya ke kantor dulu, ada rapat, buku bahasa Indonesia dikumpulkan didepan, sampai ketahuan open book, nilai kalian saya potong 50%" lanjutnya,"Ya, bu" Balas semua murid,"Dah, silakan ditaruh ke depan" Ucapnya lagi,"Ya,"Jawab semua murid,

Murid maju satu-persatu sesuai nomor absen untuk mengumpulkan buku Bahasa Indonesia,"Lah, bingung niih"Ucap Rizky,"Dih gitu aja gak bisa, cari feel, tulis, klasifikasiin terus selese"Jawab santai Fariz.

"Hoaam, wah tadi sumpah gue lupa," Ucap Keyla yang seraya mereganggkan ototnya,"Iyain deh iyain" Sahut Almira yang kehilangan semangat,"Lah tumben lemes?"Tanya prihatin Rizky,"Panas"Ucap singkat Rizky setelah memegang tangan Almira, Rizky segera berlari membeli teh hangat dan menanyakan pertanyaan yang malas untuk dijawab Almira,"Ih,,, Almiraa"Sahut Rizky setelah menanyakan hal hal yang ia ketahui tentang sakit panas, dan tidak dijawab Almira,"Gue butuh ketenangaan"Bentak Almira tanpa ekspresi sama sekali.

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang