Em Pat Be Las

28 0 0
                                    

"Heh!" Gadis dengan ujung rambut berwarna merah itu menyambut datangnya Athena

"Gue?"

"Iya! Ngapain sih lo deket sama Dava!?"

Ya, mereka kakak kelas Athena yang entah ngapain ngelabrak Athena

"Gue adiknya tolol!"

Athena ngegas bro,

Semua mata terpaku dan lidah mereka kelu,

"Ya tuhan adek ipar gue, maaf ya,"

Athena semakin bingung dan rasanya semakin dipermainkan, ditambah lagi dengan kata 'Adik ipar' yang menurutnya sebuah teori besar,

"Ke-" Ucapan Athena terpotong karena

"Keluar!"

Ucap seorang lelaki berperawakan tinggi nan paras yang cukup familiar di ingatan Athena ;Meda?

Semua gadis yang bukan termasuk murid kelas 10 IPA 1 keluar

Iish, galak deh, untung ganteng

Etdah, makan bon cabe tiap hari kali ya?

Percakapan samar masih terdengar basah ditelinga Meda, tapi semua luluh ketika iris madu itu menatap iris kopi

"Kenapa lo kesini?" Athena sedikit canggung

"Lo gak kenapa napa, kan?"

gue tanya malah tanya balik, kampret yang hakiki nih,batin Athena, jelaslah, jika ia bicara langsung, hilanglah nyawanya sekarang,

"Bisa liat kan?"

Lupakan batin Athena yang belum ada dari 10 detik yang lalu

"Udah, gue balik"

"Lo ngapain kesini?" Desak Athena

"Gue amanah"

Amanah? Sok!

Athena tak menggubris kejadian tentang Meda, ia hanya heran dengan kakak kelas yang melabraknya tadi

"La, tuh kakel ngapain kesini?"

"Lo gak buka sosmed apa?" Keyla heran

"Enggak"

"Sini ya, liat nih, kakak lo, kak Dava, dia itu punya fans, dia dikenal sebagai orang familiar di telinga kalangan SMA, dia pinter, ganteng, dan dia itu baik hati, dia dikenal karena pinternya" Keyla menjelaskan dengan detail

"Lah, drama apaan ini? Ini kek pencitraan tau gak? Sama adeknya aja kagak pernah akur" Sanggah Athena tak menerima rumor yang beredar

Pantes tadi pagi banyak yang liatin

Drrtzz Drrzztt

"Halo?"

"Nanti gue jemput ya sayang"

"Najis anju, elah gue tadi pagi udah bilang"

"Ya sapa tau lo berubah pikiran"

"Lo homoan?"

"Iya,"

"Jijik"

Tuut

Athena memutuskan telpon sepihak

"Siapa?"

"Itu, si Dava"

"Lah,"

Teet... Teet...

Bel sekolah terdengar nyaring di telinga setiap murid

Guru IPA

Lagi, pagi itu, jam pertama sampai ke empat digabung, alhasil,setelah berpikir tentang Biologi, akan dilanjut Fisika

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang