07 ; awal

321 50 3
                                    

Kai lagi molor sekarang. Padahal alarm udah bunyi daritadi. Ini hari Sabtu btw.

"Kampret! Berisik banget sih, ya Tuhan." Kai misuh - misuh sendiri. Padahal dia sendiri yang ngatur alarmnya.

Karna kesel, Kai ngambil alarmnya terus ngelempar itu sembarangan.

Prang!

Oh, matilah kamu Kai. Itu kan jam pemberian dari mamanya waktu dia SMP.

Ngedenger suara barang pecah, Kai langsung melek terus bangun. "Suara apaan, tuh?"

Kai langsung melotot waktu liat jam kesayangannya udah hancur berkeping - keping kayak hati waktu dijatuhin.

"YA GUSTI MY JAM!"

Kai langsung lari terus meratapi jamnya itu sambil sesegukan. "Maafin aku, ya, jam. Aku ga sadar. Aku khilaf. Aku pikir yang dilempar tuh bukan kamu."

Kai terus minta maaf sambil beresin pecahannya. Abis beresin itu, dia pergi mandi karna ada janji sama pacarnya itu.

***



"Itaall! Main, yukkk!" Teriak Kai kayak anak kecil kalo nyamper temennya.

Tenang, Krystal lagi sendirian di rumah makanya Kai berani teriak gitu.

"Ogahhh! Lo bau!" Balas Krystal dari kamarnya dengan kencang.

Kai ketawa, "Italllll! Ga mainnnn!"

"Main apaaaaa?"

"Mainnnnn masak - masakan yukkkkk!"

Ya udah, mereka jadinya teriak - teriakan. Tinggal nunggu dimarahin aja tuh baru berhenti.

"Udah, ah. Sakit tenggorokan aku teriak - teriak mulu." Kata Krystal yang udah rapih sama setelannya yang santai.

"Hehehe. Iya, sama aku juga. Yuk, naik." Jawab Kai sambil ngasih helm beruangnya ke Krystal.

Krystal senyum terus pake helmnya dan naik ke atas motor pacarnya. "Kita mau kemana, nih?"

"Kamu maunya kemana?" Kai nanya balik.

"Ke toko buku, yuk. Abis itu ke taman deket SMA aku aja, di sana suka rame sama anak kecil terus banyak juga yang jualan."

Kai ngangguk, "Siap, tuan putri!"

***

Kini mereka udah sampai di salah satu toko buku. Krystal sibuk milihin buku untuk ujian - ujian nanti. Kalau Kai sih dia cuman mandangin aja cewenya.

"Serius banget sih, cantikku ini." Goda Kai dari belakang.

Krystal memutar bola matanya, "Apa, sih kamu? Ganggu aja."

"Ada ga bukunya? Kalau ga ada, kita cari ke tempat lain."

"Sebentar. Aku cari lagi."

Krystal terus ngelilingin rak buku khusus kedokteran selama 2 jam dan Kai ngintilin terus dari tadi. Kadang dia duduk, kalo ga ada kursi dia jongkok.

"Ini diaa! Akhirnya ada juga, yang."

Krystal senyum seneng begitu dapetin bukunya. Begitu sadar dia ga denger respon apapun dari pacarnya, dia langsung liat - liat ke tempat lain dan Kai lagi tidur di ujung rak sambil duduk. Untung ga jongkok.

"Yang, bangun. Aku udah selesai nih."

Kai bangun terus bangkit berdiri, "Oh, udah? Oke, ayo, kita bayar."

Abis bayar, mereka langsung pergi ke taman kesukaan Krystal. Mereka sewa tikar goceng tanpa batas waktu.





"Pacar aku gemesin banget sihhhhh!" Kai peluk Krystal yang cuman sedadanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pacar aku gemesin banget sihhhhh!" Kai peluk Krystal yang cuman sedadanya itu.

"Aku mah emang lucuu!"

Lagi manis - manisnya mereka, tiba - tiba ponsel Krystal bunyi ada telepon.

"Bentar, yang. Ada telepon." Krystal ngelepasin pelukannya terus ngangkat teleponnya.

Krystal ngangkat teleponnya rada jauh dari Kai. Kai sebenernya kepo sih, tapi dia ngehargain privasinya jadi mending nanya aja daripada nguping.

Setelah selesai, Krystal balik lagi ke tempat tadi dengan ekspresi bingungnya.

"Siapa?" Tanya Kai yang perasaannya udah mulai aneh daritadi.

"Toni. Masa dia nyuruh aku ke rumahnya, aneh ga sih?"

"Oh." Pantesan ngejauh dulu.

to be continue...

JealousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang