13 ; you look happier

286 50 5
                                    

Double nih, seneng ga hehehe

Happy reading!











Tidak ada yang Krystal lakukan di hari Sabtu sore ini. Ia hanya mengurung diri di dalam kamarnya dengan bungkus makanan yang berserakan serta televisi yang menyala menonton tuan rumahnya.

Krystal bingung kegiatan apa yang bisa ia lakukan hari ini. Tugas - tugasnya sudah selesai semua.

Karna gabut yang luar biasa, Krystal milih mandi dan pergi ke cafe langganan dia.

Outfit hari ini cuman celana jeans hitam sama kaos putih polos. Simple tapi cantik.

Bunyi lonceng terdengar begitu Krystal mendorong pintu cafe begitu juga dengan sapaan dari salah satu pelayan cafe tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi lonceng terdengar begitu Krystal mendorong pintu cafe begitu juga dengan sapaan dari salah satu pelayan cafe tersebut.

"Selamat sore!" Sapa pelayan tersebut dengan senyum manisnya. Krystal menjamin bahwa banyak pria yang tertarik dengan senyum gadis itu.

Krystal balas tersenyum tipis namun tak kalah manisnya kemudian ia berjalan menuju meja di ujung cafe dengan dua kursi.

Krystal suka cafe ini. Tempatnya luas dan sangat nyaman. Terdapat kolam ikan di depan pintu masuk dan terkadang ada dua ekor kucing yang berlarian dalam cafe ini.

Yang Krystal suka dari cafe ini adalah kenangannya. Ia ingat betul bahwa cafe ini adalah tempatnya ia bertemu dengan Kai pertama kalinya.


Dulu, cafe ini sangat penuh karna baru buka. Tentu banyak orang yang penasaran dengan cafe ini. Salah satunya Krystal. Ia beruntung mendapatkan meja di cafe ini meskipun di ujung.

Dengan memesan satu cup ice vanilla late, ia bisa duduk di meja ini menikmati minumnya sembari menatap interior dalam cafe ini.

Ketika sedang memainkan ponselnya, tiba - tiba Krystal dikejutkan dengan suara seorang pria. Ah, tentu saja Krystal tahu itu suara pria karna terdengar berat suaranya.

"Hei. Boleh duduk di sini?" Ijin pria itu sembari tersenyum manis membuat Krystal melongo.

Dengan terburu - buru Krystal mengangguk lalu mengalihkan pandangannya. Ia tidak mau pria itu melihat wajahnya yang merah.

"Eh, sorry!" Krystal merutuki dirinya ketika ingin mengambil minumnya malah memegang tangan pria itu.

Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum kikuk. "Gapapa."

Krystal tersenyum malu. Ia terus merutuki dirinya.

"By the way, nama lo siapa?"

JealousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang