14 ; rumpi

275 50 7
                                    

Setelah makanan serta minuman yang Krystal habis tak tersisa, ia memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, ia memakai jaket dan topinya kemudian berlari keluar. Ia tidak mau Kai beserta temannya melihat ia di cafe ini.

Krystal tidak pulang ke rumah melainkan ke sebuah taman kota yang kebetulan sekali dekat dari cafe tadi. Ia berjalan mencari bangku yang kosong karna sedaritadi bangku yang ia lewati sudah penuh orang - orang yang sedang kasmaran.

Krystal berdecak kesal, "Kampret amat ya pada pacaran semua." Ujarnya.

Setelah mencari bangku yang kosong namun tidak ia temukan, akhirnya ia memutuskan untuk membeli es krim yang dijual oleh sebuah mobil es krim.

"Mas, mau satu yang coklat."

Penjual tersebut mengangguk dan dengan gesit segera melayani pesanan Krystal.

"Makasih, mas." Ujarnya sambil menyerahkan satu lembar uang lima ribu.

Krystal melangkah menuju sebuah ayunan yang kebetulan tidak ada yang memakainya. Ia duduk di sana dan memakan es krimnya dengan pikiran yang kemana - mana.

"Kalau ga mau es krimnya mending buat gue." Celetuk seorang pria membuat Krystal mengerjap terkejut.

Ia memandang es krimnya yang sudah mencair membuat lengannya dipenuhi oleh lelehan es krim.

Krystal mendesah kesal dan bangkit berdiri. "Gue ke toilet dulu, Ton."

Pria tadi adalah Antoni, sahabat Kai namun tidak sering bersama karena mereka kuliah di kampus yang berbeda.

Antoni tersenyum dan mengangguk, "Oke."

Krystal tersenyum kemudian berlari ke toilet. Selesai mencuci tangannya, ia tidak kembali ke tempat tadi tapi pulang. Ia tidak mau Kai salah paham padanya karna bertemu dengan Toni. Hubungannya sedang buruk, ia tidak mau menambah menjadi lebih buruk lagi.

***

"Lo kenapa sama Krystal? Kok gue liat dia ga pernah nyamper lo lagi." Tanya Sehun.

Kai, Sehun, Chanyeol beserta Samuel saat ini sedang berkumpul di kantin Fakultas Teknik. Sebenarnya, Kai ingin mereka berkumpul di kantin fakultas Kai, tapi mereka menolak dengan alasan jauh. Padahal pada kenyataannya, memang mereka saja yang malas. Malas ditagih hutang maksudnya.

Kai mendesah pelan dan menggeleng. "Gapapa."

"Halah, bohong itu! Gue denger kalian lagi break, kan?" Celetuk Chanyeol membuat Kai geram namun dalam hatinya ia membenarkan ucapan Chanyeol.

Samuel merasa tertarik dengan obrolan teman mainnya itu pun menghentikan aktivitasnya dari ponsel dan menatap serius pada Kai.

"Break kenapa lo? Gue liat kalian adem ayem aja tuh." Ujar Samuel.

Sehun menyentil dahi Samuel dan menatapnya datar. "Ga semua yang keliatan baik - baik aja sebenernya baik tau!" Katanya yang terdengar seperti curcol oleh ketiga temannya.

Samuel tersenyum miring pada Sehun. "Iya kayak lo, kan?" Tanya Samuel sarkas.

"Bodo amat, sih. Lagian gue udah putus." Balas Sehun.

"APA?!!"

Chanyeol, Kai dan Samuel seketika berteriak ketika mendengar pernyataan yang sangat mengejutkan dari Sehun. Mereka hanya tidak menyangka hubungan Sehun dengan Jennie dapat kandas secepat ini.

"Santai kali."

Mendengar jawaban Sehun, Kai menatap Sehun tidak suka. "Anjir lo. Sahabat gue tuh!"

"Ya udah sih. Lebay amat lo. Kayak lo ga pernah nyakitin Krystal aja."

Kai bungkam. Dalam hati ia membenarkan ucapan Sehun. Ia juga membenarkan bahwa ucapan Kai pada Krystal tempo hari sudah keterlaluan.

"Selesain masalahnya, bro. Jangan kelamaan." Ucap Chanyeol sambil menepuk pundak Kai.

Kai mengangguk.

Gue bakal selesain. Masalah maupun hubungannya.

to be continue..

JealousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang