Perkenalan

1.2K 68 0
                                    

"Apakah dia perempuan yang ada ditaman tadi ? Tapi, bagaimana mungkin ???"
Gumam Fakhri didalam hati. Dan dipikiran Fakhri banyak sekali pertanyaan tentang perempuan itu.

"Eh, Fakhri sudah pulang kamu sayang... Sini Fakhri. Salaman dulu sama tamu abi..." Perintah Farida pada Fakhri.

"Om.. Tante.." Sapa Fakhri sambil mencium tangan kepada tamu Anwar.
Saat Fakhri sudah dihadapan perempuan itu, Fakhri merasa sangat canggung. Dan untungnya perempuan itu sepertinya memahami Fakhri. Perempuan itu langsung menangkupkan kedua tangan nya didada dengan pandangan masih tertunduk, Fakhri pun melakukan yang sama.

"Fakhri, ini teman bisnis abi, dan beliau yang selalu membantu abi. Beliau adalah pak Ridho. Kebetulan beliau lewat komplek kita tadi, jadi abi menyuruh mereka untuk mampir dulu" Fakhri hanya tersenyum kepada Ridho saat Anwar menjelaskan tentang Ridho.

"Dan Ridho, ini anak kedua sekaligus anak bungsuku. Namanya Muhammad Fakhri Wistara, dipanggil Fakhri.. Dia masih kuliah dan sedang mengurus skripsinya.." Jelas Anwar kepada Ridho.

"Wahh... bisa cocok nih Naura dan Fakhri. Naura juga lagi ngurus skripsinya. Oh ya, ini anak aku yang pertama. Namanya Nur Nauratul Habibah, dipanggil Naura" Jelas Ridho tentang Naura kepada Fakhri.

Sedangkan Naura, masih sama dengan posisinya yang tadi, yaitu hanya menundukkan pandangannya. Tapi, diam-diam Naura tersenyum.

"Abi.. Umi.. Fakhri ingin kekamar dulu untuk bersih-bersih.." Ucap Fakhri meminta ijin kepada Anwar dan Farida.

"Iya Fakhri, tapi setelah itu segera kembali kesini lagi ya..." Balas Farida.

"Iya umi.."

Fakhri langsung menuju kamar setelah mendapat ijin dari Farida.

Saat dikamar, Fakhri meletakkan tas dan kunci mobilnya ditempat biasa. Setelah itu, Fakhri duduk dipinggir sudut kasurnya dengan berbagai macam pertanyaan tentang Naura.

Tapi Fakhri langsung menepisnya, saat dia teringat pesan uminya untuk segera kembali lagi. Fakhri mengambil handuk, kemudian membersihkan dirinya dikamar mandi.

Fakhri mulai menuruni anak tangga, sangat terdengar suara candaan orang-orang diruang tamu. Tapi, Naura hanya diam saja dan hanya tersenyum saat orang-orang tertawa.

Langkah Fakhri terhenti sebentar saat tidak sengaja Naura mengalihkan pandangannya kepada Fakhri. Fakhri dan Naura pun saling beradu pandang. Tapi Naura langsung mengalihkan pandangannya dari Fakhri.

"Astaghfirullah.." Ucap Naura yang hanya dapat didengar oleh dirinya. Fakhri pun melakukan hal yang sama lagi seperti Naura.

"Fakhri.." Panggil Farida yang sudah menyadari keberadaan Fakhri.

"Iya umi.."

"Kok lama sih nak.."

"Maaf umi.. Fakhri tadi sangat lelah, jadi Fakhri berdiam diri sebentar"

"Iya tidak apa-apa nak..."

Anwar dan Ridho masih asik dengan pembahasan tentang bisnis dan masa lalu mereka dulu. Tapi tidak bertahan lama. Ridho ijin pamit karena harinya sudah sore.

"Baiklah Anwar... Nanti lagi kita sambung ya. Harinya sudah sore, takut nanti kemalaman dijalan.." Ucap Ridho sambil bersalaman dengan Anwar

"Iya... Hati-hati Ridho..." Balas Anwar

"Iya... Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumussalam..." Jawab Anwar, Farida dan Fakhri bersamaan.

Saat Naura melewati Fakhri, Naura hanya menundukkan pandangannya saja dan seperti menganggap Fakhri tidak ada.

Setelah pertemuan siang itu. Fakhri terus memikirkan Naura.

~~~~

"Abi.. Umi.. Do'akan Fakhri ya..." Ucap Fakhri kepada Anwar dan Farida dengan mencium kedua telapak tangan mereka, setelah menghabiskan sarapan yang sudah disiapkan Farida.

"Iya Fakhri.. Kami selalu mendo'akan kamu..." Balas Anwar

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumussalam, hati-hati Fakhri..."

Fakhri memasuki lokal kuliahnya. Hari ini sepi sekali lokal kuliah Fakhri, karena orang-orang sibuk dengan skripsi mereka masing-masing, begitu pun juga Fakhri.

Ketika sudah selesai Fakhri meneliti skripsinya apakah sudah cukup baik untuk ditunjukkan kepada dosen bimbingnya. Fakhri segera menuju ruang dosen bimbingnya. Tapi saat dijalan, tidak sengaja Fakhri tertabrak seorang perempuan sehingga terjatuhlah semua buku yang dibawa oleh perempuan itu.

"Maafkan saya... saya salah karena tidak hati-hati.." Ucap Fakhri sambil membantu perempuan itu menyusun buku-buku yang dibawanya tadi.

"Iya tidak apa-apa.. Saya juga minta maaf" Balas perempuan itu tanpa melihat Fakhri.

Perempuan sibuk dengan bukunya saja dan tidak menghiraukan Fakhri. Dan perempuan itu berlalu begitu saja didepan Fakhri.

Fakhri hanya menatap bingung kepada perempuan itu. Perempuan itu seperti berada didekat hantu saat berada didekat Fakhri.

"Fakhri... ngelihatin apa kamu..." Tanya Syarwani yang sudah berada disamping Fakhri. Tapi Fakhri tidak menghiraukan pertanyaan Syarwani, dia masih sibuk memperhatikan perempuan yang ditabraknya tadi.

"Ohh... Perempuan itu. Sepertinya dia mahasisiwi baru dikampus kita.." Jelas Syarwani yang sepertinya mengerti dengan pikiran Fakhri.

Fakhri hanya ber oh saja. Syarwani hanya tersenyum kecut, karena sudah biasa dengan tingkah laku Fakhri yang terbilang dingin dari dulu.

"Fakhri... Kamu sudah konsultasi sama dosen pembimbing ???" Tanya Syarwani

"Astaghfirullah, aku lupa Syar... Makasih sudah ngingetin aku.. Aku tinggal dulu ya..." Fakhri langsung meninggalkan Syarwani dan sedikit berlari menuju ruangan dosen bimbingnya.

Syarwani hanya tersenyum dan menggelengkan kepala ketika melihat tingkah laku Fakhri seperti itu.

Saat Syarwani ingin pergi, Syarwani tidak sengaja menginjak sebuah amplop berwarna merahmuda.

"Ini milik siapa, apa ini milik perempuan yang diperhatikan Fakhri tadi ??? Aku harus mencarinya.." Gumam Syarwani kepada dirinya sendiri dan melanjutkan langkah kakinya.

"Sepertinya perempuan itu tidak asing bagiku.." Gumam Fakhri yang hanya bisa didengar oleh dirinya saja saat diperjalanan menujur ruang dosen bimbingnya.

__________________
Assalamu'alaikum...
Maaf ya kalau masih abstrak alur dan kata" nya... dan masih ada typo...

Dan makasih buat yang sudah mau baca cerita aku yang gk jelas ini... 😁

Dan jangan lupa stars and comentnya ya... 😊

Cinta Dalam HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang