Update setiap sabtu
Kisah tentang masa SMA yang akan selalu aku ingat sampai kapanpun. Entah, suka mau pun duka. Entah drama maupun realita.
Dengan mengambil sudut pandang dari Kenzi Faraoza. Cewek yang mempunyai jiwa gamers. Penyuka wortel. Dan se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo kerahkan semua senjata,"
"Gila, hero gue!"
"Serang! Serang dia sampai mampus."
"Double kill"
"Lo itu hero, jreng. Ayo!"
"Triple kill"
"Hampir, iya, iya!" jemarinya semakin lihai menekan layar ponselnya.
"Maniac"
"Anjir, bentar lagi!" gadis itu terus saja berteriak heboh.
"Savage"
"Aaaaa!"
"Yess! Hampirr." mata gadis itu terus berbinar menatap layar ponselnya.
"Iyak!"
Tiba tiba saja layar ponselnya menampilkan sebuah id caller seseorang yang ingin melakukan video call dengannya.
"Sial!"
"Gue diserang! Gue kalah!"
"Afmrgghhj! Gue kalah lagi dari Wiro Sableng." gadis itu mengacak rambut panjangnya frustasi.
"Gara gara Sasha. Ngapain coba pakai vidcall gue segala." dia marah. Wajahnya memerah. Mungkin sisi devil nya keluar. Di bantingnya ponselnya di kasur king size itu.
Beberapa detik kemudian ponselnya diambil kembali. Dia segera menelfon Sasha kembali namun tidak dengan video call.
"Lo ngapain ngajak gue video call" katanya sambil mendengus kesal.
"....."
"Hero gue mati! Lo mau ngapain, Sha?" diseberang sana Sasha menjauhkan ponselnya dari telinganya, suara Kenzi bagai petir yang mendadak menyambarnya.
Gleeerr!
"Lain kali, awas lo telpon lagi. Pokoknya gue marah sama lo. Besok jangan nyapa gue. Gue keseellll sama lo."
Sambungan telepon ditutup, bahkan Sasha belum sempat berbicara barang satu kata pun. Kenzi masih saja mengerucutkan bibirnya. Bagaimana bisa dia kalah lagi dengan lawannya yang bernama Wiro Sableng itu. Heuuuhhh. Pokoknya Kenzi sangat kesal dengan Sasha.
Kenzi beranjak dari kamarnya menuju dapur. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Itu tandanya mamanya akan segera pulang dari kafenya. Maka Kenzi akan menunggu sang mama di ruang depan sambil menonton televisi. Dan tentunya dengan semangkuk wortel segar ditangannya yang baru saja diambil dari kulkas.
Entah, dia begitu menyukai wortel bahkan dalam keadaan mentah seperti sekarang. Jadi, walaupun kebanyakan gamers bermata minus, Kenzi sudah kebal. Karena setiap hari selalu mengonsumsi wortel.
