Farel Farale

55 10 4
                                    

Seorang cowok dengan postur tubuh ideal berjalan dari parkiran sepeda motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang cowok dengan postur tubuh ideal berjalan dari parkiran sepeda motor. Berjalan santai dengan tangan yang di masukkan ke saku celana. Sedang tangan kanannya memegangi dasi yang belum terpakai di lehernya. Dan permen kaki yang yang memenuhi mulutnya. Hingga lengkap sudah dia berlagak seperti preman.

Cowok itu memiliki nama lengkap Farel Farale. Siswa yang sekarang kelas XII IPA 3.

Sesekali Farel menatap siswi yang berusaha meyapanya dengan tatapan tajam hingga menusuk.
Beberapa siswi yang mendapat tatapan itu hanya bisa menunduk dan kaku di tempat.

Tak hanya siswi, kini dia sedang memelototi seorang siswa yang tidak sengaja menginjak tali sepatunya yang tidak terikat dengan benar.

Farel membuang permen kakinya asal. "Kalo jalan jangan cuma pakai kaki. Mata juga dipakai!" ucapnya dengan lantang hingga menyita banyak pasang mata untuk memperhatikan mereka berdua.

"Maaf, kak. Kakak sendiri kenapa nggak ikat tali sepatu dengan benar?"

"Suka - suka gue. Mau ikat tali sepatu gimana. Lo berani sama gue?"

Amarahnya sebentar lagi akan meledak. Namun hal itu di cegah oleh seorang siswa yang berperawakan hampir sama dengan Farel.

"Rel, udah dong. Baru juga hari pertama sekolah, udah mau berantem aja."Agas pun menengahi mereka berdua.

"Udah, ayo ke kelas. Maafin temen gue ya." Agas menarik tas punggung milik Farel agar ikut dengannya.

"Lo mau berantem sama anak kelas X?"

"Nggak. Nyebelin aja tuh orang."

"Lo aja yang ceroboh."

"Lo temen gue apa bukan, sih?"

"Boleh gue nggak jadi teman lo?" Agas hanya memancing Farel saja. Dia ingin tahu bagaimana reaksinya.

"Ya udah. Temen gue emang cuma satu." jawab Farel

"Rimba! Sekarang lo temen satu - satunya yang gue miliki." Farel berteriak di koridor kelas XII.

Padahal dia tidak tahu orang yang ia sebut sudah berada di sekolah atau belum. Agas hanya terkekeh melihatnya.

"Lo betah seharian berdua aja sama es batu hidup?"

"Betah kok. Lagian dia lebih asyik dari lo." Ucapnya bohong jika Rimba lebih asyik dari Agas. Karena Rimba itu dingin. Tak seperti Agas yang selalu ngomong terus sekalipun tidak diminta.

"Yaudah sana cari es batu kesayangan lo." Agas tidak marah jika Farel mengabaikannya dan memilih bersama Rimba, temannya yang beda kelas itu.

Nah, Itu Farel Farale cowok penyuka permen kaki.

Kenzi AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang