7. Gamers

18 3 1
                                    

Bahagiamu adalah gameLantas apakah aku jugaakan berakhir seperti permainanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagiamu adalah game
Lantas apakah aku juga
akan berakhir seperti
permainanmu

"Pagi, Kenzi!" sapa Keyn dengan senyuman lebar. Dia menghampiri tempat duduknya disamping Kenzi.

"Pagi, Keyn Shaquille!" itu bukan Kenzi, serius. Tapi Sasha yang duduk dibelakang tempat Kenzi yang hanya diam saja.

"Eh! Pagi, Sas-ha." katanya, sepertinya mengeja name tag yang ada di seragam Sasha.

"Sasha, Keyn! Bukan Sas-ha." Sasha jadi kesal mendengarnya. Rayoona terbahak mendengar ucapan Keyn itu.

Kemudian Keyn meletakkan tasnya. Belum sampai diletakkan, Kenzi yang tadinya hanya diam kini berbicara dengan nada yang tidak bersahabat.
"Jangan duduk disini!" katanya penuh penekanan.

"Lah? Gue duduk dimana, dong?" Keyn urung meletakkan tasnya.

"Sha? Tolong duduk sama gue lagi. Gue nggak mau sama makhluk dari papua itu." kali ini Kenzi memohon.

Kemudian berganti menunjuk Keyn, "Lo, terserah mau duduk dimana. Gue nggak mau meja gue dipenuhi sampah - sampah kayak gini." katanya sambil mengeluarkan banyak makanan dari laci. Mulai dari cokelat, bekal kue, nasi goreng dan juga surat.

"Loh, gue nggak pernah nimbun makanan dilaci. Lagian juga baru kemarin gue kesini." Keyn terlalu lambat untuk mengerti.

"Gue sama Keyn aja, Ken. Terus lo sama Rayoona, deh." Sasha begitu semangat mengatakannya.

"Nggak bisa! Lo duduknya sama gue, Sha." Sasha hanya bisa cemberut dengan keputusan Kenzi itu.

"Yahh, kenapa mau duduk aja ribet gini, ya." Keyn mengeluh.

Sasha memindah tasnya ke depan. Ia hanya bisa pasrah kalau itu kemauan Kenzi. Padahal, kemarin ia baru saja diusir oleh Kenzi. Sekarang dipaksa kembali. Kadang Sasha lelah, tapi tetap nurut.

>>>>

"Kenzi! Mabar, yuk!" teriakan itu berasal dari ambang pintu. Romi baru saja datang tapi sudah semangat mengajak Kenzi.

"Dimana?"

"Kantin, aja. Lagian masih pagi."

Keyn yang masih berdiri berseberangan dengan Kenzi menaikkan alisnya, merasa bingung. "Lo mau nge-game?"

"Apaan, sih? Mending lo cari tempat." bentak Kenzi kemudian.

"Serem." gumam Keyn dengan muka lesu.

"Bodo amat, ya, lo mau ngomong apa. Sasha, Rayoona, pokoknya jangan sampai cowok itu duduk sama gue." setelah mengatakan itu Kenzi pergi bersama Romi.

>>>

Kantin di waktu pagi seperti ini masih sepi bahkan hanya penjual di kantin, yang ada. Kenzi bersama Romi dan Nopal sudah duduk disalah satu bangku di kantin. Mereka memang sudah terbiasa main game bersama. Mereka adalah tim. Kenzi mengenal game juga karena mereka.

Kenzi AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang