3. Gratis itu nikmat

40 7 0
                                    

Yang gratis memang nikmat, yang jahil tidak akan selamat.

~

Kenzi Faraoza. Perempuan cantik dengan rambut panjang berwarna kecoklatan, hidung yang tidak mancung atau pun pesek, dan pipi chubby. Sore ini dia berpenampilan sangat simple dengan baju rumahan. Kenzi menggunakan kaos tanpa lengan serta celana pendek di atas lutut. Membuat dia terlihat natural seperti remaja lainnya.

Saat ini Kenzi sedang menyaksikan televisi di ruang tengah. Sebenarnya, Kenzi tidak benar benar melihat televisi. Karena ditangannya ada ponsel dengan game yang tertera di layar ponsel. Dan mangkuk berisi wortel di pangkuannya. Kali ini bukan game AOV atau Mobile Legend, tetapi mainan anak anak. Gardenscape. Makanya dari tadi tetap anteng. Walaupun kadang juga heboh kalau menang kemudian dapat bintang double dan bisa membangun tamannya seindah mungkin. Kekanakan, sih. Tapi itu Kenzi.

Sebuah dering ponsel membuat matanya beralih ke sumber suara. Ponselnya berbunyi, dan menampilkan sebuah Id caller.

Mama Ros

"Waalaikumsalam, kenapa ma?"

"Hari ini mama pulang agak malem, soalnya kafe lagi rame banget. Buat acara ulang tahun gitu."

"Iya, ma. Nggak apa."

"Bener, ya. Kalau kamu takut minta temen kamu datang ke rumah."

"Kenapa harus takut?"

"Iya, deh anak mama pemberani. Kamu nggak marah, kan. Kamu jangan anggap mama nggak peduli sama kamu, ya."

"Kenapa mama ngomong gitu, sih? Selama ini kan mama udah sayang banget sama aku."

"Ah, iya juga. Kamu boleh kok minta Farel buat temenin kamu."

Diseberang sana mamanya sedang terkekeh geli membayangkan tingkah Kenzi dan Farel jika mereka bersama.

"Kok jadi Farel? Mending di rumah sendiri. Katanya mama sibuk? Udah sana!" Kenzi berdecak kesal. Kenapa harus cowok laknat itu lagi yang mamanya sebut.

"Iya, deh. Jangan marah Kenzi sayang. Muachh."

Sambungan telepon pun terputus.

Di rumah ini memang hanya ada Kenzi dan mamanya saja yang menempati. Kenzi kadang merasa kesepian. Namun karena Rayoona dan Sasha sering main ke rumahnya Kenzi tidak terlalu kesepian. Kenzi tidak akan berkecil hati jika mamanya terlalu sibuk mengurusi kafenya. Kenzi sangat paham dengan mamanya. Wajar saja mamanya sibuk, jika tidak begitu bagaimana dengan kebutuhannya setiap hari.

Drtt

Ponsel Kenzi berbunyi lagi, kali ini bukan dering telepon melainkan sebuah notifikasi chat dari Rayoona.

Rayray

Temenin gue ke mall. Mau ya?

Ngapain?

Mau beli baju. Ya? please! Gue mohoonnn Kenzi cantik, imutt

Nggak mau

Please keburu abis bajunya. Nggak mau tahu pokoknya gue jemput. 😘😘

Lima belas menit kemudian Rayoona sudah berada di halaman rumah Kenzi yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman bunga.

"Yey, akhirnya lo keluar juga. Mama lo belum pulang?"

"Belum, kafe lagi rame katanya."

"Ayo!"

Rayoona pun menyalakan motor metiknya dan melaju meninggalkan halaman rumah Kenzi.

Kenzi AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang