1. Jaga image

41 7 0
                                    


Jaga image terkadang dibutuhkan agar kita terlihat lebih baik. Walau sebenarnya kamu justru menunjukkan sisi burukmu.

~

Kenzi sudah mulai kesal karena berpura - pura ramah dengan anggota PLS, siswa baru. Kenzi merasakan suhu tubuhnya memanas hingga ia mengipasi dirinya dengan sebuah map biru yang berisikan data peserta PLS. Tidak peduli map itu akan kucel atau rusak nantinya.

"Ken, mapnya bisa rusak itu." seru Rayoona dari kejauhan.

"Bodo amat." jawab kenzi ketus.

Rayoona pun menghampiri sahabatnya itu. Ia melihatnya dengan heran.

"Mending lo ke kantin, atau ke perpus sana. Biar kepala lo dingin." ucapnya sambil terkekeh melihat ekspresi kesal kenzi.

"Gue kesel sama cewek - cewek alay itu. Dari tadi ngeremehin gue terus, masa. Padahalkan gue udah berusaha menjadi Kenzi yang ramah. Mereka nyuekin gue, pengen gue gampar mereka." Kenzi pun mulai mengeluarkan umpatannya yang tidak jelas.

"Udahlah biarin aja. Masih pagi ini. Lo emang nggak bisa jaga image, sih."

"Gue emang nggak bisa jaga image, apalagi sok ramah kayak si ketos itu."

"Terserah lo, Ken."

"Di lapangan udah mulai panas ini. Yang diperhatiin malah ketos yang sok alim itu. Sasha juga ngapain caper sama cowok sok alim itu."

Rayoona mengedarkan pandangannya. Dan benar Sasha berdiri disana sedang senyam senyum berusaha mengobrol dengan Afnan ketua OSIS.

Kemudian pandangannya kembali ke arah siswi baru, sama. Mereka menatap Afnan dengan tatapan yang sama seperti Sasha.

"Liat cowok bening dikit langsung gagal fokus."

"Biarin dong. Suka mereka. Jangan bilang lo cemburu ya," Rayoona kembali terkekeh mendengar ocehan kesal Kenzi.

"Sampai G-dragon datang ke Indonesia dan ngelamar lo, gue juga nggak bakalan cemburu sama ketos sok alim itu," Ucap Kenzi dengan kesal.

"Wahh, secara tidak langsung lo doain gue buat di lamar G- dragon, ya Allah semoga itu benar terjadi, Aamiin."

"Duh, gue tiba - tiba aja budek."

"Ih, Kenzi emang jahat!"

"Terserah,"

"Lagian, kenapa lo benci banget sama Afnan. Nggak cukup lo benci sama Farel aja?"

"Kenapa jadi bawa Farel? Males gue dengarnya."

"Udah lo tenang aja. Entar kita kerjain aja mereka. Buat mereka seolah bersalah."
Ide itu muncul dikepala Rayoona secara mendadak.

"Eh, boleh tuh." ucap Kenzi yang mendadak semangat 1990. Kan ada Dilan. Nggak nyambung.

Mereka pun bergegas menuju tempat dimana kerumunan siswa siswi PLS berada. Lapangan.

>>>

Kenzi Faraoza dan Rayoona Raifana mereka baru saja menjadi salah satu siswi kelas XI. Karena mereka menjabat sebagai anggota osis, maka mereka harus membantu mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru.
Sekarang Kenzi sedang menjalankan ide Rayoona tadi.

Kenzi sedang mencari - cari kesalahan keempat siswi yang tadi tidak memperhatikannya. Sekarang pun mereka masih sibuk berbisik - bisik dengan objek ketos sok alim itu. Padahal Kenzi sedang membicarakan tentang extrakurikuler di SMA.

"Sekarang saya mau bertanya kepada kalian, tolong dijawab!"
Semua anggota kelompok tersebut langsung cemas dengan ucapan Kenzi barusan. Termasuk keempat siswi tadi.

"Riva, Sari, Intan, Dela."
Mereka pun kaget dengan penggilan Kenzi.

"Coba kalian ulangi apa saja yang saya sampaikan tadi!"

Mereka hanya diam dan berbisik. Bingung akan menjawab apa karena sedari awal mereka tidak memperhatikan.

"Kenapa? Nggak bisa? Dari tadi dari kelompok ini hanya kalian yang tidak menghargai saya disini."

"Maaf, kak." ucap mereka.

"Dari tadi saya sudah berusaha memaafkan, kalian masih saja tidak menyadari."

"Untuk itu saya akan memberi hukuman.

>>>


"Ken, lo udah hukum mereka?"
Tanya Rayoona yang menghampiri Kenzi.

"Bentar lagi lo akan lihat, pertunjukan." katanya dengan bangga. Tidak sadar bahwa yang di lakukan itu benar atau salah.

"Dih, sok misterius lo."

Beberapa saat setelah Rayoona mengatakan itu terdengar suara bentakan dan riuh di kantin tidak jauh dari lapangan tempatnya berdiri.

"Itu ada apa ya? Jangan jangan ada oppa nyasar kesini lagi." ucap Rayoona si fangirl akut.

"Elah oppa dari mana. Yang ada tuh opah." Kenzi pun pergi menuju kantin itu.

"Ken, tunggu!"

Sesampainya di kantin Kenzi tersenyum puas melihat rencananya berhasil.

"Eh, itu kan cewek - cewek yang nyuekin lo tadi, ya."

"Kenzi, jangan bilang ini ulah lo, bahaya Ken."

"Iyalah."

"Lo gila!" Rayoona tidak habis pikir dengan kelakuan Kenzi yang membahayakan dirinya sendiri.

>>>

"Akhirnya, es batu gue dateng juga." Farel tersenyum lebar melihat kedatangan Rimba.

"Gue bukan es batu."

"Lo mau makan apa?"

"Gue udah sarapan." ucapnya jujur.

"Gue makan sendiri, nih?"

Rimba hanya diam tak merespon. Soto pesanan Farel pun datang.

"Lo makan soto?"

"Apalagi? Ini soto, Rimba. Udah kangen gue sama soto Manis."

Manis itu singkatan dari Mang Danis.

"Oh," jawab Rimba singkat padat dan terdengar menyebalkan.

"Kak, bantuin kami ya."
Tiba tiba saja empat siswi kelas X datang menghampiri Farel dan duduk tanpa seizin Farel.

"Kalian mau ngapain?" hal ini memancing emosi Farel.

Salah satu siswi mengambil satu sendok soto milik Farel dan hendak menyuapkannya ke mulut Farel.

"Apaan, sih. Woii." bentaknya yang mengejutkan seisi kantin.

"Mau kalian apa hah, lo sibuk foto gue, terus lo ngapain mau nyuapin gue, lo kenapa malah makan soto gue, terus sekarang soto gue di masukin roti. Maksudnya apasih?" kata laki - laki itu sambil menunjuk - nunjuk satu persatu empat siswi baru itu.

Sementara di seberang sana seorang cewek sedang tersenyum puas dengan hasil yang dia perbuat.

Senyum itu memudar seketika. Keberadaannya sudah diketahui oleh Farel.

"Maksud lo apa lakuin ini?"

"BUBAR, BUBAAAARrr." teriakan itu memenuhi kantin seketika. Sontak kerumunan itu menoleh kearahnya. Termasuk Kenzi.
Kali ini apa yang akan dilakukan Sasha. Hal itu yang terlintas dalam pikiran Kenzi.


Hai! Bertemu lagi dengan saya. Semoga tetap suka dengan cerita ini. Jangan lupa kasih bintang.

Kenzi AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang