Setelah penjelasan panjangku pagi itu, hubunganku dan Franda kembali merenggang perlahan, semakin renggang dan sangat renggang. Aku dituduh Teman Makan Teman, dituduh Perebut laki orang (Pelakor), dituduh Perusak Hubungan Orang (PHO), dituduh ini itu dengan tuduhan yang sama sekali tidak aku lakukan.Sebenernya setelah pagi itu aku masih baik - baik saja, sampai beberapa hari kemudian semuanya berbeda. Sejak saat itulah hari - hari penuh benci dari orang - orang sekitarku dimulai. Teman - temanku dikelas dan di Radio perlahan dicekoki kebohongan yang telah Franda sebar luaskan. Dan akhirnya aku sendiri. Mereka menganggap aku PHO.
[ Aku minta tolong sama kamu yang baca part ini bantu aku untuk menelaah bersama salahku dimana. Jelas banget dari awal aku selalu tanya sama Franda tentang hubungannya dengan Dylan, dia selalu jawab "Nggak pacaran" iya kan? Coba baca lagi di part sebelum- sebelumnya kalau nggak percaya. Aku sama Dylan baru chatting dua hari, cuma ngomongin seputar siaran, tanpa nyasar bahas yang aneh - aneh, terus aku langsung dibilang Temen Makan Temen? Helllaaaww, ini logikanya dimanaaaaa? Pertanyaanku satu, katanya bukan pacar, tapi kenapa ngelarang dan sok mengatur ini itu tentang Dylan? Aku harus ijin ke dia dulu kalau mau hubungi Dylan, Dylan juga harus laporan sama dia dulu kalau mau deketin aku. Oke stop. Disini siapa yang mau mendekat dan didekati? Dylan mendekatiku? atau aku didekati Dylan? Begitu? Itu salah besar. Nggak ada niat dari kami untuk lebih dekat dari sekedar teman saat itu. Aku sudah dituduh - tuduh sebagai PHO. Lagian mau disebut PHO dari mananya coba? Dari sisi mana? Yang aku tau tentang PHO itu kalau ada orang ketiga masuk dalam hubungan dua orang yang statusnya pacaran atau suami - isteri terus salah satu dari pasangan itu memang berhubungan lebih atau berkomunikasi lebih dengan orang ketiga sampai hubungan mereka rusak. Sekarang untuk kasus Franda dan Dylan gimana? Mereka berdua kan nggak pacaran. Masih bisa disebut PHO yang kayak gitu? Please guys, open your mind ! ]
--- Kamu yang setuju kalau aku PHO silahkan berhenti membaca sampai part ini saja. Percuma kalau dilanjutkan, kamu tetap tidak ada dipihakku, akan sia - sia kamu baca cerita ini sampai jauh. Dan buat kamu yang memang pikirannya terbuka dan menilai aku tidak bersalah dalam kasus ini, silahkan lanjutkan membaca. Dan bersiaplah untuk temukan kejutan selanjutnya dalam cerita nggak penting ini. ---
*_*
Aku yang mulai aktif di Radio seketika pengen mundur lagi, hampir semua orang yang ada disana percaya dengan cerita yang dibuat - buat Franda. Aku mencoba untuk biasa saja seperti semuanya baik - baik saja. Aku menuangkan semua kekesalan itu ke Dylan, saat itu dia benar - benar menenangkanku, mendukungku, dia sempat meyakinkanku kalau aku dan dia memang sebatas teman.
Dua hari setelah pagi itu, aku tidak sengaja bertemu Dylan. Sepulang kuliah aku langsung ke Radio. Dylan sudah ada disana. Kita berdua duduk di balkon lantai dua. Kebetulan disana juga ada Vita, salah satu perempuan yang Franda nggak suka. Ada banyak yang ingin aku katakan tentang Franda. Tapi bingung harus memulai dari mana.
"Mas, ini gimana?" aku coba membuka obrolan, agak canggung memang, akhir aku bicara sambil tertawa kecil.
"Ya gimana? Hahahaha, udah lah semuanya akan baik - baik saja" Dylan jawab dengan entengnya tanpa ada beban sedikitpun
"Aku nggak salah kan? Kita nggak ada apa - apa kan? Hahaha" aku membela diri dengan santainya.
"Nggak salah." Dylan dengan yakin menjawab.
"Hampir semua orang bilang kalo aku temen makan temen, padahal kan (aku bukan kanibal ya yang makan manusia) aku nggak ngerebut kamu dari dia, heran." aku agak menggerutu kesal
"Jar ke ae" Dylan menjawab enteng dengan bahasa Jawa yang artinya "biarkan saja"
"Loh kok gitu? Kan nama baikku jadi tercemar" aku agak protes dengan jawaban Dylan yang menyuruhku untuk membiarkan semuanya sedangkan aku dituduh - tuduh bersalah, aku jelas tidak terima dan aku ingin semua orang tau kebenarannya.
"Lha terus gimana? Jar ke ae, percaya" Dylan tetap tenang menanggapinya.
"Kenapa Ray? Ada masalah sama Franda?" Vita yang mungkin dari tadi tidak sengaja mendengar obrolanku dan Dylan tiba - tiba ikut buka mulut.
"Iya Vit, aku baru chat sama Dylan dua hari dan ngebahas jadwal siaran, eh malah dikira Dylan deketin aku, cerita ke orang sampe orang berpikir kalo aku ini temen makan temen, aku ini PHO" aku terpancing Vita saat itu.
"Udah Ray biarin aja, dia emang begitu, dulu juga aku sama Dylan dikira gitu" tiba - tiba dia flashback, Hahaha
"Iya, Franda juga dulu pernah cerita tentang kamu dan Dylan, Vit" aku jadi terbawa suasana
"Cerita gimana Ray?" Vita mulai penasaran.
"Ya banyak, katanya kamu pernah jalan berdua sama Dylan, terus sebelum itu Dylan ijin dulu ke Franda kalo kalian mau jalan, dan banyak deh pokoknya"
"Hahahahhahahaha" Vita dan Dylan tertawa.
"Terus ini aku harus gimana Mas?" aku mengulang untuk memastikan.
"Jar ke ae." Jawaban Dylan sama, kali ini dia pamer senyum manisnya.
Apapun yang keluar dari mulut Dylan saat itu, meskipun awalnya aku bantah, tapi akhirnya aku 'iya'kan juga. Aku tidak tahu apa maksudnya menyuruhku membiarkan semuanya, untuk apa percaya? Oh, mungkin, maksudnya biarkan saja, percaya semuanya akan baik - baik saja, ini hanya soal waktu. Detik itu, aku percaya.
*_*
Masih ada banyak part selanjutnya, yang sabar ya nunggunya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Dylan, 2017 [Belum Lengkap]
RomanceSemua ini kisah perempuan sederhana yang menemukan lelaki terhebatnya.. . Dylan ini adalah orang yang membuat Naraya jadi penasaran sama novelnya Pidi Baiq. Karena Dylan lah Naraya jadi mau baca "Dia adalah Dilanku tahun 1990" , "Dia adalah Dilanku...