Sohyun sedang berada di ruangan pribadi chanyeol, tempat dimana semua bahan-bahan racikan kopi chanyeol yang terkenal enak itu.
Sesungguhnya chanyeol tak mengijinkan siapapun masuk kesana, bahkan lyra dan jason sekalipun. Namun karena sohyun adalah anak yang nakal, ia nekad memasuki kandang singa itu.
"Ini salahmu tuan park karena tak mau mengijinkan ku untuk belajar meracik kopi darimu. " ucap sohyun dengan senyum jailnya.
Saat menelusuri seluruh ruangan itu, sohyun tak menemukan catatan apapun atau sesuatu yang membuat ia tau cara chanyeol meracik kopi. Yang ada disana hanya biji-biji kopi pilihan terbaik di new zealand.
"Oh ayolah, jika itu hanya tentang biji kopi, aku juga tau, bahkan aku dapat membedakan yang mana biji kopi berkelas atau hanya abal-abal.. " gerutu sohyun
Saat sohyun hendak menelusuri lebih dalam suara berat dari belakang sohyun menghentikan langkahnya.
"Apa yang kau lakukan?! " tanya chanyeol.
Sohyun membalikkan tubuhnya dengan menampilkan senyum polosnya.
"Aku tersesat oppa .." dustanya
"Cihh, kau kira bisa berbohong padaku? Kau sudah seminggu berada di cafe ini, toh cafe ini tidak sebesar istana, kau jangan alasan.. Kau ini ingin mencuri resep racikan kopi ku kan? "
Akhirnya sohyun mendengus pasrah.
"Nee.. Kau benar sekali tuan Park, aku menyelinap kemari bagaikan seorang maling hanya untuk mencuri resep racikanmu.. Itu juga karena kau tak mau mengajariku.. " gerutu sohyun.
"Mengapa kau sangat bertekad untuk belajar? Kau sengaja kan mau belajar ini dariku, setelah kau telah mempelajarinya kau akan keluar dari cafe ini dan membuka cafe baru untuk menyaingi Cofcoffe? "
"Pikiranmu sangat kotor tuan park.. Aku sama sekali tidak ada niat buruk.. Aku hanya ingin belajar, aku ingin mewujudkan impian eommaku. Eommaku adalah pecinta kopi, dulu saat aku kecil, aku berjanji akan meracikan kopi yang enak untuknya. Lalu dia berkata bahwa impiannya adalah melihat putrinya, yaitu aku, bisa meracik kopi. Baginya, kopi adalah minuman yang special.. Jadi, jadi aku ingin mewujudkannya .." tanpa ijin sohyun, air asin telah mengalir di pipi mulus sohyun.
Sohyun pun berlari meninggalkan cafe, bahkan lyra dan jason yang baru saja sampai pun dihiraukannya.
Chanyeol membeku, ia telah berburuk sangka kepada gadis lugu itu.. Bagaimana bisa, ia berpikiran itu kepada gadis seperti sohyun.
Hari semakin gelap, namun sohyun belum juga pulang ke cafe, chanyeol sedari tadi juga tidak tenang karena sohyun pergi dengan keadaan kacau, namun apa boleh buat, ia harus tetap di cafe untuk melayani para pelanggan nya .
Saat cafe tutup, ia memutuskan untuk mencari sohyun.. Dinginnya Chicago malam itu mencapai -2C, dan saat keluar sohyun tak membawa mantel apapun.
Chanyeol terus mencari sohyun tanpa henti, dan saat sampai di sebuah taman, ia melihat sohyun duduk seorang diri sambil berusaha menghangatkan dirinya dengan memeluk dirinya sendiri.
Chanyeol berjalan perlahan ke arah sohyun, ia meletakkan mantel di pundak sohyun, sohyun yang merasa ada yang memberikan mantel pun menoleh.
Saat tau siapa yang memberikan mantel itu, sohyun hendak pergi, namun tangannya ditahan oleh chanyeol.
"Maafkan aku. " sesal chanyeol
Sohyun masih membatu pada tempatnya, ia mencoba melirik chanyeol, disana tidak ada wajah cueknya melainkan wajah sendu.
YOU ARE READING
What Kind of Man?
Romance"Panggil aku kembali, katakan padaku jangan pergi! Maka aku akan kembali padamu. " -Kim Sohyun. "Maafkan aku. Aku tidak bisa. Lelaki macam apa aku, melihat orang yang kucintai melangkah meninggalkanku tapi aku tidak bisa berkata jangan pergi kep...