Saat ini, chanyeol sedang membawa sohyun ketempat yang ia janjikan kemarin.
"Ini rumah siapa? " tanya sohyun saat melihat sebuah rumah berukuran sedang namun nyaman ditinggali.
"Rumahku.. Ayo masuk. " ajak chanyeol.
Sohyun tercengang, ia masih Setia menatap punggung chanyeol dan rumah itu bergantian.
"Yak! Apa yang kau tunggu.. Ayo.. " pekik chanyeol yang sudah di depan pintu masuk.
Sohyun yang tersadar pun mengikuti chanyeol.
"Chanyeol ahh kau memiliki rumah yang nyaman tetapi mengapa memilih tinggal di cafe? " tanya sohyun.
"Aku lebih suka tinggal di caffe karena aku dapat mencium aroma kopi tiap detiknya. " jawab chanyeol santai.
"Alasan macam apa itu... " gerutu sohyun.
Chanyeol hanya terkekeh dalam diam.
"Lalu mengapa kau mengajakku kemari? "
"Kau ingin belajar meracik kopi bukan? "
Mata sohyun membulat sempurna mendengar penuturan chanyeol.
" kau bersungguh-sungguh akan mengajariku? Bukankah, kau bilang tidak bisa memberitahu siapapun tentang wasiat appamu. "
"Siapa bilang aku akan memberitahumu. Aku ingin kau membuat racikan kopimu sendiri. Aku akan mengajari mu mulai tahap pertama. " ucap chanyeol.
"Baiklah.. Ayo mulai.. "
Chanyeol pun mulai menjelaskan detail awal dalam meracik kopi. Chanyeol membawa sohyun kesebuah gudang penyimpanan biji-biji kopi terbaik
"Meracik kopi bukan hanya sekedar membuat sebuah minuman atau penemuan. Meracik kopi haruslah dengan penciuman, perasa dan hati yang peka. Disini ada beberapa biji kopi yang aku beli di new zealand.. Coba kau pilih satu yang terbaik dari semua. " ucap chanyeol
Sohyun menimang, ia mengambil satu buah biji kopi dari masing-masing berbagai jenis kopi itu. Saat selesai menciumi dan melihat kualitas sohyun, ia pun memantapkan pilihannya.
"Aku memilih biji dengan berukuran sedang dan bewarna hitam terang ini.. " ucap sohyun.
"Mengapa kau memilih dia? Sedangkan ada biji kopi yang berwarna lebih pekat dari ini ."
"Aniyo. Kopi murni adalah kopi dengan warna hitam terang. Selain itu, aku sangat menyukai aroma biji kopi ini karena sangatlah berkelas dan aroma ini mengingatkanku pada kopi kesukaan eommaku. " ujar sohyun
Chanyeol tersenyum mendengar jawaban sohyun.
"Kau memang memiliki selera yang berkelas sohyun. Memang di antara semua biji kopi, kopi dengan ukuran sedang dan bewarna hitam terang inilah yang terbaik di antara semua.. "
"Benarkah? Woahh, tidak sia-sia aku menyimak penjelasan eommaku tentang biji kopi sewaktu aku kecil. " ucap sohyun senang.
"Ingatanmu sangat tajam rupanya.. "
"Geurom.. Aku adalah kim sohyun.. Gadis yang cantik dam pintar. " ucap sohyun membanggakan dirinya.
"Cihh dasar.. " remeh chanyeol.
"Apalagi selanjutnya? " tanya sohyun.
"Kau pernah meracik kopi? "
"Aku tidak pernah meracik kopi secara langsung, aku hanya pernah melihat eommaku meraciknya.. Tapi bisakah aku mencoba? "
"Baiklah.. Ikut aku ke dapur. "
Sohyun mengekori chanyeol keluar dari gudang belakang rumah chanyeol, lalu mereka pun berhenti di sebuah dapur dimana terdapat mesin-mesin kuno untuk meracik kopi.
YOU ARE READING
What Kind of Man?
Romance"Panggil aku kembali, katakan padaku jangan pergi! Maka aku akan kembali padamu. " -Kim Sohyun. "Maafkan aku. Aku tidak bisa. Lelaki macam apa aku, melihat orang yang kucintai melangkah meninggalkanku tapi aku tidak bisa berkata jangan pergi kep...