Tujuan Yang Salah

111 2 0
                                    

⬅⬅⬅Kilas balik
.
.
Disaat aku duduk di bangku sekolah dasar tingkat akhir aku memang menggunakan hijab, sampai aku masuk Sekolah Menengah Pertama aku juga menggunakan hijab,tapi entahlah rasanya aku masih bermain-main. Jujur di sekolah aku berhijab tapi ketika main keluar dari rumah aku tidak menggunakan hijab,padahal mama selalu mengingatkan ku. Sampai akhirnya aku akan segera lulus dari SMP ini aku mulai berfikir kayanya aku belum siap untuk berhijab kemana pun, daripada di sekolah aku berhijab tetapi kalo main keluar aku tidak berhijab sebaiknya aku lepas saja hijabnya,dan keputusan ini adalah yang paling aku sesali sampai saat ini.
➡Penyesalan itu memang selalu di akhir.
Sekarang aku akan mengikuti Penilaian Akhir Semester untuk syarat naik ke kelas 11, disinilah aku sekarang diruang 17 isi ruangan ini adalah kelas 10 ips 1 dan 11 ips 1.
Waw bagaimana aku tidak senang aku duduk dibelakang ketua osis sekolah yang terkenal akan keramahan dan wibawa nya.
Masuk SMA aku tidak menggunakan hijab walaupun saat di SMP aku menggunakan hijab, tapi entah mengapa saat aku mulai kagum pada Ka Rafly rasanya aku ingin menggunakan hijab. Aku selalu berdoa agar kelak dialah yang bersama ku,jika memang dialah yang terbaik.
" Ha hallo Ka Rafly" ucap Amdian dia teman ku yang sangat menjengkelkan.
"Apa atuh ai kamu" ucapku tak terima disitu ada Ka Aldrian bagaimana jika dia tahu lantas memberi tahu Ka Rafly, mati sudah aku.
'Ka Aldrian baik tapi kenapa ya dia gapunya pacar? Apa sama kaya Ka Rafly? ' ah apaan aku ini memikirkan mereka.
Seminggu sudah aku mengikuti Penilaian Akhir Semester sekolah dan sudah satu minggu pula aku menggunakan hijab, entah mengapa aku sangat ingin mengunakan hijab saat PAS. Dan tak terasa sekarang aku sudah kelas 11, dan sekarang sekolah pun sudah menerima siswa-siswa baru. Duniaku seperti jungkir balik begitu saja,bagaimana tidak Ka Rafly yang sangat aku kagumi karena komitmen dan ketaan dirinya sekarang seolah ucapannya yang kemarin jadi senjata yang menusuk dirinya sendiri. Ternyata Allah Swt lebih menyayangi diriku dengan ditunjukkannya pada diriku seorang Ka Rafly yang sebenarnya,lihatlah dia yang selalu aku sebut dalam doa dan sujud panjang ku bukan lah dia yang bisa memegang komitmennya. Aku kecewa ka,atas semuanya. Dari sanalah aku sadar tujuan ku selama ini salah aku beribadah bukan karena allah tapi hanya semata untuk Ka Rafly,sungguh aku menyesal.

Ku Pinta dia disepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang