Gogo pt. 1

118 27 3
                                    

Aku berlari menuju rumah dan membuka lawang pintu tanpa pamit dgn mereka.

Aku segera memberitahukan kabar gembira ini kepada mereka yg tengah molor di dpn tv, "e-eomma aku punya berita bagus.."

"Aish! Berisik! pergi kau, aku sedang sgt malas mendengar kabar mu. Lagipula aku jg masih mengantuk", ucap eomma selagi memotong pembicaraanku.

Ckckck! Dasar tidak sopan.

Nenek sihir emang.

Kalau dia tidak mau mendengar berita gembiraku, ya sudahlah tak masalah.

Toh kalau ku umbar pasti mereka jantungan, bruh.

"Awwhh"

Tiba² seseorang menjitak kepalaku, "yaa! Minggir, kau menghalangiku keluar bodoh"

Hamdalah.

Jitakkan yg luar biasa setiap hari dia berikan kepadaku, bisa² membuat dahiku bolong dan memar berwarna merah.

Aku segera menepi untuk memberikan jalan kepadanya.

Yahh seperti biasa, dandanan yg alhasil bisa melebihi muka badut di film 'the IT' dan membuat para pria sukses menistaikannya.

Bedak yg setebal 3 cm ditaburkan ke wajahnya tanpa basa basi, wuhh bedak luar biadab.

Mencoret alis dengan pensil yg membentuk pegunungan everest.

Dan lipstik yang seperti cat tembok di bibirnya.

'Gugel panutanq'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Gugel panutanq'

Kurang lebihnya seperti itu, tapi tidak ada tahilalats di pipinya eoh.

Bisa kalian bayangkan itulah eunniku jika sudah janjian dengan pria taksirannya.

Aku hanya kasian pada pria yg di taksirnya, pasti menahan cobaan.

Sudahlah lanjut dah.

Sekarang unnie beranjak pergi ke kuliahnya, dan saat ini hanya ada aku dan eomma.

Jika dia tak mau mendengarnya apa bole buat.

Kriet.

Segera aku pergi ke kamarku dan beristirahat.

Melepas jaket juga tas yang ku pakai.

Merangkul guling yang empuk dan sesekali membayangkan bahwa disini ada jungkook oppa.

Menatap tembok dan perlahan menutup mata.

Semuanya gelap, tak ada sedikitpun penerangan.

Oppa [BTS Jungkook FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang