"Siapa suruh kau menggebrak meja saat ada aku disini?"
Tap tap tap.
Suara itu?
Suara yg berada di belakangku saat ini.
"T-tuan Yang sin hu? Bukannya a-anda sibuk dengan tugas proyek antar CEO?", Ucapan yeoja yg sedikit bergetar kudengar.
Segera aku mengusap air mata dan membalikkan tubuhku.
Melihat orang yg sama saat di tempat kerjaku, dengan kedua pengawal di belakangnya.
Sekejap orang disini menghentikan aktivitas nya dan membungkuk kepada tuan secara bersamaan.
Mataku berbinar-binar melihatnya.
Tap tap tap.
Tuan mendekatiku dan menepuk bahuku, "Dengar semuanya, dialah pegawai spesialku yg akan bekerja sebagai pengawal wanita, bagi anak²"
"Jadi bersikaplah sebagai senior yg rendah hati kepada pegawai baru"
Ucap tuan yang bergelontar memperkenalkan diriku.
Dan aku melihat tuan menoleh ke arah seseorang di meja administrasi.
"Dan saya seharusnya malu mempekerjakan kau sebagai pegawai administrasi yg tak mengerti arti sopan terhadap orang lain"
"Siapa suruh kau menasehati nya sedangkan dirimu sendiri jauh lebih buruk di bandingkan gelandangan?"
"Menilai dari penampilan, apakah itu juga masuk akal?"
"Dimana pola pikirmu? Apakah sudah lenyap akan kesombongan jabatan tinggi yg kau peroleh?"
"Baiklah, minta maaflah dan jika kau melakukannya lagi, saya tidak segan² mencabut jabatan yg kau miliki saat ini", ucap tuan membuatku semakin menahan malu.
Ya kejadian yg sama satu tahun yg lalu saat nyonya jg membelaku.
Aku hanya menunduk, terdiam seperti batu dan hanya mendengarkan setiap lanturan kata²nya.
"T-tapi"
Yeoja itu langsung membungkuk di hadapanku, "m-maafkan saya untuk sebesar-besarnya, saya mengeluarkan kata² yg tidak pantas"
Dengan cepat aku membalas bungkukannya, "aniya aniya, jika saya di posisi anda, saya juga akan begitu"
Aku melemparkan senyuman pada yeoja itu, walau dia tidak membalasnya.
"Nana ssi, ikutlah denganku, akan ku tunjukkan isi kantor ini", ucap tuan selagi melangkah ke arah lift.
Aku menoleh, semua pegawai melanjutkan pekerjaannya yg tertunda karena ku.
"Ehm", sentak pengawalnya.
"O-oh ne tuan", segera aku berjalan cepat mengikuti tuan.
Masuk kedalam lift yang sedikit lebih besar dari kamarku.
Ya ampun, seberapa kecil kamarku di bandingkan sebuah lift?
Pintu itu otomatis tertutup, dan saat ini tuan menekan salah satu tombol dari sekian banyak tombol.
Membuatku terkejut akan kemewahan kota utama seoul ini.
Aku meremat ujung bajuku, dan memberanikan diri untuk berbicara, "u-um maafkan saya tuan, gara² baju ini aku.."
"Aku tak akan mempertanyakan soal kenapa bajumu sangat kumuh, yang terpenting kau mau bekerja di sini", ucapnya sambil mendongak.
"T-tapi bagaimana jika.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa [BTS Jungkook FF]
Fanfiction❝Selamatkan aku dari semua khayalan dan kutukan malam ini, OPPA❞ㅡ;unknown ❝Bertahanlah, tangan ini mulai meraihmu❞ ㅡ;jjk