Oppa [BTS Jungkook FF]

00. Begin

Jungkook POV

>> a/n multimedia or play video
Oh Holy Night.
(cover jungkook-Bts)

Dimalam yang gelap aku memainkan sebuah piano yg berada tepat di depanku.

Menekannya secara bergantian.

Dan bernyanyi sebuah lagu untuk semua armyku.

Menghayati setiap alunan nada yang seakan merasuk kedalam jiwa terdalamku.

Aku semakin hanyut dalam alunan melodiku sendiri.

Ruangan studio yang awalnya sepi menjadi tempat melodiku menari-nari.

Seluruh pojok ruangan di penuhi oleh nada-nada yang mampu menembus nya.

Mengingat betapa jijiknya aku.

Aku bahkan tak tau siapa ayah dan ibuku sewaktu berada di pelukannya.

Semua orang berkata, aku anaknya.

Tapi kenapa rasanya sifat kami berdua bertolak belakang?

Membuatku ragu mengatakan bahwa, dia ayahku.

Mereka tak mengerti betapa penasarannya aku tentang semua masa laluku itu.

"Jungkook bukanlah anakku"

Kata kata yg kudengar di balik sebuah pintu yg menghalangi kami untuk bertatapan, tepatnya sebulan yang lalu.

Dia menyembunyikan dariku.

Semua sudah kuduga sejak aku bertanya-tanya sifat kami berdua.

Segala cara sudah ku lakukan untuk mendapatkan sebuah bukti keberadaan kedua orangtuaku.

Siapakah dia?

Wajahnya?

Hatinya?

Kenapa aku tak mengingatnya?

Aku ingin bertemu dengannya sekali saja dan bertanya kenapa aku terpisah olehnya?

Dan kenapa kau tega memisahkan aku denganmu?

Banyak pertanyaan lain yang ingin ku tanyakan kepadamu.

Semuanya yang ada di dalam isi kepalaku bahkan hatiku.

Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasa kasih sayang yg selalu menjadi perbincangan di acara tv.

Entah kenapa sampai saat ini aku tak mengerti rasa kasih sayang dari seorang ibu.

Berikan sebutir bukti yang akan membawaku kedalam masalalu.

Aku mengingat saat aku memasuki trainee, mereka semua peduli dan perhatian padaku.

Hanya itu yang mampu kuingat, selain itu aku tak mengingat apapun yang berhubungan dengan masa lalu.

Dan saat ini tujuanku hidup hanyalah bertemu dengan orangtuaku.

Tujuan dari seorang anak yang terpisah.

Selama 20th lamanya aku jauh dari orangtuaku.

Terimakasih bahwa kau sudah melahirkankan ku, dan membuatku menjadi seperti ini.

Walau kami memang ditakdirkan berpisah untuk selamanya.

Malam ini, semoga dia mendengar semua pemikiran ini.

Agar dia tau, bahwa aku sangat merindukannya.

Ooh holy night..

Ooo When christ was born..