Oppa [BTS Jungkook FF]

No More Dream pt. 2

Fireee...

Fireee...

Ssak da bultaewora Bow wow wow...

Tut!

Bunyi alarm handphone ku yang amat keras mengisi ruangan hampa ini.

Membuat ku terbangun dari mimpi indah ku.

Segera ku buka mata ini sedikit demi sedikit.

Aku meluap lepas dan melihat arah jam dinding yang tengah bergerak.

05.00am

Aku membuka tirai yang menutupi masuk nya sinar matahari ke dalam kamar ini.

Ku buka dengan tenaga tinggi, sinar matahari yang tak begitu terang dapat menembus ruangan gelap ini.

Ku lihat rintikan hujan mulai mendarat di bumi ini dan mengenai jendela berkaca itu.

Aku menari-nari tak jelas karena hari ini adalah hari kelulusan mengakhiri tingkatan sekolahku.

Walau pun aku tak bisa mengikuti acara kelulusan ku, tetapi kenyataan yang ada hari ini adalah hari membahagiakan.

Dan mulai bersenang-senang.

Oh yeah!

Dengan menggoyangkan bokongku juga melompat-lompat di kasur ini.

Tiba-tiba dari arah jendela terlihat seorang anak kecil yang di dampingi ibunya dengan payung di tangannya.

Melihat ke arahku dan menunjuk-nunjuk diriku dengan jari telunjuk nya, bagaikan aku adalah orang yang tak waras.

Sesegera mungkin aku menutup tirai itu dan membuka nya sejengkal untuk ku melihat bahwa anak beserta ibunya pergi meninggalkan tempat ini.

Setelah mereka beranjak pergi, tentunya ku buka tirai itu dan segera berlari di depan cermin.

Aku melihat ke arah pantulan cermin, melihat diriku sendiri yang baru saja terbangun.

Omo!

Kenapa mataku sangat panda?

Aku menelan teguk ku dengan paksa sambil berkedip beberapa kali.

Dan!

Kenapa aku tak mandi?

Kim Nana! Bagaimana bisa kau tak mandi?

Lihatlah dirimu Kim Nana, rambut yang berantakan dengan di tambah mata yang seperti panda ini.

Dan baju mu yang amat-amat kotor tak berganti dengan yang baru.

Aku segera memutar gagang pintu itu.

Kenapa pintu ini tak terbuka?

Daebak!

Kau memang pelupa Kim Nana!

Apa kau tak tau bahwa kau di kunci oleh unnie dari luar?

Bagaimana kau bisa mandi?

Kruk!

Suara perut lapar ku membisingkan ruangan yang hampa ini lagi.

Aku mengelus-elus perut ini,
"Ah, Paegopha!" (Lapar)

Huh!

Sehari aku tak makan dan hanya saja memakan jajanan kecil itu.

Betapa malangnya kau Nana ssi!