Sinb berlari kecil menuju kelasnya, pagi ini dia harus mengikuti kelas dance yang biasanya hanya sekali dalam seminggu. Sejak kecil Sinb sudah memiliki skil menari, dan dulu ia pernah di masukan ke dalam club tari oleh ayahnya. Ayahnya adalah salah satu alasan Sinb menyukai dance, karena saat dia kelelahan berlatih dia selalu ingat ayahnya yang sedang menyemangatinya.
Dan satu lagi alasan Sinb mengikuti kelas dance, yaitu Taeyong. Kemampuan dance Taeyong tidak perlu di ragukan lagi, dan itu salah satu alasan kenapa Taeyong begitu populer di sekolahnya.
***
"Baik anak-anak kalian akan belajar dance modern jadi silahkan kalian pemanasan terlebih dahulu sebelum masuk ke inti latihan" ucap Yoora saem.
Melihat Taeyong yang sedang melakukan pemanasan itu merupakan sebuah pemandangan yang indah di pagi hari, bukan hanya untuk Sinb tapi seluruh gadis di ruangan itu.
"Yaa Sinb berhenti memandang Taeyong ku dia tidak akan bisa menjadi milikmu." ucap Seulgi sinis sedangkan Sinb hanya memutar bola matanya malas. Dia malas meladeni orang seperti Seulgi.
Setelah latihan selesai semua siswa berbondong-bondong keluar ruangan begitu juga Taeyong, Sinb yang melihat pangerannya sudah beranjak langsung berdiri dan menyusulnya padahal dia baru saja membuka botol minumnya.
"Taeyong ah tunggu."Sinb berteriak sambil mengejar Taeyong yang sudah keluar kelas.
Orang-orang di sana sudah memperhatikan Sinb, tapi gadis itu berjalan tanpa menghiraukan perkataan mereka. Di tengah koridor Sinb melihat Taeyong sudah bergabung dengan teman-temannya, akhirnya Sinb memutuskan untuk pergi ke kantin.
Sinb melangkahkan kakinya memasuki area kantin dan dia melihat sosok yang tidak asing di penglihatannya.
"Eunha ya!" teriaknya saat dia melihat gadis berambut sebahu itu tengah menyantap makananya, dengan cepat Sinb menghampiri sahabatnya itu.
"Eoh kelasmu baru selesai? " tanyanya yang hanya di balas anggukan oleh Sinb.
Setelah selesai makan Sinb dan Eunha berjalan menuju kelas,mereka mengobrol sepanjang perjalanan dan sesekali mereka akan tertawa jika hal yang di bicarakan lucu membuat mereka menjadi bahan perbincangan. Jangan kan tertawa sambil berjalan, hanya melihat sosok Sinb saja sudah membuat mereka sibuk bergunjing.
"Sinbi ya ku dengar kita akan melakukan liburan selama beberapa hari. "Eunha mencoba mengabaikan orang-orang yang sedang memeprhatikannya atau lebih tepatnya memeperhatikan sahabatnya, Sinb.
"Benarkah semua kelas 11? " tanya Sinb. Eunha hanya mengangguk membuat senyum Sinb mengembang.
"Belum tentu Taeyong mau ikut acara seperti ini." ucap Eunha membuat senyum Sinb pudar. Eunha snagat tau apa yang di fikirkan Sinb pasti tidak jauh dari Taeyong.
"Aku akan membuatnya ikut." Sinb menjawab dengan percaya diri. Walaupun jauh di lubuk hatinya tidak yakin bisa membujuk Taeyong, berbicara saja Sinb di acuhkan apalagi membuatnya menuruti kemauannya, itu suatu hal yang sangat mustahil.
***
Sinb sedang membantu eommanya di kedai,itu memang kegiatan yang Sinb sering lakukan jika dia sedang bosan, setidaknya ia bisa mengobrol dengan Jaena dari pada ia harus berdiam diri di rumah.
"Eonni apa kau belum mau menikah? " tanya Sinb pada Jaena, dia lebih tua dari Sinb dan mereka cukup dekat karena Jaena sudah lama bekerja dengan eommanya.
"Siapa yang mau denganku Sinbi ya."Sinb terkejut dengan ucapan Jaena, bukankah itu terdengar seperti Jaena adalah orang yang paling tidak di inginkan di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You
FanfictionBahkan di saat kebohongan sudah terungkap aku masih mencintaimu. Terkadang otak kita menyuruh kita untuk bertahan. Tetapi ketika hati kita yang menyuruh untuk menyerah di saat itulah aku benar-benar menyerah. Karena semua manusia punya batas kesaba...