Jimin.Dia adalah teman Sinb sejak kecil, tapi semenjak masuk SMA mereka berebeda sekolah membuat mereka jarang bertemu.
"Naiklah tidak akan ada bis. " ucapnya.
"Bagaimana bisa kau disini? "tanya Sinb dengan wajah polosnya, pasalnya mereka sudah jarang sekali bertemu.
"Aishhh kau terlalu banyak tanya cepat naik atau ku tinggal." omelnya.
"Araseo baru juga tanya satu pertanyaan dibilang banyak."Sinb ijut mengomel sambil memakai helm.
"Yaa kenapa motormu tinggi sekali aku susah naiknya!" Ternyata tidak sampai situ saja Sinb mengomel .
"Itu kau yang terlalu pendek." ejeknya membuat Sinb kesal.
"Yaa apa kau tidak mengaca kau juga pendek masih untung kakimu sampai naik motor ini."Jimin hanya berdecih mendengar omelan Sinb. Sinb benar-benar belum berubah, ia masih crewet dan suka mengomel.
Di sisi lain ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi dengan tatapan tidak sukannya. Setelah Sinb dan Jimin pergi dia langsung menjalankan mobinya dengan kecepatan tinggi.
***
"Gomawo kau mau mampir dulu" tanya Sinb setelah sampai rumahnya.
"Boleh aku juga lapar." ucapnya sambil cengengesan.
"Dasar muka-muka gratisan. " ucap Sinb sambil tersenyum.
"Ganteng gini dibilang muka gratisan." kesalnya.
"Eomma aku pulang." teriak Sinb membuat eommanya muncul dari arah dapur.
"Eoh wasseo, Jimin ah sudah lama sekali kau tidak main kesini" ibunya Sinb sedikit terkejut saat melihat anaknya bersama dengan Jimin.
"Nde beberapa bulan terakhir baru pindah ke Seoul. " ucapnya.
"Ah iya kau tinggal di Busan cukup lama ya"ucap eommaku.
"Nde" jawabnya.
"Aku akan ganti baju dulu eomma Jimin katanya mau numpang makan. " ucap Sinb membuat Jimin malu dan dia hanya bisa tersenyum.
***
Sesampainya di sekolah Sinb langsung menuju kelas tapi seperti biasa Sinb harus melewati kelasnya Taeyong .
Dan entah itu sengaja atau tidak saat Sinb berjalan di depan pintu tiba-tiba Taeyong keluar kelas membuat Sinb menabrak tubuh Taeyong.
"Mian aku tidak sengaja."ucap Sinb lalu dia cepat-cepat berjalan dan menjauh dari hadapan Taeyong, tapi tiba-tiba Taeyong menahan tangan Sinb dan membuat gadis itu berbalik.
"Kau di panggil Yoonji saem. " ucapnya.
"Eoh." Jawab Sinb tapi Taeyong belum juga melepaskan genggamannya.
"Kau dan aku." ucapnya lalu dia menarik tangan Sinb membuat Sinb harus mengikuti langkahnya.
"Yaa aku tau ruangannya aku bisa kesana sendiri jadi lepaskan tanganku." omel Sinb saat tangan terus di tarik oleh Taeyong. Tapi Taeyong mengacuhkannya.
"Yaa Lee Taeyong!"Taeyong langsung menghentikan langkahnya dan menhadap gadis itu.
"Bukankah selama kita pacaran kita tidak pernah bergandengan seperti ini." Sinb hanya berdecak kesal dan memutar bola matanya malas.
"Aku bahkan tidak menganggap kita pernah pacaran bukankah ini yang kau inginkan, aku menjauhimu dan tidak mengganggu mu lagi tapi kenapa setelah aku menjauh kau bersikap seperti ini? katakan padaku Lee Taeyong apa kau belum puas menyakitiku!" Emosi Sinb sudah berada di ubun-ubun dan sebentar lagi mungkin akan meledaak. Dengan cepat Sinb menarik tanganya dan meninggalkan Taeyong yang masih mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You
FanfictionBahkan di saat kebohongan sudah terungkap aku masih mencintaimu. Terkadang otak kita menyuruh kita untuk bertahan. Tetapi ketika hati kita yang menyuruh untuk menyerah di saat itulah aku benar-benar menyerah. Karena semua manusia punya batas kesaba...