Part 5

404 53 3
                                    


Selesai latihan Sinb memeberikan bekalnya lagi pada Taeyong karena bekalnya kemarin tidak di tolak oleh Taeyong dan itu membuatnya bahagia, setidaknya Taeyong tidak perlu membuang uangnya untuk membeli makan siang.

Taeyong menatapnya sebentar lalu membanting bekalnya membuat semua mata melihat ke arahnya terutama Sinb, gadis itu langsung membulatkan matanya.

"Berhentilah menggangguku kau fikir aku tidak terganggu dengan kehadiranmu yang selalu muncul dimana saja, kau itu tidak lebih dari seorang parasit, jangan pernah dekati aku lagi dan ingat sekarang kita putus,aku mau berkencan denganmu bukan berarti aku menyukaimu!" ucap Taeyong dengan kasarnya dan dia langsung  pergi dari ruangan tanpa memikirkan perasaan gadis yang sudah seperti mayat hidup sekarang.

"Ck... sudah kuduga kalau Taeyong tidak mungkin menyukai yeoja sepertimu." ucap Seulgi dan semua orang disana pergi meninggalkan Sinb sendirian,gadis itu terjatuh dan air matanya mengalir dengan derasnya.Hatinya seperti tertusuk beribu-ribu jarum, Sinb merasa dadanya sesak hingga ia sulit untuk bernafas.

"Babo Sinb ya Hwang Sinb babo! " ucap Sinb sambil memukul kepalanya sendiri, seharusnya dia tau sejak awal Taeyong hanya ingin menyakitinya. Seharusnya ia bisa mengendalikan perasaanya dan tidak gegabah.

"Sinbi ya gwenchana?" tiba-tiba Eunha datang dan memeluk Sinb,di situlah pertahanan gadis itu runtuh. Eunha ikut menangis melihat sahabatnya begitu terluka seperti ini.

"Kali ini Taeyong benar-benar kelewatan Sinb ya aku akan memberinya pelajaran !" ucap Eunha kesal, emosinya sudah berada di puncak ubun-ubunnya.

***

Sinb memang tidak masuk sekolah hari ini, dia ingin membolos untuk hari ini saja.

Sinb pergi ke kamar ibunya untuk mengambil bajunya yang tertinggal di kamar ibunya dan Sinb tidak sengaja melihat berkas-berkas berserakan di meja .Saat sedang membersekan berkas-berkas itu pandangan Sinb tertuju pada sebuah berkas berwarna hijau yang cukup menarik perhatiannya.Mata Sinb membulat saat membaca berkas itu. Kedai ibunya mengalami penurunan yang drastis jika itu terus berlanjut bisa-bisa kedainya akan tutup.

Lagi-lagi Sinb merutuki dirinya karena terlalu sibuk dengan urusan pribadinya dan melupakan ibunya yang sekarang sedang berjuang untuk menghidupinya.

                                          ***
Hari ini Sinb berangkat sekolah seperti biasannya dan saat berjalan di koridor semua mata tertuju padanya.

"Ck... bukankah dia benar-benar muka tembok." Sinb mencoba menulikan pendengarannya.

"Berani sekali dia masih menampakan wajahnya setelah kejadian memalukan itu. "ucap mereka.

"Kita lihat apa dia masih berani mendekati Taeyong." Sinb berjalan tanpa menghiraukan ucapan mereka. Sinb tau pasti beritanya sudah menyebar seantero sekolah apalagi ini menyangkut seorang Lee Taeyong.

"Eoh Sinbi aku kira kau mau bolos lagi. " ucap Eunha senang lalu memelukku.

"Yaa Sinb bogosipoyo." ucap Yuta tiba-tiba dan ingin bergabung dengan Sinb dan Eunha yang sedang berpelukan.

"Yaa jangan berani-berani menyentuh Sinb ku. " ucap Eunha Membuat Sinb terkekeh.

"Aishhh" Yuta kesal lalu ia kembali ke bangkunya.

"Sinb kau di panggil Kim saem."Eunha segera melepaskan pelukannya.

"Eoh... Eunha aku akan menemui Kim saem dulu" ucap Sinb yang di balas anggukan oleh Eunha.

Stay With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang