Pemberitahuan Kemah

562 17 0
                                    

Di hari minggu yang cerah ini, Ghian tidak memiliki banyak kegiatan. Dia hanya menyemprot bunga kesayangannya yang berada ditingkat kedua rumahnya. Disaat sedang asyik nyemprot bunga, dia melihat Tante Linda sedang berolahraga di pagi hari.

"Loh, Tan. Tumben olahraga pagi ini? Biasanya gak pernah tuh" Tegur Ghian
"Yah, gak ada Ghian, Tante cuman lagi kepingin olahraga aja. Toh Tante juga udah selesai masak dari jam 7 pagi tadi" Jawab Tante Linda sambil tersenyum
"Oh gitu Tan, ya udah lanjutin lagi deh olahraganya, Ghian lagi sibuk nyemprotin bunga nih" Seru Ghian
"Oh ya udah deh, Tante jalan dulu ya. Byeee" Tante Linda pergi meninggalkan Ghian yang masih terbengong lihat Tante Linda.

Disaat lagi mikir yang nggak - nggak, datanglah Ibu Ghian dari belakangnya.
"Woi Ghian" Teriak Ibunya
"What? Oh Ibu rupanya" Ghian terkaget
"Ada apaan sih? Kok kayaknya lagi mikir sesuatu gitu" Ibunya sedikit heran
"Hahaha ya nih Bu, lagi mikirin gimana Ghian bisa jadi orang sukses" Jawab Ghian sambil tertawa
"Alasanmu aja lah tuh, Ibu nampak kok tadi Tante Linda lewat. Pasti lagi mikirin yang nggak - nggak kan?" Tanua Ibunya dengan curiga
"Ya nih Bu. Dikit aja mikirinnya" Jawabnya sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal
"Gayamu lah nak - nak. Oh ya, nanti sore jadi kan kerumah Alda?"
"Mau ngapain, Bu?"
"Tapi kita mau nanya soal tanah itu, dia katanya mau beli tanah tuh"
"Si Aldanya?" Tanya Ghian
"Gak lah, bego banget sih kamu. Ya orang tuanya lah yang mau beli. Gimana sih" Ibunya sedikit kesal juga lihat anaknya bego bener
"Oh ya, maaf Bu. Tadi sedikit khilaf. Ya udah, kalau nanti sore pergi. Ghian manasin mobil dulu ya Bu" Jawab Ghian sambil pergi ke garasi untuk manasin mobilnya
"Ya udah cepetan, jangan sampai lama ya. Kita mau kepasar lagi nih"
"Oke maam" Seru Ghian dengan semangat.

***

Sementara di rumah Alda, tampak Alda sedang sibuk dikamarnya sambil mainin gadgetnya sambil tersenyum - senyum. Tak berapa lama kemudian, Mamanya Alda datang dan mengetuk pintu kamar Alda
"Alda, sarapan dulu kuy. Ntar perut kamu sakit lagi kalau blm sarapan" Ajak Mamanya
"Ya ma, bentaran lagi. Nih aku mau beresin kamar sekalian"
"Ya udah, Mama tunggu dibawah"

Tak berapa lama kemudian, Alda keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan. Dia melihat keluarganya sudah berkumpul di meja makan
"Ayo nak, makan dulu. Nanti lagi main gadgetnya ya" Seru Ayahnya Alda
"Ya, Yah" Jawab Alda dengan sedikit kelelahan
"Ambil lah roti lapisnya, Da" Tawar Ibunya
Alda mengambil roti lapis yang dibuat Ibunya itu, untuk sementara keadaan pun hening. Lalu tak berapa lama Ibunya memecah keheningan itu
"Nanti, temanin Mama belanja di pasar. Mama mau masak yang spesial hari ini"
"Beneran Ma? Ya udah, setelah sarapan aku bersiap - siap dulu ya" seru Alda
"Oke deh" Kata Mamanya dengan memberikan jempol
"Ma, Ayah juga mau pergi ke kantor nih"
"Loh kenapa kok mau pergi ke kantor yah? Kan bukannya ini hari minggu"
"Ya itu dia masalahnya. Katanya hari ini ada meeting jam 9 nanti, pokoknya nanti siang Ayah ada disini kok. Sekitar jam 12 siang gitu"
"Oh gitu ya Yah. Ya udah nanti Mama beresin semuanya sebelum Ayah berangkat ke kantor"

Skip Time

Akhirnya Alda pulang dari pasar, Alda mulai menanyakan apa yang hendak dimasak Mamanya hari ini
"Emangnya, Mama mau masak apaan sih hari ini? Kok spesial banget kayaknya?"
"Mama mau masak, pizza hut khas Mama Alda" Seru Ibunya
"What? Seriusan nih Ma? Wow kalau gitu, aku bantuin deh Mama buat masakin tuh pizza"
"Oke, ya udah cepetan gih ganti baju dulu sono. Siap tuh bantuin Mama masak ya"
"Seep bosque"
Alda naik ke atas dan hendak mengganti bajunya. Tak terasa waktu sudah jam 11 siang, Alda langsung turun ke bawah dan mulai membantu Mamanya masak pizza di dapur. Jam pun sudah menunjukkan pukul 12.30. Tak berapa lama terdengar suara bel rumah, Alda membuka pintu. Dan ternyata itu adalah Ayahnya
"Assalamu'alaikum" Salam Ayahnya
"Waalaikumsalam. Ayah, tahu gak Mama mau masak apa hari ini?" Tanya Alda
"Hmm, emang mau masa apaan?" Tanya Ayahnya balik
"Mama mau masak pizza hut hari ini Yah" Seru Alda
"Beneran? Wah kalo gitu Ayah ikut bantuin juga donk biar cepet selesai masaknya" Jawab Ayahnya lalu langsung masuk ke dalam rumah secepat mungkin
"Oke Yah, tambah ramai tambah seru loh Yah" Alda lalu menutup pintu dan mereka pun memasak pizza bersama - sama.

Skip Time

Jam 2 siang, Rini datang ke rumah Alda. Rini datang hanya untuk memberi tahu Alda bahwa hari senin pagi jam 10 akan ada kemah di tengah hutan. Dan tak berapa lama Rini pergi, dia pergi secepat mungkin. Karena dia hendak memberitahu kepada teman - teman yang lain.

Dan tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, sesuai perbincangan Ibunya Ghian. Mereka datang ke rumah Alda hanya untuk menanyakan soal tanahnya Ibu Ghian.
(Disini kita skip aja, soalnya pembicaraan mereka lama banget. Mungkin kalau di ketik percakapannya sampai 3 part nanti hanya untuk berbincang aja).

Mereka pun pamit dari kediaman rumah Alda, dan hendak pulang. Tak terasa, jam saat ini sudah jam 5 sore. Ghian menyalakan mobilnya dan melaju ke arah jalan pulang.
Dalam perjalanan, Ibunya terus berbincang mengenai tanah itu. Sampai tak berapa lama, mereka akhirnya sampai ke rumah.
Ibunya Ghian turun lebih dulu karena Ghian hendak memasukkan mobilnya kedalam garasi.
Setelah selesai masukkan mobil, Ghian pun hendak keluar dari mobil, tapi begitu dia hendak keluar dia samar - samar mendengar orang berbicara
"Ya, datanglah ke hutan itu. Kau dan teman - temanmu akan mati ditempat itu. Dan jangan harap untuk kembali ke rumah lagi"
Ghian merinding seketika, dan diapun cepat - cepat keluar dari dalam mobil itu. Didalam rumah, Ibunya Ghian juga mendengar hal yang sama seperti Ghian. Karena takut kenapa - kenapa, Ibunya melarang Ghian untuk kemah besok dan menyuruh Ghian untuk izin dari besok. Tapi, Ghian malah tetap bersikeras agar dia kemah besok. Awalnya, Ibunya tidak setuju dan tetap ngelarang Ghian. Tapi, Ghian tetap bersikeras agar dia kemah besok. Lagian kalau dia kemah, dia pasti akan mendapatkan nilai yang terbaik di sekolahnya. Dan juga, dia pasti akan mendapatkan uang tambahan dari kemah itu. Akhirnya, Ibunya mengalah dan membiarkan Ghian untuk pergi kemah besok dan Ibunya berpesan agar selalu berhati - hati dan tetap berada dilindungan Allah SWT.

Malam pun tiba, Ghian chattingan dengan teman yang lainnya dan ngerencanain gimana kemahnya besok. Teman - temannya Ghian malahan meminta pergi barengan dengan Ghian, karena di dalam status pertemanan hanya dia seorang lah yang memiliki mobil. Yah, biar bagaimanapun, Ghian tetap setuju dengan rencana mereka.

Bersambung....

KemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang