Mimpi Buruk

237 8 0
                                    

Malam itu, Ghian bermimpi. Dia bermimpi sedang berada di tengah hutan yang sangat gelap. Dia terus berjalan lurus ke depan, dan hanya berharap di depannya ada cahaya untuk menerangi jalannya. Setelah lama berjalan, akhirnya dia melihat setitik cahaya merah di depannya. Dia lalu mengejar cahaya itu, namun semakin dekat dia menuju cahaya itu, semakin kuat pula aura mistis yang dia rasakan. Dan juga, samar - samar dia mendengar bisikan
"Ayo, mendekatlah. Dan lihatlah kematianmu di depan sana. Hmmmhmh....." Suara itu sedikit serak dan juga seperti menggeram
Dia pun semakin dekat dengan cahaya itu. Akhirnya, dia sampai tepat di depan cahaya merah itu. Hal yang menyeramkan pun terjadi, itu bukanlah cahaya merah biasa. Itu adalah 2 mata merah yang menyeramkan sedang melihat Ghian dengan ekspresi kemarahan. Dia mulai senyum dan memperlihatkan gigi taringnya. Ghian ketakutan setengah mati, dia berharap agar segera keluar dari mimpi buruk ini. Sosok itu mendekat ke arah Ghian, tapi Ghian tidak bisa berlari. Dia seolah - olah sedang di paku beton dan tak bisa bergerak. Bahkan untuk menggerakkan kepala saja terasa sulit baginya. Sosok itu mendekat dan terus mendekat, dan akhirnya wajahnya bertemu dengan Ghian tepat di depannya. Ghian bisa merasakan deru nafasnya yang sangat terasa, matanya yang sangat merah, dan juga giginya yang sangat tajam seolah - olah siap merobek apapun yang ada didepannya. Makhluk itu mulai mengayunkan tangannya dan CRUUTTT.
Dia menusuk Ghian dengan kuku nya yang tajam. Seketika itu juga Ghian menjerit.
"TIDAK....." Ghian terbangun dari mimpi buruknya dan langsung terduduk. Dia merasakan panas yang teramat sangat di dalam tendanya. Keringatnya membasahi bajunya, dia menghela perlahan. Dia melihat sekeliling dalam tendanya, hanya ada satu buah obor yang menerangi kegelapan ruangan tenda itu. Dia melihat ke ara Syahrul. Terlihat Syahrul sudah tertidur pulas, dan sepertinya dia tidak bisa dibangunin lagi karena suara mendengkurnya sangat kuat.
'Ehh, si Syahrul nih capek banget kayaknya. Dengkurannya terdengar banget' Ghian ngomong dalam hatinya.
Ghian lalu mencoba untuk tidur kembali, dia melihat jam tangannya
'Pukul 2 pagi, sepertinya waktu pagi masih lama' Gumam Ghian
Dia mulai memejamkan matanya lagi. Tapi, ketika hendak tertidur samar - samar dia mendengar suara bisikan dari luar tendanya
'Siapa sih, pagi buta kayak gini masih ada juga yang terjaga?' Ghian bertanya di dalam hati
Dia berusaha untuk mendengarkan bisikan dari luar tendanya. Tapi, ketika mendengarnya dia langsung merinding dan ketakutan. Sebab yang ia dengar adalah
"Kau akan mati bersama teman - temanmu, usia kalian tak akan lama lagi' Bisikan itu sangat jelas terdengar. Dan yang lebih seram lagi dan membuat Ghian tidak bisa tidur adalah
"Aku tahu, kau mendengar suaraku yang serak ini. Dan kau juga pasti dengar ancamanku kan graaggghhh....." Suara bisikan itu sepertinya tahu kalau Ghian sedang mendengar suaranya, Ghian berusaha keras untuk tidur tapi tidak bisa karena dia terus mendengar bisikan itu. Tapi yang menyeramkannya adalah, suara itu tidak berganti topik yang lain. Tapi yang dia omongkan hanyalah kalimat itu saja "kau akan mati dan aku tahu kau mendengarkan bisikanku". Ghian tetap berusaha untuk tidur

2 jam berlalu

      Suara itu semakin lama semakin kecil dan tak lama kemudian suara itu menghilang. Ghian melihat jam tangannya lagi.
'Pukul 4 pagi, pantesan aja suara itu menghilang. Karena kan udah mau subuh' Ghian ngomong dalam hati dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Diapun melanjutkan untuk tidur kembali, baru lah setelah suara bisikan itu menghilang. Dan akhirnya, Ghian pun kembali tertidur.

      Keesokan harinya, Ghian bangun telat. Dia kemudian melihat jam tangannya
'Waduh, udah jam 9 pagi. Kenapa si Syahrul gak bangunin gue sih' Ghian menggerutu dalam hati
      Dia pun keluar dari tendanya dan melihat keadaan di luar sepi banget
'Mungkin teman - teman gue beraktifitas mengelilingi hutan ini. Kan hutan ini terdengar angker. Barangkali aja mereka penasaran dengan hutan ini' Gumam Ghian pada dirinya sendiri.

      Kemudian Ghian mencari Syahrul. Untungnya disitu ada Rido, emang Rido itu tidak pernah lepas dari handphonenya. Ya jadinya cuman dia yang tidak beraktifitas di pagi hari ini
"Do, lu nampak Syahrul tak?" Ghian bertanya pada Rido
"Terakhir gue liat dia ke arah sungai. Katanya dia mau mandi dulu" Rido berbicara sambil memainkan hapenya
"Dia bangun jam berapa tadi?" Ghian bertanya kembali
"Mana gue tau, gue aja bangunnya telat"
"Emang lu bangun jam berapa?"
"Jam 8.30" Rido terus saja memainkan hapenya tanpa melihat Ghian ngomong. Ghian menghela nafas sebentar, dan dia pun berkata
"Ealah, ya udah gue pergi ke sungai dulu" Kata Ghian, dia memutar arah dan berjalan mencari Syahrul ke arah sungai
      Setelah beberapa menit berjalan, dia melihat Syahrul dan beberapa teman lainnya sedang mandi di sungai. Ghian menghampirinya dan berkata
"Woi Rul ngapa lu gak bangunin gue" Seru Ghian dari atas
"Yaelah, gue lagi mandi nih gak bisa bahas gituan. Nanti aja bicaranya, mendingan lu kemari dan mandi bareng kami" Ajak Syahrul
"Lu dah sarapan? Gue belum nih, laper gue Rul" Tanya Ghian sambil memegang perutnya dan menahan lapar
"Udah gue siapin di sana. Lu gak liat apa, apinya kan masih rada terbakar tuh, si Rido jagain ntuh ikan. Emang dia gak bilang?" Tanya Syahrul dari bawah
"Lu macam gak tau sifat dia aja, lagian tadi juga gue gak ngeliat ada ikan disitu. Ya udah gue balik dulu ya, laper nih perut gue. Byee" Ghian lalu meninggalkan Syahrul dan beberapa temannya yang berada di sungai.
        Dia pun kembali ke perkemahan. Setelah sampai di perkemahan, dia masih ngeliat Rido main hapenya. Dia juga ngeliat ada sisa satu ekor ikan disana, tanpa pikir panjang dia langsung menyantap ikan itu tanpa bertanya pada Rido, Rido juga tidak mengetahui kalau Ghian sudah kembali lagi. Karena dia lagi dengerin musik, dah gitu dia ngebelakangin Ghian. Ya Ghian yang sudah lapar mana mau bertanya sama dia, takut jatahnya di bagi.

       Setelah ikannya habis, barulah dia menepuk pundak Rido. Rido melepas earphonenya dan terkejut melihat Ghian sudah berada di sampingnya
"Eh Ghian, kapan baliknya?" Rido bertanya sambil basa - basi
"Dari tadi. Btw, lu dah makan, Do?" Tanya Ghian
"Udah dari tadi, itu lidinya masih ada disana" Rido menunjuk kearah sampah, dan Ghian melihat begitu banyak lidi disana.
'Mungkin Syahrul cari ikan pagi - pagi sekali untuk sarapan teman - temannya' Ghian bicara dalam hati
"Eh, teman - teman yang lain pada kemana, Do?" Ghian bertanya lagi pada Rido
"Ya mereka beraktifias masing - masing lah, gue juga gak tau mereka kemana" Jawab Rido dengan sedikit marah
     Ghian pun pergi mencari teman - temannya tanpa berpamitan sama Rido, setelah cukup berjalan. Dia melihat teman - temannya sudah berada di area yang luas dan bebas dari pepohonan.
      Ya, itu adalah tempat parkir mobil. Karena memang hanya ada mobil Ghian disana, dan tidak ada lagi kendaraan lain selain mobilnya, Ghian pun berjalan menuju kesana. Rupanya teman - temannya sedang melaksanakan senam pagi bersama. Terlihat Agung, Afni, dan Alma yang menjadi pemimpin senam pagi. Tanpa pikir panjang, Ghian langsung menuju ke barisan dan mereka melaksanakan senam pagi bersama.

     Bersambung......

KemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang