Hal Aneh

254 9 0
                                    

     Setelah selesai senam pagi, Ghian dan teman - temannya pun bubar. Mereka pun kembali ke perkemahan lagi. Ghian melihat jam tangannya
'Jam 10 pagi, masih ada waktu untuk ngobrol sambil nunggu sholat zuhur' pikirnya
Ghian pun memberitahu teman - temannya untuk ngumpul di perkemahan dan hendak mengatakan sesuatu
"Hey, teman - teman. Ada yang ingin aku katakan pada kalian" Seru Ghian
"Apa itu Ghian?" Tanya Hermanto penasaran
"Sudahlah, kita ngumpul aja di perkemahan dulu, ntar ku kasih tau disana" Beritahu Ghian pada Hermanto.

       Akhirnya mereka pun berkumpul di depan perkemahan. Merekapun saling menceritakan hal janggal yang selama ini mereka rasakan
"Kalian ngerasa ada yang aneh gak disini?" Ghian membuka cerita pertama
"Hmm, ya emang rada aneh sih. Tapi aku biasa aja tuh" Kata Syahrul tak acuh
"Aku juga ngerasa gitu Yan, soalnya kemarin tuh aku mendengar suara bisikan di luar. Tapi pas aku buka tenda, tak ada orang satupun" Jawab Alda agak ketakutan
"Jadi, lu juga ngedengar hal yang sama seperti gue?" Tanya Ghian gak sangka
"Halah, palingan juga orang yang diseberang tenda kita" Jawab Rido sambil memainkan hapenya
"Kayaknya ada yang aneh deh disini, gue juga kemarin mendadak lupa dimana alamat kemah kita" Rini juga gak mau kalah
"Aduh guys, jangan cerita yang begituan donk. Takut nih gue" Jawab Fadil karena dia ketakutan setelah Rini berkata seperti itu
"Ya nih, cerita yang lain aja napa" Hermanto gak mau kalah
"Halah, bukannya elu tadi penasaran mau dengar cerita gue?" Tanya Ghian sambil ngeledek
"Ya kan gue gak tau kalau kalian bakal cerita yang beginian" Jawab Hermanto
"Udahlah, ngapain juga kita takut sama hal yang begituan. Mending kita minta ampun sama Allah SWT, agar dilindungi dimana saja dan kapan saja" Syahrul mengingatkan mereka dan berusaha untuk menutupi hal janggal yang juga dirasakannya.
"Sudahlah, walaupun begitu tugas dari guru harus kita laksanakan. Toh kita juga gak lama disini, palingan hanya 2 mingguan aja kok" Agung pun berusaha untuk tidak takut
"Buset, lu kira 2 minggu itu gak lama apa. Aneh nih orang" Ghian berkata sambil kesal
"Ntah tuh, lu kira waktu 2 minggu itu hanya 2 hari apa" Sambung Syahrul gak mau kalah
"Teman - teman, coba lihat kesini" Demet memanggil teman - temannya yang berkumpul tadi
      Ghian dan teman - teman lainnya pun menuju kesana. Disana mereka menemukan sesuatu yang aneh, ya. Seperti ada bekas potongan kayu disana
"Kayaknya, ada orang yang lebih lama disini daripada kita" Jelas Ghian
"Iya nih, lu kok bisa jumpa ginian met?" Tanya Syahrul
"Tadi gue sesak pipis, waktu gue kesini gak gue perhatiin pohon ini pertama. Tak berapalama baru gue sadar kalo ada bekas potongan kayu gitu" Jelas Demet
"Kayaknya ini semua pasti ulah hantu, ya gak Dil" hermanto berkata sambil gemeteran
"Ya nih, mungkin aja" Kata Fadil
"Ih, kalian jangan cerita gitu donk. Takut kan gue jadinya, malah gue dah pipis disini lagi" Demet juga ngerasain hal yang sama
"Kalian ini penakut amat sih, makanya jadi orang tuh banyakin makan cabe rawit biar berani" Syahrul berkata dengan sedikit kesal
"Kayaknya kita harus cari tau nih, kenapa ada bekas potongan kayu disini" Jelas Rini kepada teman - temannya
"Oke, malam ini kita begadang. Jadi kalau ada yang jumpa dengan hal aneh malam ini, beritahu aku ya" Jelas Ghian
"OKE" Jawab teman - temannya serempak

***

    Siang menjelang sore, selepas sholat Zuhur Ghian kembali berkumpul sama teman - temannya dan membentuk huruf 'O'
"Oke, hari ini sudah jam 3. Ada hal aneh gak, selama hari ini?" Tanya Ghian pada teman - temannya
"Gue sih ada" Agung langsung menunjuk tangan
"Apa hal ane yang lu rasain Gung?" Tanya Ghian
    Agung menceritakan hal aneh yang dirasain nya selama hari ini. Dia menceritakan, mulai dari tersesat dihutan, mendadak haus. Dan juga hilang kesadaran, untunglah ada Tegar dan Kevin yang menolongnya.
    Afni juga gak mau kalah dari Agung. Dia menceritakan juga hal aneh yang dirasainnya selama hari ini, dia menceritakan banyak hal. Mulai dari makanan yang hilang, tenda yang tiba - tiba tak ada ditempat, dan juga minuman dan sebagian uangnya juga hilamg ntah kemana. Mendengar kata "uang" Ghian lalu bertanya berapa uang Afni yang hilang. Afni hanya berkata tidak banyak, dia tidak mau menjelaskan berapa nominal yang hilang.
     Rido yang sedari tadi mendengarkan cerita mereka. Kali ini dia ikut bercerita juga (dia gak main hape lagi soalnya hari ini hapenya di charge), dia berkata kalau cerita mereka bertiga belumlah seram. Dia pun menceritakan hal aneh yang selama satu hari ini dirasakannya, mulai dari baterai hape mendasak habis, wajah yang pucat sedang memperhatikannya di balik pohon itu dan juga dia melihat ada sesuatu di dalam tenda ujung (tendanya Ghian dan Syahrul tidur).
      Ghian mulai ngerasain hal aneh setelah mendengar cerita teman - temannya. Sontak saja dia berlari ke arah hutan untuk melihat hal aneh itu.
"GHIAN, MAU KEMANA" Teriak teman - temannya
"Lu jangan nakutin kita Yan, ini gak lucu tau gak" Ucap Alda
"Yan, kembali kesini. Kenapa lu tiba - tiba kesana?" Syahrul juga berkata demikian
"Mungkin dia sesak pipis kali" Rido malah buat lawakan
"Gak lucu tau gak, ya udah kita susul aja dia" Saran Rini
"Kalian aja lah guys, kami bertiga takut nih" Ucap Fadil
"Ya kalian ajalah yang susul dia, aku takut nih" Hermanto juga gak mau kalah
"Ya udah, kita susul Ghian. Teman - teman, sebagian kalian disini, biar kami yang atasi ini ya. Kita harus menjemput Ghian sebelum malam tiba, kalau kami belum kemari juga walau sudah malam, kalian harus menjemput kami ya" Seru Syahrul
"BAIK, BERHATI - HATILAH YA" Ucap teman - temannya
"Seep" Syahrul dan sebagian temannya ikut mengejar Ghian sementara yang lain hanya menunggu kedatangan Ghian.

***

      Disisi lain, Ghian berlari tanpa arah, Dia terus mencari Hal aneh itu
"Aduh, kenapa tubuhku gak bisa dikendalikan. Kok aku terus berlari seperti ini"
    Ternyata, Ghian telah di hipnotis oleh salah satu dari penghuni hutan itu. Teman - temannya tidak mengetahui kalau Ghian sudah di hipnotis oleh penghuni hutan itu. Dia terus berlari seakan dia mengejar sesuatu
"Gawat, kalau begini terus aku gak tau ke perkemahan nantinya" Resahnya

***

     Syahrul terus mencari Ghian dimana, Dia berteriak memanggil namanya. Namun tak ada jawaban darinya, Syahrul kemudian menyusun rencana
"Oke, kalau gak begini saja. Alda dan Rini, coba kamu berdua mencari ke arah sana sementara aku dan Rido, mencari ke arah sini" Syahrul memberi usulan
"Gila lu, masa ya kita cewek harus jalan berdua. Ntar kalo ada kenapa - kenapa gimana?" Kesal Alda
"Ya mau gimana lagi. Lagian kalau memang kalian nganggap Ghian itu teman kita, harus rela dong ngelakuin apa aja" Syahrul mengingatkan mereka tentang arti pertemanan
"Betul tuh Rul" Rido menimpal
"Ya juga sih, tapi kalau misalnya terjadi apa - apa gimana?" Alda bertanya lagi
"Sudahlah Da, kita jalan berdua aja dulu ke arah sana. Kalau ada kenapa - kenapa biar aku call si Syahrul atau si Rido" Rini pun mengalah
"Liat tuh, Rini aja tau arti pertemanan. Masa ya lu yang udah dekat sama dia harus kayak gitu sifatnya" Syahrul pun berkata dengan kesal
"Betul ya Rin, lu hubungin mereka ya kalo kita ada apa - apa?" Tanya Alda sekali lagi
"Ya Da" Rini menjawab dengan singkat
"Oke baik, kalian cari Ghian ke arah sana sementara kami mencari ke arah sini" Alda pun hanya bisa pasrah saja
"Nah gitu dong, oke Do. Kita cari Ghian ke arah sini" Seru Syahrul
"Baik" Rido berkata dengan singkat

      Mereka berempat kemudian berpencar mencari Ghian

Bersambung......

KemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang