Bencana

184 10 0
                                    

    Ghian masih tidak mengerti, kenapa ini semua terjadi. Tapi walaupun dia bertanya, itu tidak ada gunanya. Jika seandainya pun dia bertanya, dia tetap tidak akan mengerti. Ya, dia terpaksa mengikuti kedua orang ini saja.
"Alda, si Syahrul kenapa sih?" Tanya Ghian dengan penasaran
"Dia itu tiba - tiba berteriak gak jelas gitu tadi" Alda menjelaskan tapi Ghian tetap tidak mengerti.
"Maksudnya? Kenapa dia teriak - teriak gak jelas?" Tanya Ghian lagi
"Kalau itu, kami kurang tau Yan. Soalnya kan kita daritadi kita bersama kan?" Alda menjawab dengan kesal, karena Ghian masih tidak mengerti apa yang telah terjadi
    Mereka terus berlari menuju ke arah Syahrul. Tapi anehnya, mereka tetap tidak sampai - sampai ke tujuan. Rasa - rasanya, hutan itu telah menyesatkan mereka.
"Kok daritadi gak sampai - sampai ya?" Tanya Rini dengan kelelahan habis berlari
"Ya, padahal jaraknya gak terlalu jauh loh" Alda juga menjawab hal yang sama seperti Rini
"Aku curiga nih, jangan - jangan penghuni sini marah lagi gara - gara kita kelamaan di hutan ini" Ghian mulai menakut - nakutin ke dua temannya
"Ah Yan, kau gak usah nakut - nakutin kami lah. Karena itu percuma saja, kami tetap tidak takut. Ya kan Rin?"
Rini hanya mengangguk
Alda berusaha menjawabnya tanpa gemetar. Sebab, walaupun dia bilang tidak takut, itu hanyalah omongannya doang dan itu tidaklah nyata.
"Beneran nih gak takut?" Ghian bertanya sekali lagi memastikan
"Ya beneran" Alda menjawab dengan gengsinya
"Oh ya udahlah kalau begitu, kita lanjut nyari Syahrul lagi yuk" Ajak Ghian kepada ke dua temannya
"Tapi hutan ini gak ada habisnya loh Yan. Kau lupa ya?" Rini bertanya dengan ekspresi marah, karena Ghian lupa akan hal itu
"Oh ya, ane lupa. Ya sudah, kita jalan saja mencarinya" Seru Ghian
    Akhirnya, merekapun mencari dengan berjalan kaki. Sebab kalau berlari, itu percuma saja. Hutan itu seakan - akan tak asa habisnya. Tapi, belum lagi mereka melangkahkan kaki mereka, tiba - tiba sesosok makhluk menyeramkan muncul di hadapan mereka.
"WWWWAAAAAAA" Teriak mereka bertiga

***

"Wah, gawat. Disini mereka tidak ada" Tim Agung tidak menemukan Ghian dan teman - temannya di tengah hutan
"Ya, kok bisa gini ya?" Jawab Tegar sambil terus mencari keberadaan temannya
"Aku mulai curiga deh disini, kayaknya ada yang janggal gitu" Fajar berkata sambil terus mencari temannya
"Hmmm, coba kita hubungin Tim Joko terlebih dahulu" Agung pun mengeluarkan HPnya dan mencoba menghubungi Tim lainnya

    Sementara Tim Agung mencari ditengah hutan, kita beralih ke sisi lainnya yaitu Tim Alma yang mencari di sekita Sungai. Alma mencari temannya disana, tapi yang ada tetaplah nihil. Tapi, ada salah seorang temannya yang mengingatkan kejadian tadi siang waktu mereka berkumpul tadi
"Ma, kayaknya di sungai ini deh yang dibilang si Rido ada setannya" Afni mulai membuka pembicaraan yang dari tadi hening
"Emangnya si Rido tadi bilangnya disini?" Tanya Alma dengan penasaran
"Ya, mungkin aja. Soalnya si Rido bilang kalau dia jumpa dengan setan bermuka hancur itu disini" Afni berbicara tanpa menengok ke arah Alma dan terus mencari
"Mungkin di sungai yang lain gak?" Alma mulai sedikit curiga dengan sungai ini. Sebab, di hutan ini cuman ada satu sungai aja dan gak ada yang lain
"Ntahlah, aku gak tau" Afni menutup pembicaraan setelah hening.
    Tak berapa lama mencari, tiba - tiba 3 orang teman lainnya datang dengan wajah yang pucat dan gemetar
"Guys, kalian kenapa" Tanya Alma dengan keheranan melihat tingkah laku temannya
"Udah deh, gue pasrah aja kalau gini. Kan udah gue bilang kalo gue itu gak mau ikut dengan kalian" Fadil berkata sambil ngos - ngosan sehabis berlari
"Yaelah, gak setia kawan lu kalau sifat lu kayak gitu" Afni berbicara dengan sedikit menyindir
"Ntah tuh. Kalau temen itu hilang, sebaiknya kita nyarinya barengan biar adil gitu. Kalau kalian disana terus kan gak adil namanya" Alma berbicara sambil memberikan nasihat pada Fadil
"Emang ada apaan sih Yu?" Afni bertanya pada Ayu yang sedari tadi diam dan tak ada berbicara pada mereka
"Tadi tuh, ada makhluk yang sangat menyeramkan. Bentuknya itu aneh banget macam tak bisa dikenalin lagi tuh wajah" Ayu menerangkan dengan ketakutan
"Emang gimana ciri - cirinya? Coba lu sebutin dulu" Alma bertanya dengan penasaran
"Aduh, gimana jelasinnya ya. Pokoknya susah banget lah" Ayu tetap besikeras tidak mau menjelaskan
"Ya, setidaknya kan ada sedikit nampak di wajahnya" Alma tetap penasaran dengan bentuk wajah yang menyeramkan itu
"Okelah kalau lu penasaran banget dengan wajah yang menyeramkan itu" Ayu kemudian mengalah dan mulai menjelaskan gimana ciri - ciri wajah yang seram itu
    Ayu menjelaskan dengan detilnya gimana dia bisa berjumpa dengan wajah itu. Dia mengatakan kalau wajah itu, separuh wajahnya rusak dan hancur (disebelah kirinya ya) mata nya juga sudah tidak ada lagi dan sebelah matanya kosong. Dan untuk wajah yang di sebelah kanannya itu, mulutnya selalu menyeringai dan hidungnya pun tidak bisa di kenalin lagi kalau itu adalah hidung
    Mereka mendengarkan cerita Ayu dengan teliti dan fokus. Dan bodohnya, mereka menceritakan wajah itu tepat di tempat yang rawan. Tiba - tiba saja mereka mendengar sesuatu memanggil nama mereka.
"Ayu, Afni, Alma, Dila. Coba lihat deh ke belakang" Sesuatu yang memanggil itu mencoba untuk menyuruh mereka melihat kebelakang.
   Sontak saja mereka semua terkejut dan merinding mendengar panggilan itu. Perlahan, mereka melihat ke belakang dan seketika itu juga mereka terkejut kalau yang ada di belakang mereka itu adalah......

****
    Untung saja sosok itu hanyalah ilusi mereka doang jadinya ya gak ada deh. Alda, Rini dan Ghian pun merasa lega, kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka.
    Ghian yang tidak mengerti hanya mengikuti apa yang dikatakan Alda dan Rini. Tak berapa lama kemudian mereka sampai ditujuan dan mereka melihat hal yang mengerikan dihadapan mereka. Disana terdapat tubuh Syahrul sedang tidak berdaya dan tergeletak ibarat mayat yang belum di kuburkan. Sontak saja mereka berteriak kepada Syahrul
"Syahrul, bangun kenapa ini bisa terjadi Rul?" Alda bertanya dan hendak menangis
"Kenapa ini bisa terjadi padamu Rul, dan juga kenapa Rido tidak ada disini" Rini mulai menangis sedih melihat Syahrul
"Aku curiga nih, jangan - jangan Rido sudah di rasukin lagi" Ghian mulai curiga dengan Rido dan hendak mencari tahu kenapa ini bisa terjadi. Ghian pun hendak menyelidiki hutan itu, tapi dia di cegat oleh Syahrul
"Hah? Syahrul, kau masih hidupkan?" Alda terkejut melihat Syahrul bergerak memberhentikan langkah Ghian
"Lu pikir gue udah mati apa? Gue kan cuma Syok aja melihat Rido" Syahrul pun duduk dan agak sempoyongan karena tadi sempat Syok
"Yaelah, kirain beneran lu mati. Tau - taunya cuman syok aja. Tau gini gak usah aku khawatirin lu tadi" Alda pun ngambek kepada Syahrul karena dia merasa di bohongin oleh Syahrul
"Ntah tuh, nyesel amat dah" Rini menyambung juga
"Maaf lah, teman - teman" Syahrul menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal
"Rul, coba ceritakan gimana ini bisa terjadi?" Tanya Ghian penasaran
"Ya Rul coba jelasin" Alda pun menyambung perkataan Ghian.

     Syahrul pun mulai serius dan mulai menceritakan apa yang terjadi padanya. Ketika lagi asyik bercerita, tiba - tiba sosok Rido ada di hadapan mereka.
"RIDO" Teriak mereka berempat.

Bersambung.......

Tunggu Update-an selanjutnya. Jangan lupa Vomment (Vote and Comment)

1k+ Word for this part
   

KemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang