Mencari

190 9 0
                                    

    Tak terasa, waktu sudah jam 5 sore dan teman - teman mereka belum juga kembali dari hutan itu
"Baiklah, kalau begini terus lamanya aku akan mencari mereka sendiri" Alma mulai berkata dengan nekatnya
"Yakin lo nyari mereka sendiri? Emang gak butuh teman pembantu gitu" Nanda berkata dengan kepeduliannya terhadap Alma
"Kalau kalian masih nunggu terus, ya apa boleh buat" Alma berkata lagi
"Baiklah, ayo kita cari mereka semua" Seru Agung kepada teman - temannya
"Haduh, apa gak bisa nunggu bentaran lagi gak? Soalnya gue masih takut nih" Fadil memelas bersama dengan Hermanto juga
"EH, DENGAR YA. LU KALAU GAK PEDULI SAMA TEMANMU, MENDING LU PERGI DARI SINIIIII.... ARRRGGHHHH" Alma sepertinya kehilangan kendali dirinya akibat perkataan dari Hermanto.
    Alma mulai kesurupan, dia mencoba menyerang Hermanto dan 2 teman penakut lainnya itu. Sementara 3 orang itu hanya bisa menjerit ketakutan dan mereka tidak bisa melakukan apa - apa karena saking takutnya, Alma semakin dekat dengan mereka. Tapi hal itu tidak terjadi, untung saja ada Alwi yang mencegah penyerangan Alma itu. Dia menolak Alma untuk menjauh dari 3 temannya itu
    Alma perlahan pulih dan dia mulai sadar kembali
"Ada Apa Alma? Kok mau menyerang ke tiga temanmu itu?" Agung bertanya kepada Alma. sementara teman - teman lainnya hanya bisa melihat adegan itu dengan penuh ketakutan
"Aku tidak tahu Gung. Tadi sewaktu aku emosi, tiba - tiba saja pandangan ku menjadi gelap dan akhirnya aku hilang kendali. Tapi....." Alma memutuskan perkataannya
"Tapi apa?" Tanya Agung penasaran
"Tapi, ada perempuan yang berwajah hancur itu di dalam diriku" Alma melanjutkan kembali perkataannya
"APA???" Teman - teman yang lain tidak menyangka dengan hal itu

***

"Ghian" Alda dan Rini berkata dengan serempak
"Perempuan itu telah menghilang sewaktu aku muncul dan kalian pun aman" Ghian berseru layaknya seorang pahlawan
"

Oh, syukurlah kalau begitu. Btw, lu kok bisa nyampai disini Yan?" Alda bertanya penasaran
"Itu hanya lah sebuah rahasia, akan aku beritahu jika saatnya nanti. Tapi, kenapa bisa kalian ada disini? Teman - teman yang lain mana?" Ghian malah balik bertanya
"Eh nih anak, tadi jawabnya "itu hanya lah sebuah rahasia" eh malah dia yang balik bertanya" Alda menjawab dengan kesal
"Ntah tuh, semenjak hilang dari tadi begitu kembali dia langsung jadi bego gini" Rini ikut menimpal juga
"Yah, aku kan tadi gak tahu kalau kalian bisa nyampai disini" Ghian berkata demikian sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Masa ya lu gak tau Yan? Kan kita udah teriakin lu untuk tidak menjauh dari hutan ini, tapi lu nya aja yang budeg macam orang yang lagi ulangan, tiba - tiba budeg kayak gitu" Alda malah membawa ke persoalan ulangan, mungkin karena efek kemarin di hari sabtu.

(Flashback bentaran aja)
    Mereka kemarin mengerjakan ulangan bersama. Pas gak ada guru, si Alda pengen nyontek. Karena dia gak tau jawabannya dan juga di hari itu dia mengerjakan soal ulangan yang dia benci yaitu matematika. Malah soalnya ribet bin rumit, dah gitu banyak rumus lagi yang dia benci. Alhasil, dia manggil Ghian untuk melihat jawabannya. Dan kebetulan, si Ghian jago dalam hal berhitung. Terutama di bagian matematika, dia selalu mendapatkan nilai tinggi di kelasnya. Tak ada yang bisa menyainginya dalam hal matematika bahkan seseorang yang kena tabrak truk biar jadi pintar pun bukan saingan bagi Ghian. Jadi, karena hal itulah makanya Alda memanggilnya . Tapi nih anak tiba - tiba aja jadi budeg kayak sekarang ini, di panggil gak dengar gitu

(Kembali ke cerita. Kan udah di bilang bentaran aja)
"Ya kalau aku tahu, aku kan gak bakal jadi kayak gini" Ghian berkata dengan polosnya
"Sudahlah, kalau berdebat gini terus masalah kita gak akan kelar" Rini membela mereka
"Ntah nih Alda, orang gak tahu apa - apa malah dia yang sewot" Ghian berkata lagi tapi kali ini Alda hanya bilang
"Berisik, gue gak dengar apa kata lu. Anggap aja rumput yang bergoyang lagi ngomong, dudududu" Alda menutup ke dua telinganya dengan tangannya
"Rin, kenapa kalian ada disini?" Ghian kali ini berkata dengan serius
"Jadi gini, waktu kau berlari ke tengah hutan........

Skip Time (bakalan lama kalau dengarin mereka bercerita, mending kita sambung aja ke teman - teman lainnya)

****

     Disisi lain, Alma sudah agak baikan dan dia sudah siap untuk pergi mencari teman - teman lainnya. Di karena kan ada permintaan yang berbeda dari teman - temannya dan juga di karena kan Alma kurang baikan, Agung terpaksa merubah tim kembali. Dia membuat tim yang baru untuk mencari Ghian dan teman - temannya. Tim Alma dan 5 lainnya mencari ke arah Sungai, Tim Agung dan 5 lainnya menuju ke tengah hutan, dan Tim Joko dan 5 lainnya mencari di sekitar barat. Mereka semua pun berpencar mencari teman lainnya
     Terus Hermanto, Fadil, dan Demet gimana? Mereka tidak mau ikut, tapi karena terus di paksa akhirnya mereka pun ikut juga. Mereka bertiga tidak lah bergabung, melainkan di pisah oleh  teman - teman lainnya. Kalau mereka bergabung bertiga, udah deh gak usah di bahas. Mereka bertiga kan orang paling penakut di dalam cerita ini, jadi intinya adalah mereka bertiga dibuat menjadi tim lainnya
Contoh : Tim Agung ada si Demet, Tim Alma ada si Fadil, dan Tim Joko ada si Hermanto. Jadi mereka di pisah gitu, dah ngertikan?

***

"Gitu Yan ceritanya" Tutup Alda sambil menjelaskannya secara detil
"Wah, serius lu kalo gue kayak gitu?" Ghian bertanya seakan tidak percaya
"Yaelah, beneran kali Yan. Masa ya kami bohongin teman sendiri" Rini berkata sambil cemberut gara - gara Ghian tidak percaya perkataan mereka
"Oh, jadi kalian kemari setelah nyari aku mau ngapain lagi?" Ghian bertanya sekali lagi
"Oh, astaga ya. Syahrul Rin, lupa gue. Yuk kita kesana" Seru Alda
"Oh ya ya, yaudah kuy kita kesana" Rini juga berseru
"Eh, kalian mau kemana? Pertanyaanku tadi belum kalian terangkan" Ghian berkata sambil keheranan melihat tingkah laku temannya
"Udah di jawab kok Yan. Oh ya, kau mau ikut kami nyari Syahrul atau gimana?" Rini bertanya sambil kecapekan mendengar pertanyaan Ghian
"Ya jelas ikut donk, soalnya gue takut ditinggal sendiri gini" Ghian pun berkata dengan jujur kalau dia tak berani di tinggal sendiri
"Ya udah Yan, ayo" Alda berseru

    Merekapun pergi dengan suasana yang semakin gelap

***

    Hari semakin larut malam dan jam pun sudah menunjukkan pukul 5.30. Akankah mereka berhasil menguak apa yang sebenarnya terjadi pada Syahrul. Tunggu episode selanjutnya dengan berjudul "Bencana". So ceritanya udah mulai tegang banget dan hampir dapat seramnya. Oh ya, jangan lupa vomment teruntuk kalian ya (Vote and Comment). Juga jangan lupa follow Wattpad saya ya. Sampai jumpa lagi di episode selanjutnya.

1k+ Word detected

KemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang