Veranda Heat

5.2K 296 136
                                    

[WARNING! MATURE CONTENT!]

.

.

.

Jihoon mengeram tertahan ketika Daniel menyapukan seluruh liur manis pada bagian tubuhnya. Daniel berserta sentuhan dan kecupannya adalah perpaduan memabukkan untuk Jihoon.

Daniel kembali memasukkan penis besarnya dalam liang hangat Jihoon. Menyentuh ujung titik sekarat Jihoon. Sang Succubus sudah berteriak saat Si Pangeran Lucifer melakukan penetrasi dadakan.

"Argh! Apa lubangmu selalu cepat rapat hah?" Daniel mencengkram leher Jihoon kemudian menarik Jihoon sampai setengah duduk. Jihoon tentu meringis, antara sakit di lehernya juga perih pada bagian bawahnya. Jangan lupa tatapan memenjarakan Daniel padanya, Jihoon ingin binasa lemas saja.

"Engh itu salah satu ah keuntungan kau menikah dengan Succubus, Pangeran" Jihoon memejamkan mata mencerna semua kenikmatan yang menderanya. Daniel belum memacunya, tapi ukurannya berubah jauh lebih besar dan panjang dari ingatan terakhir Jihoon. Hanya diam saja sudah menyiksa Jihoon begini, apa lagi jika bergerak?

"Regenerasi organ secara singkat? Menarik sekali. Coba jelaskan semua tentang kaummu, Succubusku" Daniel menarik Jihoon makin dekat, mempersempit jarak mereka, memperdalam tusukan pedang Daniel dalam sarang Jihoon.

"Ah! Aku harus mulai dari mana ah. Sialan! Punyamu terlalu besar Daniel-agh" Jihoon pening. Kenikmatan ini terlalu gila. Dia berusaha mengetatkan lubangnya supaya Daniel cepat bergerak, tapi sepertinya Daniel suka interogasi sensual begini.

"Seberapa hebat kaummu menyeret manusia terjerumus dosa? Ah, terimakasih pujiannya Sayang, tapi aku bisa lebih besar lagi jika kau bisa memuaskanku" Daniel menjilat daun telinga Jihoon. Jihoon mengangguk samar dan makin mendorong dirinya dekat dengan suaminya.

"Kami ah biasa mencari dosa nafsu mereka. Menggoda dengan tubuh dan sihir. Succubus menyerap sperma saat pria-pria itu orgasme, dan mereka akan mati karena kehilangan sari kehidupannya. Incubus juga sama, mereka akan menyedot cairan orgasme wanita-wanita sampai habis dan mati" Jelas Jihoon perlahan karena fokusnya sibuk terbagi. Ada otak yang harus menjawab pertanyaan Daniel dan ada bagian yang harus menyesuaikan sumpalan daging pada lubangnya.

"Begitu? Berapa banyak manusia yang menyetubuhimu? Sebelum bertemu denganku" tanya Daniel lagi semakin menarik tubuh mereka berdua rapat tanpa spasi. Kulit mereka saling beradu, begitu juga ujung puting yang saling bersentuhan.

Jihoon menggeleng tak tahu. Puluhan? Ratusan? Atau bahkan ribuan? Jihoon tak tahu, ia tak ingat.

"Aku engh tak ingat. Terlaluhh hah banyak" Jihoon mendesah pelan ketika Daniel mendorong penisnya pelan.

"Sesering apa kau menyerap energi mereka?" Pertanyaan Daniel kali ini diiringi deru napas gelisah Jihoon yang hanya bisa menggigit bibirnya.

"2 hari sekali ah ah. Tapihh heum ah aku-sebelum ah bertemu denganmuhh-agh Daniel!" Jerit Jihoon tertahan ketika Daniel mengangkat tubuhnya lalu menghempaskan tepat pada benda tegang dalam lubangnya untuk duduk diatas pangkuan Daniel. Daniel menyesap leher Jihoon. Memberikan tanda baru yang sudah hilang.

"Mereka keluar di dalammu, Sayang?" Daniel bertanya sambil meremas payudara Jihoon. Dan Jihoon hanya bisa mengangguk mengiyakan. Suaranya sudah entah hilang kemana.

"Seberapa banyak?" Kali ini Jihoon menggeleng. Bukan karena tak tahu, tapi karena tak kuat dengan permainan lambat Daniel. Dia lebih suka Daniel bergerak cepat dan kasar.

[Nielwink!GS] Succubus x Lucifer : LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang