Lucifer's Darkness part 3

2.6K 248 47
                                    

.

.

Happy Reading^^

.

.

"Daniel... Matamu" Jihoon sudah kehilangan semua hasratnya tergantikan rasa takut yang mencekam. Dia tahu arti warna itu. Warna kekejaman dari seluruh iblis. Harusnya Jihoon tahu, Daniel bukan hanya Lucifer biasa. Dia anak raja iblis.

"Ya, ini aku yang sesungguhnya. Kau mau lari?" Daniel sudah memutar tubuh Jihoon dan menciumi wajah Jihoon yang sedang terpejam ketakutan. Gelengan pelan dari Jihoon membuat Daniel meraih dagu Jihoon

"Bagus, jangan lari Succubus. Aku butuh permaisuri untuk mendampingiku di Neraka" ujar Daniel dan Jihoon hanya mengangguk samar. Menolak juga tak bisa kan? Dia sudah menikahi pangeran ini.

"Ketika kita bercinta dengan mata biruku ini, percayalah bahwa aku-" Daniel menggantung kalimatnya. Jihoon hanya diam mendengarkan, dirinya masih dalam ketakutan besar kalau perlu diingatkan.

"-mencintaimu Jihoon." Jihoon yang kaget dengan pernyataan cinta Daniel berusaha menelusuri pupil biru sapphire yang berkilau itu. Tak ada kebohongan disana. Tak ada pula keraguan dalam indahnya mata itu.

"Kenapa?" Jihoon ingin memukul bibirnya sendiri karena mengeluarkan kata yang tak seharusnya ia katakan. Harusnya dia diam saja. Ah masa bodoh, toh sudah terlanjur kenapa tak lanjutkan saja.

"Kenapa? Untuk hal yang mana kau tanya kenapa?" Daniel balik bertanya seraya mengusap punggung telanjang Jihoon. Menyalurkan rasa nyaman pada diri Jihoon yang ia tahu sedang ketakutan.

"Semuanya. Kenapa aku hanya boleh percaya ketika warna matamu biru? Apa bedanya denganmu saat bermata Silver? Kenapa kakakmu mau membinasakan aku? Kenapa aku bisa tak tahu kau Lucifer ketika menyentuhku malam itu? Dan kenapa kau um mencintaiku?" Jihoon banyak bertanya dengan satu kali tarikan napas. Daniel yang melihatnya hanya tertawa gemas.

"Tarik napasmu, aku akan menjawab semuanya tanpa harus kau rapalkan bagai mantra begitu, Sayang" Daniel mengelus pipi gembil Jihoon pelan. Panggilan sayang, perlakuan lembut dan manis ini malah membuat Jihoon terbuai.

Daniel tidaklah kejam seperti yang orang tuanya katakan bila bertemu iblis mata biru. Justru kebalikannya, Daniel bak malaikat untuknya.

"Daniel... Kau benar-benar iblis kan?" Jihoon bertanya dengan wajah polosnya dan Daniel tertawa lepas karena pertanyaan aneh Jihoon.

"Tentu saja, Sayang. Apa perlu kuingatkan kalau aku Pangeran Iblis dari kaum Lucifer?" Daniel menggigit ujung hidung Jihoon saking gemasnya dengan wajah tak percaya Jihoon

"Tapi kenapa kau baik sekali padaku? Walaupun kau menyebalkan. Yah maksudku, kau tak pernah kasar padaku. Bahkan melindungiku saat aku hampir dibinasakan. Seorang Lucifer lebih-lebih keturunan kerajaan tak akan main-main pada kami. Benar kata kakakmu, aku hanya keturunan pemberontak" ujung mata Jihoon sedikit berair ketika berkata bahwa kaumnya pemberontak. Menjadi berbeda dari semua kasta iblis kadang membuat Jihoon sedih.

Daniel menangkup wajah Jihoon dan mengecupi kedua kelopak mata Jihoon yang terpaksa tertutup. Airmata Jihoon menetes, Daniel segera mengusapnya dan ketika Jihoon membuka mata, warnanya telah menjadi emas.

"Kita tidak bisa memilih harus lahir dari kaum apa Jihoon. Kalau aku bisa memilih, aku akan menjadi malaikat saja dan tetap tinggal di surga. Kau dan aku hanya mengikuti jalannya takdir" Daniel memeluk tubuh mungil Jihoon. Menyalurkan kehangatan diantara kulit mereka.

"Kau mau tahu apa hukuman paling menyakitkan bagi kaum Lucifer?" Jihoon menggeleng. Daniel segera mencium bibir Jihoon lembut menyalurkan semua perasannya pada Jihoon. 

[Nielwink!GS] Succubus x Lucifer : LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang