12

929 27 0
                                    

Bukan main rasanya. Kalian pasti tau kan bagaimana perasaan Bella saat ini?

Ya. Anak itu tidak berhenti tersenyum. Tersenyum benar benar yang tulus. Sorot matanya tidak berhenti berbinar. Memancarkan kebahagiaannya.

Naira yang melihat sahabatnya itu terheran. Bagaimana bisa Bella sebahagia ini? Naira  belum pernah melihatnya.

"Bell? Lo ngapa? Senyum senyum sendiri bae dah" tanya Naira yang sangat penasaran dengan tingkah Bella.

Bella tidak menjawab. Ia malah melamun dengan menopang dagu dam bibir tersenyum.

Naira memutar bola matanya dan mengibaskan tangannya di hadapan Bella.

"Woy Bell?"

"Eh iya? Kenapa Nai?"

"Ah lu tadi gue ajak ngomong juga"

"Hehehe iya iya. Kenapa kenapa?"

"Lo ngapa bege. Senyum senyum sendiri ih"

"Lo tau gak?" Bisik Bella kepada Naira.

"Ya kagak lah"

"Gue jadian sama Bryan"

"DEMI APA?!" sontak Naira berteriak sehingga seisi kelas menengok kearahnya. Tetapi tak lama  langsung sibuk ke dunianya masing masing.

"Sssssttt ihh jangan teriak teriak Nairaaa"

"Hehe maaf Bell. Tapi emang beneran? Ceritain kek gimana dia  nembaknya"

Bella menceritakannya dari awal. Naira menatapnya lekat lekat, tanpa memotong pembicaraannya.

"Eh tapi ya Bell. Kok gue curiga ya? Masa iya Bryan bisa tiba tiba baik sama lo. Setau gue sih, Bryan itu dingin. Ya walaupun agak bandel sih. Tapi aneh gitu. Masa tibatiba dia nembak lo?" Tanya Naira penasaran.

"Ih gaboleh suudzon gitu ah. Gapapa dehh yang penting gue lagi bahagiaaa"

Naira yang melihat raut wajah Bella yang sangat bahagia pun ikut tersenyum. Ia sangat senang jika sahabatnya itu sudah membuka hati untuk orang lain. Ia juga sangat senang melihat sahabatnya sangat bahagia. Terpancar jelas dari matanya.

--

Varo masih menatap Bella dengan tatapan heran. Bella masih saja menyunggingkan senyumnya. Karena penasaran, Varo menghampiri meja Bella dengan maksud ingin menanyakan mengapa ia.

"Eh? Lo ngapa?"

Tak ada sahutan dari Bella. Naira memutar bola matanya. Memang ya? Orang lagi kasmaran itu saltingnya tinggi banget?

"Dia jadian sama Bryan" sahut Naira pelan.

"APA?" sontak Varo terkejut. Beruntung saja kelas sedang berisik karena sedang freeclass. Jadi, teriakan Varo tidak terlalu terdengar.

Bella pun terkejut. Ia tersadar dari lamunannya.

"Apaansi anjir?" Tanya Bella.

"Lo serius jadian sama Bryan?"

Bella mengangguk dengan semangat. Varo malah memicingkan matanya. Semakin curiga ia terhadap Bryan.

Varo segera bangkit dan beranjak keluar kelas berniat menghampiri Bryan untuk bertanya. Tidak lebih kok.

"Roo mau kemana??" Tanya Bella.

"Panggilan alam"

Bella dan Naira mengerti. Mereka berdua langsung mengobrol membahas masalah perempuan.

Varo mengirimkan pesan pada Bryan untuk menemuinya di rooftop.

Bryan.

                                         Rooftop skrg

SinceroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang