26

934 33 0
                                    

Bella berkutat dengan soal sejarahnya sekarang. Ia sedang mengerjakan tugas dari guru sejarahnya.

Karena jenuh, Bella memutuskan untuk berhenti sebentar dan menelfon Naira.

"Halo?"

"Nape?"

"Lo udah ngerjain sejarah?"

"Besok aja nyontek punya lo"

"Yeh si tai"

"Lagian tuh guru gaada adem ademnya. Masa ngasih langsung seabrek"

"Yaudah gue mau ngerjain dulu"

"Besok gue nyontek ya sayang"

"Sayang palalo peyang. Besok gue ngumpulin langsung di ruang guru biar lo ga nyontek"

"AHH BELLA MAH JAHADDDD! GASUKAK AKU " pekik Naira membuat Bella menjauhkan hpnya dari telinganya.

"Bacot lo. Yaudah inces mau ngerjain."

"Eh tap--"

Telfon dimatikan sepihak. Bella hanya nyengir. Tetapi di ujung sana, Naira malah menggerutu mengumpati sahabatnya itu.

Bella melirik bingkai foto yang ada di meja belajarnya. Foto ia bersama Bryan saat di pantai. Bella mengambil bingkai itu dan menatapnya lekat lalu tersenyum getir.

"Seandainya kita boleh tukeran perasaan 5 menit aja, lo pasti tau rasanya ditinggalin pas lagi sayang sayangnya"

Bella mengambil secarik kertas origami dan menuliskan sesuatu disana.

Terimakasih pernah jadiin gue prioritas, walaupun cuman pura pura :)

Setelah menulis, ia melipatnya menjadi bentuk burung dan menaruhnya didalam kotak khusus.

Ia melupakan tugas sejarahnya, beranjak ke kasur kemudian bersiap tidur.

"Good night, Bryan." Ucapnya tersenyum.

---

"Sumpah lo goblok banget!" Umpat Valerie --sepupu Bryan--

"Ya gue tau gue goblok banget" lirih Bryan.

"Kalo lo sayang ya lo perjuangin! Jangan nyerah gini" ucap Valerie memberi semangat.

"Tapi apa dia mau maafin gue?"

"Coba dulu. Gue yakin kok dia maafin lo. Bella orang baik. Dia bakal maafin orang yang punya salah sama diri dia sendiri" ucap Valerie.

"Kok lo tau banget?" Tanya Bryan.

"Ya gue kan temen SMP nya geblek"

Bryan hanya manggut manggut paham. Ia akan melaksanakannya besok.

---

Bella dan Naira berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Rencananya, mereka akan menghabiskan sore di timezone. "Sekalian refreshing abis ulangan 3 mapel hari ini" kata Naira.

Langkah Bella berhenti karena pergelangan tangannya di cekal dari belakang. Ia lantas menoleh kebelakang.

"Bella maafin gue" lirih Bryan.

Bella sedikit terkejut. Tetapi ia menetralkan wajahnya. Ia langsung menarik tangannya agar terlepas dari cekalan Bryan. Tetapi tenaga Bryan terlalu kuat.

"Lepas" ucap Bella dingin.

"Enggak sebelum lo maafin gue" titah Bryan.

"Lo siapa ngatur gue?" Tanya Bella sinis.

Naira yang melihat kejadian itu ikut emosi.

"Temen gue udah bilang lepas, yaudah lepas aja ngapa sih?" Kali ini Naira angkat suara.

"Lo gausah ikut campur" ucap Bryan tajam sambil menunjuk Naira.

"Lo gausah nunjuk nunjuk temen gue, brengsek" Bella menaikan nada suaranya. Lalu menghempaskan tangan Bryan dan menarik tangan Naira pergi.

"Udah Nai cabut. Gausah ngurusin badak sumatra"

Bryan menatap sendu punggung Bella yang pergi menjauh.

Lo yang udah bikin dia sakit. Ya ini konsekuensinya. Gimanapun juga lo harus minta maaf. Batin Bryan.

SinceroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang