Equilibrum 55

65 7 1
                                    

MENULIS TANGIS

karya: bilxzz

Menulis tangis, kau tau apa yang akan kutulis kali ini. Ya, tentu saja aksara penuh air mata. Perihal tangis aku pernah merasakan betapa bodohnya diriku mengeluarkan air mataku hanya karena sesosok manusia brengsek itu.

Manusia berambut panjang, wajah tirus, matanya bulat bersinar adalah salah satu hal yang aku sukai darinya. Gadis itu sangat aku cintai, ups tapi dulu saat dirinya masih menjadi malaikat, bukan yang sekarang mirip seperti penyihir jahat datang dari jahanam.

Dia mempermainkan perasaan ini seolah perasaanku adalah barbi yang tampan baginya. Dia campakan aku dengan sangat sadar. Mendua dan bercumbu dengan seorang yang sangat aku benci.

Bicara soal perasaan, jujur saja aku sudah ikhlas melepasnya, namun jangan pernah kau menunjukan tampangmu yang sok manis di hadapanku.

Biarkan aku melepas borgol panasmu. Aku ingin pergi bersama kebebasan yang aku inginkan. Ingat kau pernah merantau di hatiku walaupun tidak lama, tapi
Aku yakin kau saat ini sedang merindu dengan sendu.


Rabu, 14/02/2018

EquilibrumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang