Prolog

191K 5.4K 824
                                    

KRINGG!!!! KRINGGG!!!!

Bel berbunyi dengan nyaringnya. Gue dan Reva buru-buru menuju kelas. Sesampainya di sana, kita mengobrol dengan santainya. Sampai akhirnya gue teringat sesuatu.

"Rev! Lo kemarin udah catet materi yang dikasih Pak Parjo? Kalau udah gue pinjem dong!"

Reva tidak langsung menjawab. Dia justru merogoh tas mungil berwarna merah mudanya itu dan menyodorkan sebuah buku kecilnya. "Nih! Udah gue catet semuanya. Gue kan anak rajin, nggak kayak lo! Bukannya catet malah tidur. Masih untung Pak Parjo nggak liat." ucapnya sambil mengoceh.

Dengan tanpa dosanya gue menunjukkan deretan gigi. "Hehe sorry... Semaleman gue begadang sampai jam 2 karena nonton drakor. Makanya gue ngantuk sampai akhirnya ketiduran."

"Drakor mulu lo! Hidup lo kebanyakan drama tau nggak? Ngeliat cogan dikit jerit-jeritan! Arrggh!!! Oppa! Oppa! Ck! Norak!!!"

"Lah? Kan yang bikin gue suka sama korea juga lo. Kenapa sekarang lo jadi marah-marah ke gue?"

Reva seketika mengkaku. Wajahnya nampak bingung harus menjawab seperti apa dengan ucapan Sonya barusan.

"Ta-tapi kan! Gu-gue nggak berlebihan kayak lo! Heeh bener! Nggak berlebihan!"

Gue menghela napas. "Iya deh terserah lo. Kalo gitu gue pinjem catatan lo ya anak manis..." Rayu gue.

Reva memasang wajah jijik. "Geli ih! Tapi lo harus cepet balikin buku gue ya, mau gue pake soalnya."

Gue meletakkan tangan kanan gue tepat di samping kepala pertanda hormat. "SIAP BU BOS!"

***

Gue sibuk nyalin catatan Reva. Sedangkan Reva sibuk memainkan ponselnya. Dosen belum juga datang ke kelas dan ini menjadi kesempatan gue untuk salin semua catatan Reva.

Saat gue lagi fokus nulis tiba-tiba aja ada seseorang yang dorong bahu gue dan teriak dengan sangat keras tepat di kuping gue.

"WOY BEGO!!!"

Dengan tatapan tajam gue perhatiin laki-laki yang baru aja dateng dan teriak tanpa dosanya. Alex, sahabat paling aneh gue. Hobinya bikin gue budek.

Gue senyum. Nggak lama kemudian gue melayangkan sebuah pukulan tepat di dada bidang Alex sampai dadanya mengeluarkan suara 'Deg!'

"Lo bisa nggak sih kalo ngomong pelan dikit! Nggak usah pake toa! Lagian nama gue Sonya bukan bego!"

Alex mengelus dadanya. "Yaudah iya maap sih."

"Maap-maap! Lagian ngapain sih manggil-manggil gue?"

Alex ngelirik buku yang ada di depan gue. "Itu. Gue mau pinjem catatan Reva yang kemarin. Catatan gue tiba-tiba wusshhh!!! Ilang."

"Siapa suruh di ilangin!"

"Siapa sih yang mau ngilangin! Lagian gue juga nggak tahu kalo mau ilang. Masih mending punya gue ilang, daripada lo bukannya nyatet malah tidur!" Alex tak mau kalah. Dia selalu bales ocehan gue.

"Yehhh bodoamat terserah gue. Hidup hidup gue!"

"Terserah lo aja! Mana sini gue minjem!" Tanpa basa-basi lagi Alex langsung menarik buku catatan Reva yang masih gue pake.

Gue tarik buku itu lagi dari tangannya. "Nanti lah, gue dulu!"

Saat gue asik berdebat sama Alex, tiba-tiba dosen masuk ke kelas. Saat itu juga suasana kelas menjadi hening.

Kamar Sebelah~👻  [SUDAH TERBIT] [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang