Ada cerita yang harus kau dengar
Ambil baiknya
Abaikan buruknyaJadi hari itu hari Sabtu
Kau sampai di jalan yang sama seperti tahun kemarin
Hanya saja jalan itu sudah banyak gangnya
Maklum jalan yang kau temui setiap tahunnya
Adalah semakin kelihatan berumurTeman-teman kau menyalakan api di awal jalan
Mereka tertawa, bernyanyi dan menari; kau juga
Kau menawari mereka bunga di taman kota
Sedang kau tak punya alat untuk memotong bunga
Kau punya gunting
Tapi gunting punya orang
Kau ambil gunting itu
Pemiliknya tidak tahu
Dan bunga kau bagikan pada semua teman-teman
Gunting mulai tak tajam
Kau abaikanSabtu itu habis
Kau memulai langkah di jalan itu
Baik-baik saja
Semakin ke sana
Kau ingat gunting itu
Bayangan pemiliknya mengetuk pintu kamarmu setiap malam
Mimpi indah malam hari jadi seram
Lagu merdu radio usang jadi bising
Tawa renyah jadi topeng tutup air mata
Hari kau semakin menakutkan
Kau makan tidak kenyang
Kau berguyon tidak tertawa
Kau menangis diam-diam
Tidak ada yang tahu
Karena kau takut berbagi
Kau hanya diam
Meraung dalam diam
Menangis dalam sunyi
Sembunyi di gudang gelisahSekarang bagaimana?
Menangis saja jangan!
Menyesal saja jangan!
Minta ampun
Berlutut
Tete manis sayang kau
Berserahlah!
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
PoetryAku hanyalah penulis puisi amatiran yang ingin berbagi kisah pada jutaan penikmat senja Tentang jingganya yang terlukis indah pada bibir cakrawala Tentang semburat merahnya sebagai kenangan matahari yang kembali pulang Tentang masa jatuhnya sang pe...