SEJENAK

5 1 0
                                    

Sudah lama sekali. 

Peluh tak bertamu pada semburat lembayungmu. 

Masih ingat senja terakhir yang dijejaki, Puan?

Dia bersembunyi setelah rintik meniduri resahnya.
Dia bergurau setelah hujan mengaliri jejak amarahnya.

Dan kali ini, pada Desember lagi.
Sudah bukan dengan senja yg sama, juga bukan dengan hujan yg sama.

Aku mengizinkan segalanya mengikuti
Cukup sampai bulan malam kemudian kembali purnama.


Kupang, 15 Desember 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang