.
.
.
"BUGGG!!!"Tanganku melayang keras memukul wajah Sora yang sedang berbincang dengan geng-nya sampai akhirnya Sora terjatuh. Semua orang yang berada di lapangan melihat kejadian itu dengan jelas darah Sora mengalir dari hidungnya dan mengenai lenganku. Terkutuk!
"APA TIDAK CUKUP KEMARIN KAU BERKELAHI DENGANKU!! URUSANMU DENGANKU! BUKAN DENGAN ADIKKU! PENGECUT!"
Amarahku tidak terbendung dan Sora membalasku dengan menendang kakiku hingga terjatuh dan posisi kami sama-sama berada di tanah. Hingga kepala sekolah melerai kami dan membawa kami ke kantornya
"KALIAN LAGI!!?? Astaga!! Aku bisa gila mempunyai murid seperti kalian!!! Apa kalian tidak MALU!? APA KALIAN TIDAK INGAT BAHWA KALIAN ADALAH WANITA!!?? APA YANG KALIAN LAKUKAN!!?"
"Sora.. DIA memukuli adikku Mark! Yang sebenarnya urusannya denganku. Bukan dengan adikku"
"Mwo?? Kau bicara apa!? Aku tidak memukul adikmu!"
"Lalu? Aku bisa percaya begitu saja? Dengan semua kebohongan dari mulutmu itu!?"
"Harusnya aku yang bertanya! Kenapa kau berani-beraninya menerrorku dan teman-temanku!"
Kepala sekolah memukul meja dengan penggaris dan kami terdiam
"Hyobin! Kau benar-benar trouble maker girl! Aku tau kau adalah keponakan dari pemilik yayasan ini Kim Minseok. Tapi.. bisakah kau tidak terus-terusan seperti ini!? Kau bisa-bisa aku skors dalam jangka waktu lama!"
Aku terdiam dan Sora tersenyum jahat padaku
"Termasuk KAU Sora!!" Jelas kepala sekolah membentak Sora.
"Ingat! Ini SP ke-2 untuk kalian! Sampai kalian melakukannya lagi hingga SP ke-3! Kalian akan aku skors selama 2 tahun!"
Lalu? Siapa yang memukul adikku jika bukan Sora. Apa ada orang lain yang mempunyai dendam padaku? Orang itu benar-benar harus ku temukan!
"Drrtt.. drrtt.."
Handphoneku berbunyi lagi
"Kau tidak akan pernah tau siapa aku. Aku bukan Sora -anonymous"
"Berhati-hatilah, aku memperhatikanmu"Lagi dan lagi. Text berisi ancaman tidak masuk akal terus berputar di fikiranku. Aku hanya membacanya dan kembali memasukan ponselku ke kantong.
"Argghh!! Bad bad bad day!!"
"Wae? Kau dapat SP lagi dari kepala sekolah?" Tanya Gayoon yang sedang memakan ramen.
"Terror.. terror arrgghh itu membuatku gila!"
"Mwo? K-kau di terror juga??" Kaget Sohyun spontan "aku, Nana dan Gayoon juga mengalami hal serupa" lanjutnya
"Ne! Siapa yang berani-beraninya menerror kita seperti ini? Aku fikir hanya aku yang di terror"
"Kau percaya tidak. Jika aku mengatakan bahwa si nerdy itu yang meneror kita semua?" Ucap Nana serius
"What!? Nana please.. trio nerdy bisa neror?? Memang mereka siapa?? Hanya anak baru yang pindah dari sekolah lain. Kenal kita juga engga!"
"Jangan berkhayal Im Jin Ah" tukas Gayoon
"T.. Tapi.."
"Ahh sudahlah.. tidak perlu dibahas" Nana terdiam
.
.
.
"Hahahah.. trouble maker girls wanna play with me? Demise will come to you. Hahaha"
.
.
.
"Raquella!! Aigooo" teriak Baekhyun oppa-ku dari lantai bawah. Ini hari minggu. Untuk apa dia membangunkanku pagi buta seperti ini!?"Raquella!! Cepat turun.. ada kiriman untukmu haisshh!"
Kiriman?? Sejak kapan aku menerima kiriman? Apa itu dari eomma? Daddy?? Tapi jika mereka mengirimkan sesuatu untukku. Mereka akan memberitahuku sebelumnya. Aneh tapi nyata. Aku bergegas turun dari kamarku di lantai 2 menuju lantai 1. Hanya dengan berbalut selimut Emily and the Strangers.. aku turun dan mengambil kiriman itu dari tangan Baekhyun. Kotak sedang yang manis berwarna red gold dan di hiasi pita diatasnya. Menarik. Ujarku dalam hati

KAMU SEDANG MEMBACA
"DEMISE" (19+)
Fanfiction"ketika dunia bilang padaku bahwa kehidupan itu hanya sementara. tujuannya hanya satu. membunuh atau dibunuh"